Home » Kongkow » Inspiratif » TB Simatupang Ada di Mata Uang Logam Baru

TB Simatupang Ada di Mata Uang Logam Baru

- Rabu, 21 Desember 2016 | 11:00 WIB
TB Simatupang Ada di Mata Uang Logam Baru

Bank Indonesia resmi mengeluarkan 11 uang rupiah baru, Senin (19/12). Terdiri dari tujuh uang kertas dan empat uang logam.

Dalam 11 uang rupiah baru terpampang 12 gambar pahlawan nasional dengan warna-warna beragam yang salah satunya adalah TB Simatupang, pahlawan nasional dari Sumatera Utara.

Mungkin banyak yang mengidentikkan nama TB Simatupang sebagai nama dari sebuah jalan. Lalu, siapakah dia?

Dikutip dari berbagai sumber, TB Simatupang adalah seorang pahlawan militer dari Sumatera Utara yang bernama lengkap Tahi Bonar Simatupang.

Ia lahir pada 28 Januari tahun 1920 di Sidikalang dan meninggal di usia 69 tahun di Jakarta pada 1 Januari 1990.

Ia adalah anak ke dua dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Simon Mangaraja Soaduan Simatupang. Bonar, nama kecilnya, menempuh pendidikannya di HIS Pematangsiantar dan lulus pada 1934.

Ia melanjutkan sekolahnya di MULO Dr Nommensen di Tarutung pada tahun 1937, lalu ke AMS di Salemba, Batavia dan selesai pada 1940.

Bonar lulus KMA pada tahun 1942 dengan mendapatkan gelar taruna mahkota dengan mahkota perak karena dinilai berprestasi khususnya di bidang teori.

Namun belum sempat ditugaskan di KNIL (Koninlijke Nederlands Indische Leger), pasukan Jepang keburu merebut kekuasaan di Hindia Belanda dan KNIL pun dibubarkan dan senjatanya dilucuti.

Bonar dan beberapa temannya sesama perwira pribumi direkrut Jepang dan ditempatkan di Resimen Pertama di Jakarta dengan pangkat Calon Perwira.

 

Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, Bonar bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan kemudian turut bergerilya bersama Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman melawan pasukan Belanda.

Selama perang kemerdekaan Indonesia tersebut, ia pun diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang (WAKASAP) RI pada tahun 1948 hingga 1949.

Dalam kedudukannya tersebut, Bonar ikut mewakili TNI dalam delegasi Republik Indonesia menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.

Pada tahun 1950, Bonar dalam usia yang sangat muda, 29 tahun, diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang RI (KSAP) dengan pangkat Mayor Jenderal hingga tahun 1953.

Kemudian pada tahun 1954-1959, Bonar diangkat sebagai Penasihat Militer di Departemen Pertahanan RI.

Setelah itu, Bonar resmi dipensiunkan dari dinas militer pada tanggal 21 Juli 1959 dalam usia 39 tahun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.

Dan pada tahun 1969, TB Simatupang dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat.

Cari Artikel Lainnya