Home » Kongkow » Materi » Sistem Gerak Pada Tumbuhan dan Hewan

Sistem Gerak Pada Tumbuhan dan Hewan

- Selasa, 07 September 2021 | 13:00 WIB
Sistem Gerak Pada Tumbuhan dan Hewan

Makhluk hidup bisa dikatakan hidup karena memiliki salah satu ciri yakni bisa melakukan pergerakan. Gerak yang dilakukan pada makhluk hidup, pada umumnya digunakan sebagai suatu respon terhadap keberadaan suatu rangsangan yang ada. 

Terjadinya rangsangan pun bisa muncul dari faktor lingkungan luar dan juga dari faktor dalam seperti halnya tubuh sendiri. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pada tumbuhan? Bisakah tumbuhan mengalami proses pergerakan? 

Tumbuhan pun juga bisa mengalami suatu reaksi jika terdapat suatu rangsangan yang datang, namun prosesnya sangat berbeda jika dibandingkan dengan manusia dan juga hewan. Pada tumbuhan, proses rangsangan yang terjadi disalurkan dari bagian antar sel (sel ke sel). Bagian sel tersebut mempunyai peran dalam menyalurkan suatu rangsangan dari bagian sel satu ke bagian sel lainnya yang dilakukan oleh bagian benang-benang plasma (sering disebut sebagai desmotubula). 

Definisi dari sistem gerak pada tumbuhan sendiri merupakan kemampuan (iritabilitas) pada tumbuhan dalam upaya melakukan respon terhadap suatu rangsangan yang ada di sekitarnya. Jika dikategorikan berdasarkan dengan penyebabnya, maka proses gerak pada tumbuhan bisa dikategorikan menjadi tiga macam, yakni seperti gerak higroskopis, gerak endonom, dan juga gerak esionom. Gerakan yang terjadi dan sedang berlangsung pada tumbuhan, tidak bisa dilihat semua prosesnya. Oleh karena itu bisa dikatakan sebagai gerak pasif. 

1. Gerak Higroskopis

Definisi dari gerak higroskopis ialah suatu gerakan yang terjadi pada tumbuhan yang dapat diakibatkan oleh proses perubahan kondisi kadar air yang ada pada tumbuhan. Gerakan yang bisa dikategorikan sebagai gerak higroskopis seperti halnya proses perubahan-perubahan yang terjadi berikut ini, seperti halnya sebagai berikut : 

  • Proses pecahnya bagian buah pada polong-polongan atau pun kacang-kacangan.
  • Proses pecahnya bagian buah pada tumbuhan seperti bunga pacar air.
  • Proses gerak seperti terjadinya pembukaan pada bagian kotak spora atau pun sporangium yang dilakukan oleh annulus pada tumbuhan tertentu, contohnya pada paku-pakuan.
  • Proses gerakan seperti terjadinya pembukaan pada sporangium yang ada di sporogonium pada tumbuhan lumut yang diakibatkan oleh bagian gigi peristom. 

2. Gerak Endonom

Definisi dari gerak endonom ialah suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang terdapat di bagian dalam tubuh pada tumbuhan. Gerakan semacam ini sering disebut sebagai gerakan yang bisa dikatakan spontan (autonom). 

Seperti contohnya gerakan pada plasma yang terjadi di bagian dalam sel. Gerakan ini biasanya terjadi tidak hanya pada tumbuhan, hewanpun juga mengalaminya. Proses gerakan yang terjadi pada bagian batang tumbuhan kacang panjang akan selalu ke bagian kanan. Lalu gerak siklosis pada tumbuhan Hydrilla Verticillata.

3. Gerak Esionom

Definisi dari gerak esionom ialah proses terjadinya suatu gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang berasal dari bagian luar tubuh pada tumbuhan, seperti contohnya faktor lingkungan yang ada di sekitarnya. Pada sistem gerak esionom dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut : 

  • Gerak Nasti

Definisi dari gerak nasti ialah suatu bentuk gerakan seperti halnya iribilitas pada tumbuhan yang diakibatkan dan
dipengaruhi oleh suatu arah terhadap datangnya rangsangan. Gerak nasti bisa juga diakibatkan oleh suatu perubahan pada tingkatan volume atau pun jumlah air dengan kadar yang semakin naik di bagian dalam sel pada tumbuhan (proses ini sering disebut sebagai tekanan turgor). 

