Home » Kongkow » Geografi » Pola Keruangan Kota (Teori Konsentris, Sektoral, Inti Ganda)

Pola Keruangan Kota (Teori Konsentris, Sektoral, Inti Ganda)

- Senin, 27 Desember 2021 | 14:00 WIB
Pola Keruangan Kota (Teori Konsentris, Sektoral, Inti Ganda)

Pola ruang kota adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budi daya terjadi pembagian wilayah pada suatu kota. Pola keruangan kota terbagi atas tiga teori yaitu teori konsentris, teori sektoral, dan teori Inti ganda.

a. Teori Konsentris

Pada teori konsentris, perkotaan berkembang secara konsentris atau melingkar yang dimulai dari pusatnya kemudian berkembang dan bertambah meluas ke daerah pinggiran atau menjauhi pusat bisa kita lihat pada gambar berikut

 

  • Zona 1 adalah daerah pusat kegiatan atau central bisnis distrik (CBD) pada daerah ini adalah pusat kegiatan atau pusat industri-industri yang sangat mendukung kegiatan dan perekonomian kota,

  • Zona ke-2 adalah zona peralihan yaitu adalah zona perdagangan ke permukiman terdapat pertokoan perusahaan-perusahaan tapi juga sudah ada penduduk walaupun tidak banyak.

  • Zona ke-3 adalah permukiman Kelas bawah atau pemukiman kelas pekerja atau buruh.

  • Zona ke-4 ada permukiman kelas menengah

  • Zona ke-5 adalah zona penglaju permukiman beralih ke pertanian sudah ada peralihan atau biasanya zona 5 ini juga sering disebut sebagai zona pemukiman kelas atas.

Baca juga: Pengertian, Ciri-ciri dan Klasifikasi Kota

b. Teori Sektoral

Dikemukakan oleh Homer Hoyt pada tahun 1930. Teori ini muncul sebagai bertentangan dari teori sebelumnya. Dimana struktur perkembangan kota tumbuh tidak teratur. Pertumbuhan kota tidak hanya dimulai dari bagian inti kota, namun dari wilayah sektoral-sektoral, yang kemudian menyebar ke sekitarnya. 

Tidak berbeda jauh dengan teori sebelumnya, teori sektoral juga memiliki 5 jenis pengelompokan zona yang sama dengan teori konsentris. Perbedaan yang mendasar terletak pada tingkat perkembangan penduduk di kota sehingga membuatnya tumbuh tidak teratur. 

 

c. Teori Inti Ganda

Sesuai dengan judulnya Inti Ganda berarti inti kota tidak hanya satu lagi yang memusat tapi bisa dari beberapa sektor yang memacu atau merangsang pertumbuhan sekitarnya jadi setiap pusat kegiatan bisa berkembang dan tumbuh sendiri-sendiri. Zonanya sudah berkembang dari zona 1 sampai zona ke 9.

  • Zona 1 Sebagai pusat kota dan kegiatan inti, seperti bisnis dan pemerintahan atau central business district (CBD).

  • Zona 2 adalah daerah grosir dan manufaktur, yang banyak terdapat pada daerah ini.

  • Zona 3 adalah permukiman kelas bawah. Zona ini dipilih karena pekerja kelas bawah umumnya akan memilih tempat tinggal yang mendekati pusat kota untuk meminimalisir biaya transportasi.

  • Zona 4 adalah Permukiman kelas menengah. Daerah ini juga dekat dengan pusat kota, namun tata letaknya tidak begitu menjamur seperti daerah permukiman di zona 3

  • Zona 5 adalah permukiman bagi orang-orang yang menginginkan tempat tinggal yang tenang dan jauh dari keramaian kota.

  • Zona 6 adalah daerah manufaktur berat. Zona ini umumnya terletak jauh dari permukiman atau pusat kota, agar tidak mengganggu kenyamanan akibat hasil polusi industri

  • Zona 7 khusus bagi daerah pusat bisnis di luar kota. Umumnya terbentuk karena ada orang-orang yang memiliki kepentingan bisnis, namun tidak ingin melakukannya di pusat kota.

  • Zona 8 adalah permukiman di pinggiran kota (suburban)

  • Zona 9 adalah daerah penunjang kota, namun terletak di pinggiran kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal di wilayah pinggiran kota (suburban)

Sumber :
Cari Artikel Lainnya