Home » Kongkow » Materi » Polarisasi Ikatan Kovalen Beserta Rumusnya

Polarisasi Ikatan Kovalen Beserta Rumusnya

- Selasa, 13 Juli 2021 | 16:00 WIB
Polarisasi Ikatan Kovalen Beserta Rumusnya

Kedudukan pasangan elektron ikatan tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Hal ini disebabkan karena setiap unsur mempunyai daya tarik elektron (keelektronegatifan) yang berbeda-beda. Salah satu akibat dari keelektronegatifan adalah terjadinya polarisasi pada ikatan kovalen. Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi akibat adanya pemakaian bersama pasangan elektron.

Polarisasi Ikatan Kovalen

Selain keelektronegatifan, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan suatu molekul bersifat polar ataukah bersifat nonpolar seperti momen dipol, momen ikatan, momen pasangan elektron bebas, kation, anion, serta konfigurasi elektron.

Perhatikan kedua contoh berikut ini:

Polarisasi Ikatan Kovalen

Pada contoh (a), kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris terhadap kedua atom H. Dalam molekul H2 tersebut muatan negatif (elektron) tersebar homogen. Hal ini dikenal dengan ikatan kovalen nonpolar. Pada contoh (b), pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat ke atom Cl karena Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H. Hal ini menyebabkan adanya polarisasi pada HCl, di mana atom Cl lebih negatif daripada atom H. Ikatan seperti ini dikenal dengan ikatan kovalen polar.

Rumus Menentukan Kepolaran suatu Molekul

Untuk menentukan kepolaran suatu molekul, baik molekul senyawa maupun molekul unsur dapat menggunakan persamaan. Kepolaran dinyatakan dengan momen dipol (μ), yaitu hasil kali antara muatan (Q) dengan jarak (r). Berikut persamaannya:

μ = Q × r

Keterangan:

  • µ = momen dipol (D, atau debye)

  • Q = selisih muatan (coulomb atau ditulis C)

  • r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif (meter, atau ditulis m)

Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 × 10–30 coulomb.meter. Momen dipol dari beberapa senyawa diberikan dalam tabel berikut:

NO.

Molekul

Momen Dipol (D, debye)

Sifat

1

BF2

0

Nonpolar

2

BF3

0

Nonpolar

3

Br2

0

Nonpolar

4

CCl4

0

Nonpolar

5

CH4

0

Nonpolar

6

Cl2

0

Nonpolar

7

CO2

0

Nonpolar

8

COCl2

0

Nonpolar

9

H2

0

Nonpolar

10

I2

0

Nonpolar

11

PCl5

0

Nonpolar

12

SF6

0

Nonpolar

13

HBr

1,078

Polar

14

CO

0,112

Polar

15

NO

0,15

Polar

16

AsH3

0,2

Polar

17

NF3

0,23

Polar

18

NO2

0,32

Polar

19

HI

0,38

Polar

20

H2S

0,44

Polar

21

PH3

0,58

Polar

22

PCl3

0,78

Polar

23

CO2

0,95

Polar

24

HCl

1,03

Polar

25

CHCl3

1,09

Polar

26

SOCl2

1,45

Polar

27

AsCl3

1,59

Polar

28

NH3

1,62

Polar

29

N2H4

1,75

Polar

30

HF

1,78

Polar

31

SO2Cl2

1,81

Polar

32

H2O

1,82

Polar

33

SO2

1,84

Polar

34

F2NH

1,92

Polar

35

HNO3

2,17

Polar

36

H2O2

2,2

Polar

 

[Catatan: Jika sahabat menemukan kekeliruan dalam nilai momen dipol dari molekul di atas, mohon saran dari sahabat lewat form komentar. Terima kasih]

Molekul Polar dan Nonpolar

Suatu senyawa yang memiliki ikatan kovalen polar, belum tentu molekul yang dimiliki bersifat polar. Demikian juga untuk ikatan kovalen nonpolar, molekul yang dimiliki belum tentu bersifat nonpolar. Kepolaran suatu molekul dinyatakan menggunakan suatu besaran yang disebut momen dipol (µ). Berikut ketentuan sebuah molekul dinyatakan memiliki sifat nonpolar dan polar:

µ = 0 → molekul nonpolar 
µ > 0 atau µ ≠ 0 → molekul polar


Demikian penjelasan yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini mengenai polarisasi ikatan kovalen. Jadi penentuan polar dan nonpolarnya sebuah molekul baik molekul senyawa maupun molekul unsur ditentukan dengan melihat nilai dari momen dipole dengan ketentuan nilai µ = 0 dikatakan molekul bersifat nonpolar, sedangkan jika nilai µ > 0 atau µ ≠ 0 dikatakan molekul bersifat polar. Jika sahabat ingin memahami lebih jauh mengenai sifat molekul polar dan sifat nonpolar, sahabat dapat membaca Ikatan Kovalen (Polar Dan Nonpolar) Beserta Contoh Ikatannya. Semoga bermanfaat.

Cari Artikel Lainnya