Gerak nasti jika dilihat berdasarkan sumber yang mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi lima macam, yakni sebagai berikut :

  • Seismonasti merupakan suatu proses gerakan yang terjadi pada tumbuhan dan dipengaruhi oleh suatu faktor seperti
    halnya getaran atau pun sentuhan yang halus. Misalnya seperti : proses menutupnya bagian daun pada putri malu jika
    diberi sentuhan oleh bagian jari manusia atau pun hewan.
  • Termonasti merupakan gerak yang terjadi pada tumbuhan yang diakibatkan oleh suatu faktor seperti halnya perubahan suhu. Misalnya seperti proses mekarnya bunga tulip akibat adanya suhu yang naik.
  • Fotonasti merupakan suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh suatu faktor seperti halnya cahaya. Misalnya seperti proses mekarnya bunga pukul empat yang terjadi tepat pukul empat.
  • Niktinasti merupakan suatu proses gerakan yang terjadi pada tumbuhan yang diakibatkan oleh faktor seperti halnya
    gelap. Misalnya seperti proses tidurnya bagian daun pada belimbing wuluh pada saat datangnya malam hari.
  • Nasti kompleks merupakan suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh faktor seperti halnya rangsangan, namun jumlahnya lebih dari satu rangsangan. Misalnya seperti suatu proses gerakan membuka dan juga menutupnya bagian stomata yang disebabkan oleh faktor air, cahaya, suhu, dan juga zat kimia.

Jadi kelima macam gerakan tersebut mempunyai perbedaan gerakan masing-masing sesuai dengan faktor lingkungan yang mempengaruhinya sehingga akan menghasilkan gerakan tertentu.

  • Gerak Tropisme

Definisi dari gerak tropisme merupakan suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh faktor seperti halnya rangsangan dari lingkungan luar dan juga arah gerakannya yang bergerak menuju atau pun menjauhi dari bagian sumber rangsangan. 

Jika proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang bergerak menuju suatu sumber rangsangan, maka bisa disebut sebagai
suatu gerakan tropisme positif. Sedangkan proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang bergerak menjauhi suatu sumber
rangsangan, maka bisa disebut sebagai suatu gerakan tropisme negatif. 

Gerak tropisme jika dilihat berdasarkan sumber yang mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi lima macam, yakni sebagai berikut :

  • Geotropisme merupakan suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang bergerak menuju atau pun menjauhi dari bagian suatu sumber rangsangan yang dipengaruhi oleh faktor seperti gravitasi bumi. Misalnya seperti proses terjadinya suatu gerakan pada bagian akar yang bergerak menuju bumi (geotropisme positif) dan gerakan pada
    bagian ujung batang yang bergerak menjauhi gravitasi bumi (geotropisme negatif).

  • Fototropisme merupakan suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang bergerak menuju atau pun menjauhi suatu sumber rangsangan seperti halnya cahaya. Misalnya seperti suatu gerakan yang terjadi pada bagian ujung batang pohon yang bergerak menuju tempat dimana banyak kandungan sinar matahari (fototropisme positif) dan gerakan yang terjadi pada akar yang bergerak menjauhi tempat dimana banyak kandungan sinar matahari (fototropisme negatif).

  • Hidrotropisme merupakan suatu gerakan yang terjadi pada tumbuhan yang berherak menuju atau pun menjauhi suatu sumber rangsangan karena faktor seperti rangsangan oleh air. Misalnya seperti gerakan pada bagian akar yang menuju ke air.

  • Tigmotropisme merupakan suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang bergerak menuju atau pun menjauhi suatu sumber rangsangan karena faktor seperti tekanan.

  • Kemotropisme merupakan suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang bergerak menuju atau pun menjauhi suatu sumber rangsangan karena faktor seperti zat kimia. Misalnya gerakan pada bagian akar menuju bagian pupuk dan akan menjauhi bagian zat kimia yang beracun.

Jadi kelima macam gerakan tersebut mempunyai perbedaan gerakan di masing-masing bagian pada tumbuhan sesuai dengan faktor lingkungan yang mempengaruhinya sehingga akan menghasilkan gerakan tertentu.

  • Gerak Taksis

Definisi dari gerak taksis ialah suatu proses terjadinya gerakan berpindah tempat yang dilakukan oleh tumbuhan karena akibat faktor dari bagian luar tumbuh yakni suatu sumber rangsangan. Gerak taksis yang bergerak menuju suatu sumber
rangsangan seringkali disebut sebagai taksis positif. Sedangkan gerak taksis yang bergerak menjauhi suatu sumber rangsangan seringkali disebut sebagai taksis negatif. 

