Home » Kongkow » Materi » Suku Bangsa di Pulau Jawa Beserta Bahasanya

Suku Bangsa di Pulau Jawa Beserta Bahasanya

- Kamis, 25 Juni 2020 | 11:00 WIB
Suku Bangsa di Pulau Jawa Beserta Bahasanya

Pulau Jawa merupakan salah satu pulau besar yang dipunyai Negara Indonesia. Pulau ini mempunyai gunung – gunung tinggi yang tersebar pada setiap wilayahnya. Secara administratif pulau Jawa dapat dibagi menjadi enam provinsi, yaitu diantaranya adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Timur. Dengan luas wilayah nya kurang lebih 126.700 km2. Hal ini menjadikan pulau Jawa menempati peringkat sebagai pulau yang terluas urutan ke-5 di Indonesia.

Suku Bangsa di Pulau Jawa Beserta Bahasanya

Pulau Jawa adalah pulau yang terpadat di Indonesia dengan jumlah penduduk yaitu mencapai 160 juta jiwa, yang mana pada artinya lebih dari 60 persen populasi penduduk Indonesia terdapat di pulau Jawa. Selain itu juga, kepadatan penduduk di pulau Jawa sendiri mencapai 1.317 jiwa/km2. Padatnya penduduk di pulau Jawa menjadikan pulau ini dapat dihuni oleh suku atau etnis yang beragam. Berikut ini ialah beberapa macam suku bangsa di pulau Jawa antara lain sebagai berikut :

  1. Suku Jawa

Suku Jawa merupakan suku bangsa yang dominan di pulau Jawa, selain itu pula suku Jawa adalah suku bangsa terbesar di Indonesia, karena sekitar 41,7 persen penduduk Indonesia merupakan suku Jawa. Suku Jawa berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Daerah Istimewa Yogyakarta. Suku Jawa sendiri mempunyai beberapa cabang suku lain, contohnya seperti suku Samin yang berada di Jawa Tengah.Lalu suku Tengger yang menetap di kawasan pegunungan Bromo yang mana merupakan salah satu taman wisata alam di Negara Indonesia, dan juga suku Osing atau sering disebut Suku Using yang merupakan penduduk asli Banyuwangi.

Suku Jawa sendiri dikenal mempunyai logat atau dialek yang halus dan lembut. Mayoritas suku Jawa memakai bahasa Jawa pada kehidupan nya sehari – hari. Bahasa Jawa sendiri mempunyai pembagian tingkatan, yaitu diantaranya adalah bahasa Jawa ngoko, bahasa Jawa madya, serta bahasa Jawa karma (kromo). Pembagian tingkatan bahasa ini berdasarkan atas perbedaan usia, tingkat kekerabatan serta tingkat derajat nya antara siapa yang berbicara dan siapa yang diajak bicara.

  1. Suku Sunda

Suku Sunda atau urang Sunda merupakan suatu kelompok etnis yang merujuk kepada penduduk pulau Jawa di bagian barat. Suku Sunda berdomisili di wilayah Tatar Pasundan, yaitu diantaranya adalah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, wilayah bagian barat Jawa Tengah, dan juga Lampung. Sekitar 15,2 persen penduduk Indonesia merupakan orang Sunda, yang mana berarti suku Sunda adalah suku terbesar kedua setelah suku Jawa. Suku Sunda sendiri mempunyai sub – etnis lain, contohnya seperti suku Baduy atau urang kanekes yang terbagi menjadi dua, yaitu suku Baduy luar dan suku Baduy dalam.

Mayoritas suku Sunda pada kehidupan sehari – hari memakai bahasa Sunda, akan tetapi bahasa sunda yang digunakan mempunyai dialek yang beragam. Keberagaman dialek ini karena percampuran bahasa Sunda dengan bahasa daerah yang lain. Berikut ini adalah dialek – dialek bahasa yang dipakai oleh suku Sunda yaitu diantarannya sebagai berikut :

