Home » Kongkow » Catatan » Peran Guru dan Orang Tua untuk Mengatasi Sifat Pemalu Anak

Peran Guru dan Orang Tua untuk Mengatasi Sifat Pemalu Anak

- Selasa, 24 Januari 2017 | 07:00 WIB
Peran Guru dan Orang Tua untuk Mengatasi Sifat Pemalu Anak

Anak pemalu merupakan sebutan bagi anak yang tidak memiliki keberanian untuk berbicara maupun tampil dihadapan banyak orang. Anak pemalu cenderung memiliki rasa malu yang berlebih dalam menghadapi kondisi yang menurutnya tidak nyaman. Rasa malu dalam diri anak harus segera di atasi agar anak tidak tumbuh menjadi anak pemalu. Ada beberapa cara mudah yang bisa digunakan untuk mengatasi anak pemalu.

Meskipun bukan hal yang sangat menghawatirkan, namun anak pemalu sudah seharusnya mendapat perhatian lebih dari orang tua. Rasa malu yang dibiarkan bisa mengganggu proses perkembangan anak. Disadari atau tidak, anak pemalu menjadi sulit untuk bergaul maupun bersosialisasi dengan teman-temannya.

Selain itu, anak pemalu juga cenderung menjadi pendiam di sekolah. Jika di biarkan hal ini bisa mengganggu prestasi belajarnya di sekolah. Untuk itu jika anak Anda selama ini menjadi anak pemalu segeralah atasi rasa malu dalam dirinya.Sehingga peran Guru juga sangat diperlukan dalam hal tersebut.

Peran Orang Tua :

  1. Tumbuhkan rasa percaya diri anak
    Cara mudah mengatasi anak pemalu yang pertama adalah dengan menumbuhkan rasa percaya diri anak. Rasa percaya diri akan membuat anak memiliki keberanian dalam melakukan suatu hal. Rasa percaya diri yang ditumbuhkan dalam diri anak secara terus menerus mampu menghilangkan rasa malu pada anak.

  2. Bantu anak melihat kelebihan yang dimilikinya
    Cara mudah mengatasi anak pemalu yang kedua adalah dengan membantu anak melihat kelebihan yang dimilikinya. Anak pemalu terjadi karena anak tidak memiliki rasa percaya diri. Membantu anak melihat kelebihan yang dimilikinya akan membuat anak menyadari bahwa ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh teman-temannya. Ketika anak mampu melihat kelebihan dalam dirinya, ia akan tumbuh lebih percaya diri, memiliki keberanian serta mampu menghilangkan rasa malu yang sering dialaminya.

  3. Melatih anak untuk bersosialisasi
    Cara mudah mengatasi anak pemalu berikutnya adalah dengan melatih anak untuk bersosialisasi. Melatih anak untuk bersosialisasi bisa Anda lakukan dengan mengajak anak bermain bersama teman-temannya. Bermain bersama teman merupakan media sosialisasi yang paling mudah bagi anak karena anak cenderung lebih mudah bersosialisasi dengan orang yang telah dikenalnya.

  4. Jangan memberikan label pemalu pada anak Anda
    Jangan memberikan label pemalu pada anak merupakan cara mudah mengatasi Memberi label pemalu atau mencap anak sebagai anak pemalu sebenarnya justru akan membuat anak menanamkan label atau cap itu dalam dirinya. Anak akan selalu tersugesti dengan label yang telah diberikan padanya sehingga akan sangat sulit menghilangkan sifat pemalu dari dalam dirinya.

  5. Memberikan pujian
    Cara mudah mengatasi anak pemalu yang terakhir adalah dengan memberikan pujian ketika anak mampu tampil dihadapan umum ataupun mampu menghilangkan sifat pemalunya. Pujian yang Anda berikan akan membuat anak merasa senang dan bangga, hal ini akan membuat anak menjadi lebih percaya diri dan mampu menghilangkan sifat pemalu yang dimilikinya.

 

Peran Guru :

Agar usaha yang dilakukan guru bisa berjalan secara maksimal, maka perlu adanya kedekatan antara guru dan anak pemalu ini. Pendekatan memang membutuhkan proses dan waktu. Perlu kesabaran agar guru bisa dekat dengan anak pemalu. Bila sudah terjalin kedekatan antara guru dan anak didik ini, guru bisa semakin intens menjalin komunikasi dengan anak pemalu ini.
 
