Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Pengertian Kudeta dan Contoh yang Pernah Terjadi

Pengertian Kudeta dan Contoh yang Pernah Terjadi

- Selasa, 02 Februari 2021 | 10:00 WIB
Pengertian Kudeta dan Contoh yang Pernah Terjadi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di situs kbbi.kemdikbud.go.id, kudeta berarti perebutan kekuasaan (pemerintahan yang sah) dengan paksa. Sementara itu, menurut situs britannica, prasyarat utama kudeta adalah kendali atas semua atau sebagian angkatan bersenjata, polisi, dan elemen militer lainnya.

Kudeta adalah sebuah tindakan pembalikan kekuasaan terhadap seseorang yang berwenang dengan cara ilegal dan sering kali bersifat brutal, inkonstitusional berupa "penggambilalihan kekuasaan", "penggulingan kekuasaan" sebuah pemerintahan negara dengan menyerang (strategis, taktis, politis) legitimasi pemerintahan kemudian bermaksud untuk menerima penyerahan kekuasaan dari pemerintahan yang digulingkan.

Contoh Kudeta :

- Kudeta Di Oman Pada Tahun 1970
- Kudeta Chekoslovakia 1948
- Revolusi Orange 2004 di Ukraina

Tidak seperti revolusi, yang biasanya dicapai oleh sejumlah besar orang yang bekerja untuk perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang mendasar, kudeta adalah pergantian kekuasaan dari atas yang hanya menghasilkan pergantian tiba-tiba pejabat pemerintah yang terkemuka.

Kudeta jarang mengubah kebijakan sosial dan ekonomi fundamental suatu negara, juga tidak secara signifikan mendistribusikan kembali kekuasaan di antara kelompok politik yang bersaing.

Jenis Kudeta

Ilmuwan ilmu politik Samuel P. Huntington mengidentifikasi kudeta menjadi tiga kelas, yakni:

  • Kudeta sempalan, dilakukan oleh kelompok bersenjata yang dapat terdiri dari militer atau tentara yang tidak puas dengan kebijakan pemerintahan tradisional saat itu, kemudian melakukan gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah tradisional dan kemudian menciptakan elit birokrasi baru.

  • Kudeta wali, dilakukan oleh sekelompok pengkudeta yang akan mengumumkan diri sebagai perwalian dalam rangka meningkatkan ketertiban umum, efisiensi, dan mengakhiri korupsi, para pemimpin kudeta akan menggambarkan tindakan mereka hanyalah tindakan sementara dan akan menyesuaikan dengan kebutuhan. Pada umumnya, kudeta wali sering dilakukan dengan cara mengubah bentuk pemerintahan sipil menjadi bentuk pemerintahan militer.

  • Kudeta veto, dilakukan melalui partisipasi dan mobilisasi sosial dari sekelompok massa rakyat dalam melakukan penekanan berskala besar yang berbasis luas pada oposisi sipil.

 

Teknik Kudeta

Kerahasiaan agenda, tidak hanya berlaku vis-à-vis terhadap kalangan luar, tetapi juga vis-à-vis terhadap konspirator lainnya merupakan senjata pertama junta, tanpa persiapan yang terbaik maka kudeta dipastikan akan gagal.

  • Terjadi dalam Kapp Putsch di Berlin pada tahun 1920 karena kurang matangnya kebijakan dari Jenderal von Luttwitz, komandan operasi, yang pada tanggal 10 Maret memberikan ultimatum kepada para pemimpin sosialis untuk melarikan diri dalam waktu 48 jam sebelum terjadinya kudeta militer yang diumumkan pada malam 12-13 Maret 1920.

  • Ketika mempersiapkan pemberontakan 8 November 1942 di Aljazair (yang memungkinkan keberhasilan Operasi Obor), pemimpin muda dari Kelompok Aksi Aljazair, José Aboulker, menolak untuk memberikan nama-nama pemimpin kelompok dua hari sebelum tindakan kudeta kepada Henri d'Astier de la Vigerie, kepala konspirasi untuk Afrika Utara, meskipun ia termasuk dalam kelompok perencana kudeta dan ketika Patriot mulai beraksi malah terjadi kejutan dengan munculnya tidak kurang dari 400 warga sipil bersenjata berikut perwira pasukan cadangannya yang kemudian berhasil menetralisir Korps Angkatan Darat Vichy Aljazair, dan pemerintahan Vichy Prancis dengan leluasa dapat dibebaskan setelah beberapa jam dan kembali ke kota, kemudian dapat menguasai kembali dan menangkap para pelaku kudeta pada saat malam pendaratan di pantai.

Teknik dasar kudeta, merupakan sebuah operasi untuk menduduki organ-organ sentral sebuah negara, termasuk melakukan penetralan kekuasaan dengan menduduki tempat-tempat simbolis kekuasaan pemimpin negara.

Pengambilan alihan kekuasaan, selain menduduki organ-organ sentral oleh para pelaku kudeta, juga disertai dengan pemberhentian para penjabat pemerintahan atau para pemegang kekuasaan negara, karena jika hal ini tidak terlaksana, maka akan terjadi perlawanan terhadap gerakan kudeta tersebut dan kudeta tersebut kemungkinan besar akan gagal.

 

Cari Artikel Lainnya