Home » Kongkow » kongkow » Sadis! Kontroversi Game Pukul Guru Anda

Sadis! Kontroversi Game Pukul Guru Anda

- Jumat, 09 Februari 2018 | 14:00 WIB
Sadis! Kontroversi Game Pukul Guru Anda

Game bertajuk ”Pukul Guru Anda” menjadi perbincangan hangat seiring kasus Achmad Budi Cahyanto, guru seni rupa di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, yang meninggal dunia usai dipukul muridnya.Game bertajuk ”Pukul Guru Anda” itu kini viral.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah melakukan proses take down atas game tersebut. Menkominfo Rudiantara mengaku telah menerima laporan adanya aduan konten dari game tersebut.

”Hal ini segera kami tindak lanjuti. Kami telah komunikasikan ke penyedia konten pada pukul 15.30. Penyedia konten diminta untuk menutup dalam waktu 2 x 24 jam. Jika tidak, akan kami blokir,” kata , Jumat (2/2).

Rudiantara mengatakan, judul game tersebut mengandung pesan yang provokatif. Konten game-nya pun mengandung kekerasan. Pada penjelasan di situs penyedian game tersebut, tertulis jelas bahwa pemain bisa memanfaatkan barang yang ada di sekitar ruangan guru untuk memukul sang guru.

Baca Artikel Terkait :

Kasus Murid Aniaya Guru: KPAI Serukan Kampanye Satgas Perlindungan Anak

Kak Seto Anggap Siswa yang Aniaya Guru Hingga Tewas adalah Korban

Bocah SMP Ini Tantang Duel Kepala Sekolah

”Gunakan benda-benda di dalam kelas untuk membunuh guru Anda! Permainan buang stres ini berfitur berton-ton kekerasan yang brutal dan gratis. Tujuannya adalah menggunakan benda biasa sebagai senjata mematikan. Anda bisa menyebabkan kerusakan fatal dengan buku, stapler, payung, dan benda-benda biasa lain di kelas,” tulis narasi game tersebut.

Pemain hanya perlu mengeklik benda yang hendak dijadikan senjata. Secara otomatis, murid dalam game tersebut akan menggunakan benda yang telah dipilih untuk menghajar sang guru sampai babak belur. Unsur kekerasan pada game tersebut begitu kental. Memang, sebelum memulai game ada peringatan bahwa permainan tersebut mengandung unsur kekerasan.

Namun, tidak dibarengi dengan pembatasan akses. Game tersebut bisa dengan mudah diakses. Tidak berlebihan, jika Kominfo memblokir game tersebut. Tak cuma sebagai sarana hiburan, tak sedikit dari developer game yang menciptakan game sebagai sarana edukasi. Namun, developer game yang satu ini justru memberikan pengaruh buruk terhadap pemainnya.

Cari Artikel Lainnya