  • Dialek utara yang melingkup daerah Sunda bagian utara, yaitu diantaranya kota – kota di dataran pantai utara (pantura).
  • Dialek selatan atau yang disebut Priangan yang melingkup kota di daerah Sunda selatan, yaitu Bandung dan daerah sekitarnya.
  • Dialek barat yang melingkup daerah Sunda di bagian barat, yaitu Banten dan juga sebagian kecil di daerah Lampung.
  • Dialek Tengah bagian timur yang melingkup daerah perbatasan Jawa Tengah, seperti daerah Indramayu dan juga Majalengka.
  • Dialek Sunda bagian tenggara yang melingkup di daerah Ciamis dan juga sekitarnya.
  • Dialek Cirebon atau pun dialek timur laut yang melingkup daerah Cirebon dan juga daerah sekitarnya.
  1. Suku Betawi

Suku Betawi adalah suku yang secara umum penduduk nya bertempat tinggal atau menetap di daerah wilayah DKI Jakarta. Kata Betawi berasal dari kata ‘Batavia’. Nama Batavia berasal dari suku Batavia yang dimana merupakan nenek moyang bangsa Belanda pada zaman dahulu yaitu zaman Kekaisaran Romawi, dimana saat ini Belanda adalah salah satu negara terkaya yang ada di dunia. Representasi kehidupan sehari – hari suku Betawi bisa kita tonton pada film “Si Doel Anak Sekolah”. Dimana pada film itu kental  dengan unsur – unsur khas dari suku Betawi, baik dari logat atau pun dialek, tradisi, kesenian, dan  juga lain sebagainya.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa jika suku Betawi adalah sub – etnis dari suku Sunda. Ada pula yang berpendapat jika suku Betawi adalah suku (etnis) hasil perkawinan silang antar etnis lain yang telah hidup lebih dahulu di daerah Jakarta, seperti suku Jawa, Sunda, Melayu, Arab, Tionghoa, Bugis dan  juga suku Makassar. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Lance Castles mengungkapkan jika kelompok yang mengaku sebagai suku atau etnis Betawi. Secara biologis berarti kaum berdarah campuran yang memiliki keturunan berbagai suku bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia atau Jakarta

  1. Suku Madura

Suku Madura adalah suku yang berasal dari pulau Madura, tetapi dewasa ini suku Madura telah tersebar di pulau Jawa bahkan samapi di luar pulau Jawa. Selain menghuni pada pulau Madura, suku Madura pun juga mayoritas tinggal di beberapa kota di Jawa Timur, contohnya seperti Situbondo, Bondowoso, Jember, Probolinggo, Lumajang, Surabaya, Malang, serta Kota Pasuruan.  Suku Madura adalah suku yang sering merantau ke berbagai daerah dan juga dikenal mempunyai etos kerja yang tinggi. Biasanya suku Madura yang merantau sering berprofesi sebagai wirausahawan, baik sebagai pedagang atau pun penjual jasa.

Suku Madura terkenal dengan logat atau dialek yang khas dan juga unik untuk didengar. Salah satu keunikan logat dari suku Madura yaitu terletak pada bagian pelafalan dengan penekanan pada beberapa huruf, seperti huruf L pada kata poleh (lagi)dapat  dibaca polleh. Selain itu, keunikan logat suku Madura sendiri terletak pada bagian yaitu pengulangan kata. Kata ulang yang mereka ucapkan diambil dari suku kata terakhir sebelum diucapkan nya kembali, misalnya saja seperti taman kanak-kanak (TK) diucapkan man nak kanak, atau kata sate dilafalkan te sate. Seperti halnya bahasa Jawa yang mempunyai tingkatan dalam penggunaannya, bahasa Madura pula memiliki tingkatan pada penggunaan sehari – hari. Tingkatan itu berdasarkan pada perbedaan usia, kekerabatan dan juga tingkatan derajat.

Nah, itulah ada beberapa suku bangsa pada pulau Jawa. Selain suku atau etnis yang disebutkan diatas, masih banyak juga suku yang lainnya, baik suku – suku yang berasal dari seluruh Indonesia ataupun suku yang berasal dari luar negeri. Suku lain yang terdapat di pulau Jawa adalah para perantau yang lama menghuni pulau Jawa sehingga membaur dengan suku lain yang ada di pulau Jawa itu sendiri. Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

demikianlah artikel dari ayoksinau.com mengenai Suku Bangsa di Pulau Jawa dan Bahasanya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Cari Artikel Lainnya