Home » Kongkow » Materi » Sejarah Dari Penemuan Awal Sel dan Teori-teori Sel

Sejarah Dari Penemuan Awal Sel dan Teori-teori Sel

- Senin, 15 Juli 2019 | 09:16 WIB
Sejarah Dari Penemuan Awal Sel dan Teori-teori Sel

Tahukah kamu bagaimana sejarah pada penemuan awal sel terjadi? Untuk mengetahuinya mari kita simak sejarah tentang sel berikut ini. Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya.

Robert Hooke menyebut penemuan ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel penemuan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Perhatikan Gambar sel dan mikroskop yang digunakan dalam meneliti sel dibawah ini. Sejak penemuan awal sejarah sel itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.

Sel gabus (atas) dan karya Robert
Sel gabus (atas) dan penemuan sejarah karya Robert

Penemuan sebuah sel yang masih hidup pertama kali dilakukan oleh Antonie. Ilmuwan Belanda bernama lengkap Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian penemuan ini disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan cell hidup dalam sejarah sel pada penemuan dan penelitian cell.

Mikroskop Leeuwenhoek
Mikroskop penemuan Leeuwenhoek


Perkembangan Sejarah dan Teori Penemuan pada Sel

Perkembangan sejarah penelitian tentang penemuan pada cell mendorong berkembangnya persepsi tentang cell. Dari penemuan penemuan inilah kemudian lahir sejarah teori-teori tentang cell berdasarkan penemuan yang di dapatkan. Beberapa teori penemuan tentang cell yang dikemukakan diantaranya sebagai berikut.

a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup

Sel merupakan kesatuan atau unit struktural makhluk hidup, teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden(1804–1881) dan Theodor Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan dari Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatan pada penemuan tentang sel ini, mereka menarik kesimpulan sebagai berikut.

1) Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
2) Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
3) Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.

b. Cell Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup

Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural cell, tetapi juga merupakan bagian penting cell sebagai tempat berlangsung dari reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori tentang cell yang menyatakan bahwa cell merupakan kesatuan dari fungsional kehidupan.

c. Cell Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup

Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua cell berasal dari cell sebelumnya). Sehingga dapat dikatakan bahwa cell adalah unit pertumbuhan makhluk hidup.

d. Cell Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup

Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam inti cell atau nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa cell merupakan unit hereditas makhluk hidup. Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori mengenai cell sebagai berikut.

1) Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, pada penemuannya menemukan benda kecil terapung dalam cairan cell yang ia sebut nukleus. Nukleus sendiri merupakan inti dari cell.

2) Felix Durjadin (1835), pada penemuan sejarah tentang cell ini beranggapan bahwa bagian terpenting cell adalah cairan cell yang sekarang disebut protoplasma. Protoplasma sendiri merupakan bagian hidup dari cell yang dikelilingi oleh membran cell.

3) Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma yang merupakan bagian dari cell untuk menamai bahan embrional cell telur.Terlepas dari sejarah yang terjadi pada penemuan ini, didalam ilmu biologi sendiri, pengertian cell merupakan kumpulan dari materi paling sederhana dengan ukuran kecil yg dapat hidup & merupakan unit penyusun dari semua makhluk hidup. Cell dapat melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam Cell. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas Cell tunggal, atau biasanya disebut juga organisme uniseluler (Cell tunggal), sebagai contoh misalnya bakteri & amoeba.

Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, & manusia, merupakan organisme multiseluler (multi Cell dimana multi berarti banyak) yg terdiri dari banyak tipe Cell terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Cell pada tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 Cell. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu cell. Contohnya seperti pada tubuh bakteri berasal dari pembelahan cell bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan cell telur induknya yg sudah dibuahi.

Semua cell dibatasi oleh suatu membran yg disebut membran plasma, sementara daerah di dalam cell disebut sitoplasma. Setiap cell, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yg dapat diwariskan & mengarahkan aktivitas cell tersebut. Selain itu, semua cell memiliki susunan struktur yg disebut ribosom yg berfungsi dalam pembuatan protein yg nantinya akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia didalam cell tersebut.

Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis cell yg secara struktur berbeda: cell prokariotik atau cell eukariotik. Kedua jenis cell ini dibedakan berdasarkan posisi dari DNA di dalam cell; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yg disebut nukleus atau sebuah inti cell, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus atau inti cell. Hanya pada bakteri & arkea yg memiliki cell prokariotik, sementara protista, tumbuhan, jamur, & hewan memiliki hanya memiliki cell eukariotik.

Diferensiasi pada cell menciptakan keberagaman dari jenis cell yg muncul selama perkembangan suatu organisme multiseluler dari sebuah cell telur yg sudah dibuahi. Misalnya pada mamalia yg berasal dari sebuah cell berkembang menjadi suatu organisme dengan ratusan jenis cell berbeda seperti otot, saraf, & kulit. Sel-sel dalam embrio yg sedang berkembang melakukan pensinyalan cell yg memengaruhi ekspresi gen cell & menyebabkan diferensiasi tersebut.

Itulah tadi artikel sejarah dari penemuan pada sel dan teori pada sel yang kita bahas kali ini, semoga dengan adanya artikel ini, pembaca bisa menambah wawasan mengenai bagaimana sejarah tentang penemuan sel dan teori mengenai sel.

Cari Artikel Lainnya