Home » Kongkow » Kesehatan » Sering Haus Padahal Sudah Banyak Minum? Gejala Apa Ini?

Sering Haus Padahal Sudah Banyak Minum? Gejala Apa Ini?

- Selasa, 30 Januari 2018 | 10:35 WIB
Sering Haus Padahal Sudah Banyak Minum? Gejala Apa Ini?

Biasanya, haus adalah pertanda awal dari dehidrasi. Anda juga mungkin merasa lebih haus setelah berolahraga, makan makanan asin, atau ketika beraktivitas di bawah terik matahari dalam waktu lama. Untuk kasus-kasus yang seperti ini, rasa haus akan cepat hilang setelah Anda minum cairan. Namun, apa artinya jika Anda sering haus meski sudah banyak minum?

Sering haus padahal sudah banyak minum cairan, tanda polidipsia

Polidipsia adalah kondisi haus luar biasa yang mewalahkan. Anda akan terus minum, minum, dan minum, tapi tetap merasa sering haus. Kondisi ini bisa bertahan selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan lebih lama lagi tergantung apa penyebabnya.

Selain sering haus terus, seseorang yang mengalami polidipsia juga akan bolak-balik buang air kecil. Biasanya, jumlah volume urin normal yang dikeluarkan orang dewasa sehat berkisar sekitar 3 liter per hari. Namu karena polidipsia membuat Anda terus-terusan minum, volume urin yang dibuang bisa sebanyak 16 liter dalam satu hari.

Gejala polidipsia umum lainnya meliputi mulut terus menerus terasa kering, dan bisa juga diikuti oleh gejala penyakit/kondisi yang mendasarinya.

Apa penyebab polidipsia?

Polidipsia biasanya hadir sebagai gejala sebuah kondisi medis yang mendasarinya, seperti diabetes mellitus atau diabetes insipidus, atau masalah psikologis tertentu —  mulai dari stres harian, kebosanan dan kegelisahan biasa, hingga gangguan mental tertentu seperti skizofrenia, anoreksia, dan gangguan mood.

Kecenderungan sering haus terus juga dapat disebabkan oleh penurunan kadar hormon antidiuretik dalam tubuh yang menyebabkan Anda jadi buang air kecil berlebihan (poliuria). Kondisi tubuh yang terus mengeluarkan urin dalam jumlah yang tidak normal pada akhirnya juga bisa menyebabkan Anda dehidrasi dan terus minum banyak meski tidak perlu.

Polidipsia juga bisa muncul sebagai efek samping penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil air (diuretik), kortikosteroid, atau asupan cairan garam (oralit atau infus).

Apakah polidipsia berbahaya?

Dilansir dari WebMD, minum terlalu banyak akibat perasaan haus ekstrem bisa mengganggu keseimbangan kimia di tubuh. Walaupun akan dikeluarkan menjadi urine, tubuh tetap tidak bisa menyimpan cairan dalam jumlah yang sangat banyak. Asupan cairan berlebihan juga dapat membuat darah menjadi encer. Hal ini bisa menyebabkan sodium dalam darah berkurang. Kondisi ini disebut dengan hiponatremia.

Gejala yang muncul pada hiponatremia adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Kram
  • Refleks menjadi lambat
  • Bicara menjadi tidak jelas
  • Kelelahan
  • Kebingungan
  • Kejang

Hiponatremia tidak boleh dibiarkan terus. Hiponatremia yang semakin memburuk dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian.

Pencegahan dan pengobatan polidipsia

Untuk tindakan pencegahan, jaga asupan cairan Anda untuk mencegah mulut kering dan dehidrasi karena kekurangan cairan. Anda bisa mendapatkan cairan tidak hanya dari air, tetapi juga dari buah atau sayur.

Untuk pengobatan polidipsia yang disebabkan oleh penyakit, maka pengobatannya harus mengikuti penyakit tersebut.

Yang terpenting adalah melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat seimbang, cukup olahraga dan istirahat, dan menjaga asupan cairan dalam tubuh. Selain itu, rutin melakukan konseling untuk memelihara kesehatan mental dan fisik.

Cari Artikel Lainnya