Gerak taksis jika dilihat berdasarkan sumber yang mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi dua macam, yakni sebagai berikut :

  • Kemotaksis merupakan suatu proses terjadinya gerakan berpindah tempat pada tumbuhan yang diakibatkan karena faktor seperti zat kimia. Misalnya seperti gerakan yang terjadi di spermatozoid pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku-pakuan, tumbuhan berbiji yang bergerak meunju ke bagian dari sel telur atau pun putik.
  • Fototaksis merupakan suatu proses terjadinya gerakan berpindah tempat yang dialami oleh tumbuhan karena faktor
    seperti cahaya. Misalnya seperti gerakan pada Euglena dan Clamidomonas yang bergerak menuju ke suatu tempat yang mempunyai tingkat pencahayaan yang baik.

Dapat diambil kesimpulan bahwa sistem gerak pada tumbuhan dapat terjadi karena diakibatkan oleh beberapa faktor yakni bias dari lingkungan atau pun dari lingkungan dalam tubuh pada tumbuhan itu sendiri. 

Baca Juga :

Sistem Gerak Pada Hewan

Sistem Gerak Pada Manusia

Gerak Pada Tumbuhan

Sistem Gerak Pada Hewan

Menurut jenisnya, hewan dibagi menjadi dua yaitu hewan yang bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan yang tidak memiliki tulang belakang (Avertebrata). Sistem gerak yang terdapat pada Vertebrata dan Avertebrata memiliki fungsi yang sama yaitu berhubungan dengan bentuk rangka dan tubuh hewan, walaupun hewan tersebut berpindah tempat dengan cara yang berbeda satu sama lain.

Hewan vertebrata yang dibahas dalam artikel ini yaitu pisces (ikan), aves (burung), reptil, amfibi (katak), dan mamalia. Ciri khas hewan vertebrata yaitu memiliki tulang dalam atau endoskeleton yang berfungsi untuk menopang berat badan hewan tersebut. Otot dan tulang hewan saling menempel membuat struktur endoskeleton. Dimana bentuk tulang dalam (rangka dalam) masing-masing hewan vertebrata tersebut berbeda-beda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain. 

Adapun dalam artikel ini hanya akan dibahas untuk sistem gerak pada hewan vertebrata saja. Untuk hewan avertebrata akan dibahas dikemudian hari. Setiap jenis hewan – hewan tersebut memiliki sistem gerak dan bentuk rangka yang berbeda menyesuaikan dengan tempat hidupnya di alam bebas.

1) Sistem Gerak Ikan

Lalu muncul pertanyaan bagaimana cara hewan air (ikan) bergerak berpindah tempat ?

Contoh jenis hewan air ini yaitu ikan. Habitat ikan yaitu hidup di air dimana air memiliki massa jenis lebih besar daripada massa jenis (berat badan ikan) ikan itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan ikan – ikan baik yang hidup di air tawar maupun di air laut memiliki gaya angkat yang lebih tinggi pada saat berada didalam air. Selain itu ikan juga memiliki sirip yang membuat ikan dapat berenang leluasa kesana kemari dengan lincah di dalam air dengan hanya mengeluarkan energi yang sedikit. 

Sirip ikan terdiri dari sepasang sirip yang berada di kanan maupun di kiri dan sirip ekornya. Sirip-sirip ini bermanfaat bagi ikan agar bisa bergerak ke depan dengan mudah. Selain itu ada lagi sirip tengah, yaitu sirip yang terletak di atas tubuh ikan. Ikan yang hanya menggunakan sirip tengah dan sirip pasangan biasanya tidak dapat berenang secepat ikan yang memanfaatkan sirip pasangan dan sirip ekornya. Contoh ikan jenis ini yaitu ikan yang hidup di terumbu karang (ikan yang tidak dapat bergerak cepat). 

Karakteristik Rangka

Beberapa ikan yang habitatnya di air tawar maupun di air laut memiliki bentuk tubuh yang unik, sebagian besar berwujud mirip torpedo. Ada juga yang mengatakan bentuk tubuh ikan berbentuk streamline. Ternyata bentuk ikan yang mirip torpedo (streamline) tersebut memudahkan ikan dalam melakukan maneuver berbelok ke kanan dan ke kiri lebih cepat dan praktis saat berada di air tanpa mengalami hambatan atau gesekan dengan air. 

Pada saat ikan bergerak di dalam air, terdapat gelembung – gelembung udara yang naik ke permukaan air. Maksud dan tujuan ikan melakukan ini yaitu agar ikan memudahkan ikan mengatur saat ikan ingin naik ke permukaan air atau saat menyelam ke dasar sungai atau laut.

