Home » Kongkow » Materi » Pengertian, Sifat dan Rumus Kimia Oksigen

Pengertian, Sifat dan Rumus Kimia Oksigen

- Rabu, 18 Desember 2019 | 12:04 WIB
Pengertian, Sifat dan Rumus Kimia Oksigen

Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang apa itu oksigen? dan pengertian serta rumus kimia oksigen, dan menjelaskan tentang sifat fisik dari senyawa oksigen

Pengertian Oksigen

Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. oksigen juga merupakan unsur golongan kalkogen dan bisa dengan mudah bereaksi dengan hampir pada semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida).

Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan sehingga menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak ber rasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur yang paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi, Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi

Rumus Kimia Oksigen

Rumus kimia dari senyawa oksigen adalah :

oksigen

rumus kimia oksigen

Struktur

Pada tekanan standar dan temperatur , oksigen berupa gasyang tak berwarna dan tak berasa yang memiliki rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi akan berikatan dengan konfigurasi elektron triplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan sering disebutkan secara sederhana sebagai ikatan ganda ataupun di sebutkan sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron dengan dua ikatan tiga elektron

Sifat Fisik

Oksigen lebih mudah larut ke dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul O2 untuk dua molekul N2, dan bandingkan dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen ke dalam air bergantung pada suhu.

Pada suhu 0 °C, konsentrasi oksigen dalam air ialah 14,6 mg·L−1, dan jika pada suhu 20 °C oksigen yang larut ialah sekitar 7,6 mg·L−1.[24][25] Pada suhu 25 °C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6, 04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter.

Pada suhu 5 °C, kelarutannya bertambah jadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) per liter pada air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.

Oksigen mengembun pada 90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F), dan membeku pada 54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F). Baik oksigen cair maupun oksigen padat ialah berwarna biru langit. Hal ini dikarenakan pada penyerapan warna merah.

Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang begitu tinggi biasanya dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair. Oksigen cair juga bisa dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen merupakan zat yang begitu sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar.

Senyawa Oksigen

Keadaan oksidasi oksigen ialah -2 untuk hampir semua senyawa oksigen yang diketahui. Keadaan oksidasi -1 ditemui juga pada beberapa senyawa seperti misalnya peroksida. Senyawa oksigen dalam keadaan oksidasi lainnya sangat jarang ditemukan, yakni -1/2 (superoksida), -1/3 (ozonida), 0 (asam hipofluorit), +1/2 (dioksigenil), +1 (dioksigen difluorida), dan +2 (oksigen difluorida).

Senyawa oksida dan senyawa anorganik lainya

Air ialah oksida hidrogen dan merupakan senyawa oksigen yang sangat dikenal. Atom hidrogen secara kovalen berikatan dengan oksigen. atom hidrogen pun berinteraksi dengan atom oksigen dari molekul air lainnya sekitar 23,3 kJ·mol−1 per atom hidrogen. Ikatan hidrogen antar molekul air ini menjaga kedua molekul 15% lebih dekat daripada yang diperkirakan apabila memperhitungkan gaya Van der Waals

Oleh karena elektronegativitasnya, oksigen membentuk ikatan kimia dengan semua unsur lainnya pada suhu tinggi dan menghasilkan senyawa oksida. akan tetapi, terdapat juga beberapa unsur yang secara spontan akan membentuk oksida pada suhu dan tekanan standar. Perkaratan besi merupakan salah satu contohnya.

Permukaan logam seperti aluminium maupun titanium teroksidasi dengan keberadaan udara yang membuat permukaan logam tersebut tertutupi oleh lapisan tipis oksida. Lapisan oksida ini yang akan mencegah korosi lebih lanjut. Beberapa senyawa oksida logam transisi ditemukan secara alami sebagai senyawa non-stoikiometris.

Itulah penjelasan tentang oksigen adalah serta rumus kimianya, semoga bermanfaat…

Cari Artikel Lainnya