Home » Kongkow » Kesehatan » Penjelasan Ilmiah dan Penanganan Brain Freeze Saat Konsumsi Minuman Dingin

Penjelasan Ilmiah dan Penanganan Brain Freeze Saat Konsumsi Minuman Dingin

- Jumat, 19 Agustus 2016 | 11:02 WIB
Penjelasan Ilmiah dan Penanganan Brain Freeze Saat Konsumsi Minuman Dingin

Makan es krim, es teler ataupun minum-minuman dingin merupakan hal yang nikmat apalagi jika dikonsumsi saat musim kemarau atau di siang hari saat matahari sedang terik-teriknya. Namun, apakah Anda pernah mengalami sensasi sakit kepala atau membeku ketika mengonsumsi makanan atau minuman dingin? Ya. Kondisi tersebut dinamakan otak beku atau lebih dikenal dengan sebutan brain freeze. 

Sensasi brain freeze dengan nama ilmiah sphenopalatine ganglioneuralgia tersebut merupakan suatu kondisi yang terjadi dalam pembuluh darah. Ketika minum atau makan, cairan atau makanan menyentuh langit-langit mulut sebelum akhirnya ditelan. Ketika sesuatu yang sangat dingin seperti es krim menyentuh bagian tengah langit-langit mulut, suhu dingin dapat memengaruhi saraf tertentu yang mengontrol refleks dinding pembuluh darah arteri serebral anterior. Refleks melebarkan atau mempersempit pembuluh bekerja bila terkena rangsang perbedaan suhu di rongga mulut. Ketika makan atau cairan dingin menyentuh bagian tengah langit-langit mulut, saraf pun merespons dan memicu pembuluh darah di kepala melebar. Ini menyebabkan adanya lonjakan aliran darah di area pembuluh tersebut. Pembesaran yang cepat dan tiba-tiba ini lah yang menyebabkan kepala terasa sakit, membeku, atau nyut-nyutan.

Nah, menurut beberapa peneliti sendiri, perubahan cepat dalam aliran darah, atau peristiwa brain freeze bisa saja merupakan mekanisme bertahan hidup alami pada manusia, yaitu untuk memastikan otak tetap hangat.

Tidak hanya es krim, makanan atau minuman apapun yang sangat dingin juga mampu membuat pembuluh darah membesar yang mengakibatkan Anda terkena brain freeze. 

Tidak perlu khawatir, Anda bisa menyembuhkan kondisi brain freeze ini dengan mudah. Berikut cara penanganannya.
 

  • Sentuhkan lidah ke langit-langit mulut untuk menghangatkan bagian tersebut. Langkah ini diduga meringankan lonjakan aliran darah ke kepala.
  • Minum air hangat. Sesap air hangat secara perlahan dan tahan sebentar di sekitar mulut untuk menghangatkan langit-langit mulut.
  • Tutup mulut dan hidung dengan kedua telapak tangan, lalu ambil dan hembuskan napas ke telapak Hal ini dilakukan untuk menahan napas yang hangat tetap berada di tangan dan meningkatkan suhu di dalam mulut.
  • Tempelkan ibu jari ke langit-langit mulut. Ketika brain freeze terjadi, suhu tubuh jauh lebih tinggi daripada suhu di dalam mulut. Tapi, pastikan ibu jari Anda bersih dengan mencucinya terlebih dahulu.
  • Kalau Anda tidak ingin otak menjadi beku, disarankan untuk makan es krim atau minuman dingin lainnya dengan pelan-pelan.

 

Sumber :
Cari Artikel Lainnya