Selain itu bentuk rangka tulang ikan dan otot-otot ikan yang praktis dan efisien sangat berguna saat ikan ingin bergerak ke depan dengan lincah.

2) Sistem Gerak Burung

Cara bergerak hewan yang ada di udara berbeda dengan cara bergerak hewan yang ada di dalam air. Hewan udara contohnya yaitu burung. Burung dapat terbang bebas di udara karena memiliki sayap dan rangka tulang yang mendukung. Setiap burung memiliki cara terbang yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Pada umumnya bentuk tubuh burung – burung memiliki bentuk tubuh yang unik. Burung – burung dapat terbang karena bentuk tubuhnya memiliki gaya angkat yang lebih besar, sehingga dapat melepaskan dari dari pengaruh gaya gravitasi bumi.

Karakteristik Rangka

Bentuk sayap burung memiliki susunan rangka yang kuat namun ringan. Selain itu burung juga diperkuat oleh tulang dada dan otot – otot yang solid dan kekar saat menahan terpaan angin yang kencang pada waktu sedang terbang di udara. Kontruksinya tulang sayap yang kuat dan ringan memberikan gaya angkat yang cukup besar bagi burung saat akan terbang.

Bentuk sayap burung seperti airfoil. Bentuk ini menyebabkan udara yang mengalir di bawah sayap burung mengalir lebih lambat daripada udara yang mengalir di atas sayap burung. Pada waktu burung akan terbang yaitu dengan mengepakkan sayapnya, maka udara akan mengalir ke bagian bawah yang menghasilkan gaya angkat sehingga burung dapat terangkat ke udara atau terbang.

3) Sistem Gerak Amphibia

Contoh dari Amphibia yaitu kodok atau katak. Kontruksi tulang katak yaitu terdiri dari tulang badan, tulang anggota gerak dan tulang tengkorak (tulang kepala).

Amfibi memiliki sendi baik itu di lutut, bahu, siku, pinggul, pergelangan kaki dan tangan. Sendi ini memudahkan hewan amfibi seperti katak untuk melompat. 

Karakteristik Rangka

Selain itu bentuk tulang kepala katak berukuran kecil dan hanya memiliki sedikit tulang. Hal ini menyebabkan tulang kepala katak sangat ringan namun kuat. Selain itu postur badan katak juga ditopang oleh tulang belakang yang dapat menahan berat tubuh bagian belakang dan bagian depan katak.

Katak memiki kaki yang sangat panjang dan otot-otot yang kekar dan solid. Agar katak mudah saat berenang, kaki katak memiliki selaput renang. Selaput renang ini sangat berguna bagi katak saat sedang berenang di dalam air. Dengan adanya selaput renang, katak dapat bergerak lincah di dalam air. 

4) Sistem Gerak Reptil

Hewan yang termasuk dalam kategori reptil yaitu kadal, kura-kura, ular, buaya, dan sebagainya. Contohnya ular. Ular bergerak dengan cara merayap atau melata baik di atas tanah, air maupun pada saat berenang di air. 

Karakteristik Rangka

Bentuk tulang ular yaitu terdiri dari tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang ekor. Pada tulang badan, terdiri dari ratusan buah ruas-ruas tulang belakang. Sedangkan pada tulang rusuk ular terhubung dengan tulang belakang dibalut dengan otot-otot yang lentur dan kuat. Dengan bentuk tubuh dan banyaknya ruas-ruas tulang belakang inilah yang menyebabkan ular bergerak dengan cara meliuk-liukan badannya ke kanan dan ke kiri dengan cepat. 

5) Sistem Gerak Mamalia

Contoh dari hewan mamalia yaitu banteng, paus, kucing, anjing, sapi, kerbau, dan sebagainya. Mamalia hidup di berbagai jenis habitat, ada yang hidup di air, di darat dan di udara. Salah satu contoh mamalia yang hidup di darah yaitu kuda. 

Karakteristik Rangka

Kuda memiliki tulang-tulang kokoh dan kuat untuk menopang tubuhnya. Otot-ototnya yang elastis dan kuat yang terhubung dengan tulang-tulangnya, menyebabkan kuda dapat berlari sangat kencang dibandingkan mamalia yang lain. 

Pada saat kuda bergerak, maka kaki kuda paling belakang memberikan dorongan agar kuda dapat maju ke arah depan. Kencang atau lambatnya kuda berlari tergantung pada kuat atau lemahnya saat kaki belakang memberikan gerakan pada kaki belakangnya.

Cari Artikel Lainnya