Misalnya saat anak makan siang atau saat anak menunggu jemputan (sepulang sekolah). Selanjutnya, guru bisa mengajak anak untuk berbicara saat ada teman-teman yang lain. Buatlah anak terbiasa berbicara di depan teman-teman yang lain dengan lebih aktif bertanya atau sekedar bercerita basa basi. Jangan lupa untuk memberikan pujian saat anak mengalami peningkatan dalam hal kepercayaan dirinya, sehingga anak semakin termotivasi.
 
Itulah beberapa cara mudah mengatasi anak pemalu yang bisa digunakan dalam membantu mengatasi anak pemalu.
Anak pemalu biasanya terlihat kurang suka menampilkan diri, kurang PD, memiliki kelemahan dalam berinteraksi dengan teman sebaya, dan kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya trutama lingkungan yang baru. Orang tua tentu tentu merasa khawatir bila buah hatinya menunjukkan perilaku yang berbeda antara di rumah dan di sekolah. Saat di rumah, anak terlihat biasa saja, dapat berbicara dengan lancar. Namun orang tua kadang
Anak pemalu biasanya terlihat kurang suka menampilkan diri, kurang PD, memiliki kelemahan dalam berinteraksi dengan teman sebaya, dan kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya trutama lingkungan yang baru. Orang tua tentu tentu merasa khawatir bila buah hatinya menunjukkan perilaku yang berbeda antara di rumah dan di sekolah. Saat di rumah, anak terlihat biasa saja, dapat berbicara dengan lancar. Namun orang tua kadang terkejut saat mendengar cerita dari guru bahwa anaknya lebih banyak diam. Anak-anak seperti ini biasanya akan sulit menjalin komunikasi dengan orang baru atau orang yang belum dikenal. Di tengah keramaian, anak seperti ini akan terlihat sangat tidak nyaman dan lebih suka tempat yang sepi. Untuk mengatasi hal ini, tentu orang tua tidak bisa mentperlu menjalin komunikasi lebih intens dengan guru di sekolah.

Peran orang tua

Pertama, ajaklah anak untuk berinteraksi dengan orang-orang baru, misalnya dengan kerabat dekat dan tetangga, serta mengajak anak dalam acara-acara yang banyak dihadiri orang. Kedua, Anda bisa sering mengajak anak berkunjung ke tempat umum yang banyak dikiunjungi orang, misalnya di supermarket, taman bermain, butik, dan lainnya. Ketiga, Anda perlu lebih aktif mengajak anak untuk berkunjung ke rumah, karena anak biasanya akan lebih percaya diri dan nyaman saat ia berkomunikasi di rumah. Keempat, Anda bisa mengajak anak bermain di sekitar rumah atau komplek perumahan Anda, misalnya berjalan-jalan atau bermain di lapangan dimana banyak anak-anak lain bermain juga di sana.

Peran Guru

Agar usaha yang dilakukan guru bisa berjalan secara maksimal, maka perlu adanya kedekatan antara guru dan anak pemalu ini. Pendekatan memang membutuhkan proses dan waktu. Perlu kesabaran agar guru bisa dekat dengan anak pemalu. Bila sudah terjalin kedekatan antara guru dan anak didik ini, guru bisa semakin intens menjalin komunikasi dengan anak pemalu ini. Misalnya saat anak makan siang atau saat anak menunggu jemputan (sepulang sekolah). Selanjutnya, guru bisa mengajak anak untuk berbicara saat ada teman-teman yang lain. Buatlah anak terbiasa berbicara di depan teman-teman yang lain dengan lebih aktif bertanya atau sekedar bercerita basa basi. Jangan lupa untuk memberikan pujian saat anak mengalami peningkatan dalam hal kepercayaan dirinya, sehingga anak semakin termotivasi.
- See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/peran-guru-dan-orang-tua-untuk-mengatasi-sifat-pemalu-anak.html#sthash.LHo9VMBv.dpuf 

Anak pemalu biasanya terlihat kurang suka menampilkan diri, kurang PD, memiliki kelemahan dalam berinteraksi dengan teman sebaya, dan kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya trutama lingkungan yang baru. Orang tua tentu tentu merasa khawatir bila buah hatinya menunjukkan perilaku yang berbeda antara di rumah dan di sekolah. Saat di rumah, anak terlihat biasa saja, dapat berbicara dengan lancar. Namun orang tua kadang terkejut saat mendengar cerita dari guru bahwa anaknya lebih banyak diam. Anak-anak seperti ini biasanya akan sulit menjalin komunikasi dengan orang baru atau orang yang belum dikenal. Di tengah keramaian, anak seperti ini akan terlihat sangat tidak nyaman dan lebih suka tempat yang sepi. Untuk mengatasi hal ini, tentu orang tua tidak bisa mentperlu menjalin komunikasi lebih intens dengan guru di sekolah.

Peran orang tua

Pertama, ajaklah anak untuk berinteraksi dengan orang-orang baru, misalnya dengan kerabat dekat dan tetangga, serta mengajak anak dalam acara-acara yang banyak dihadiri orang. Kedua, Anda bisa sering mengajak anak berkunjung ke tempat umum yang banyak dikiunjungi orang, misalnya di supermarket, taman bermain, butik, dan lainnya. Ketiga, Anda perlu lebih aktif mengajak anak untuk berkunjung ke rumah, karena anak biasanya akan lebih percaya diri dan nyaman saat ia berkomunikasi di rumah. Keempat, Anda bisa mengajak anak bermain di sekitar rumah atau komplek perumahan Anda, misalnya berjalan-jalan atau bermain di lapangan dimana banyak anak-anak lain bermain juga di sana.

Peran Guru

Agar usaha yang dilakukan guru bisa berjalan secara maksimal, maka perlu adanya kedekatan antara guru dan anak pemalu ini. Pendekatan memang membutuhkan proses dan waktu. Perlu kesabaran agar guru bisa dekat dengan anak pemalu. Bila sudah terjalin kedekatan antara guru dan anak didik ini, guru bisa semakin intens menjalin komunikasi dengan anak pemalu ini. Misalnya saat anak makan siang atau saat anak menunggu jemputan (sepulang sekolah). Selanjutnya, guru bisa mengajak anak untuk berbicara saat ada teman-teman yang lain. Buatlah anak terbiasa berbicara di depan teman-teman yang lain dengan lebih aktif bertanya atau sekedar bercerita basa basi. Jangan lupa untuk memberikan pujian saat anak mengalami peningkatan dalam hal kepercayaan dirinya, sehingga anak semakin termotivasi.
- See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/peran-guru-dan-orang-tua-untuk-mengatasi-sifat-pemalu-anak.html#sthash.LHo9VMBv.dpuf

terkejut saat mendengar cerita dari guru bahwa anaknya lebih banyak diam. Anak-anak seperti ini biasanya akan sulit menjalin komunikasi dengan orang baru atau orang yang belum dikenal. Di tengah keramaian, anak seperti ini akan terlihat sangat tidak nyaman dan lebih suka tempat yang sepi. Untuk mengatasi hal ini, tentu orang tua tidak bisa mentperlu menjalin komunikasi lebih intens dengan guru di sekolah.

Peran orang tua

Pertama, ajaklah anak untuk berinteraksi dengan orang-orang baru, misalnya dengan kerabat dekat dan tetangga, serta mengajak anak dalam acara-acara yang banyak dihadiri orang. Kedua, Anda bisa sering mengajak anak berkunjung ke tempat umum yang banyak dikiunjungi orang, misalnya di supermarket, taman bermain, butik, dan lainnya. Ketiga, Anda perlu lebih aktif mengajak anak untuk berkunjung ke rumah, karena anak biasanya akan lebih percaya diri dan nyaman saat ia berkomunikasi di rumah. Keempat, Anda bisa mengajak anak bermain di sekitar rumah atau komplek perumahan Anda, misalnya berjalan-jalan atau bermain di lapangan dimana banyak anak-anak lain bermain juga di sana.

Peran Guru

Agar usaha yang dilakukan guru bisa berjalan secara maksimal, maka perlu adanya kedekatan antara guru dan anak pemalu ini. Pendekatan memang membutuhkan proses dan waktu. Perlu kesabaran agar guru bisa dekat dengan anak pemalu. Bila sudah terjalin kedekatan antara guru dan anak didik ini, guru bisa semakin intens menjalin komunikasi dengan anak pemalu ini. Misalnya saat anak makan siang atau saat anak menunggu jemputan (sepulang sekolah). Selanjutnya, guru bisa mengajak anak untuk berbicara saat ada teman-teman yang lain. Buatlah anak terbiasa berbicara di depan teman-teman yang lain dengan lebih aktif bertanya atau sekedar bercerita basa basi. Jangan lupa untuk memberikan pujian saat anak mengalami peningkatan dalam hal kepercayaan dirinya, sehingga anak semakin termotivasi.
- See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/peran-guru-dan-orang-tua-untuk-mengatasi-sifat-pemalu-anak.html#sthash.LHo9VMBv.dpuf
Sumber :
Cari Artikel Lainnya