Home » Kongkow » Materi » Pengertian Ikatan Kimia Dan Cara Unsur Mencapai Kestabilan

Pengertian Ikatan Kimia Dan Cara Unsur Mencapai Kestabilan

- Senin, 16 Desember 2019 | 13:21 WIB
Pengertian Ikatan Kimia Dan Cara Unsur Mencapai Kestabilan

ikatan kimia

Ketika atom dari unsur yang sama atau dari unsur yang berbeda bergabung membentuk molekul, terjadi gaya tarik-menarik antara atom yang berikatan. Gaya tarik antara dua atom yang sama atau berbeda dalam suatu molekul disebut Ikatan Kimia.

Untuk mencapai susunan electron yang stabil, atom-atom unsur saling berinteraksi satu sama lain, sehingga terjadilah perubahan susunan electron pada atom-atom yang saling berinteraksi tersebut. Perubahan susunan electron mengakibatkan terjadinya tarikan antara atom-atom yang memungkinkan terjadinya ikatan antara atom satu dengan yang lain, dan terbentuknya berbagai molekul unsur/ molekul senyawa/ senyawa ionic. Ikatan antara atom-atom ini disebut Ikatan kimia.

Cara unsur mencapai kestabilan

Konfigurasi electron stabil dimiliki oleh golongan gas mulia. Tiap unsure selalu berusaha untuk memiliki konfigurasi electron seperti konfigurasi electron gas mulia. Kecendrungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dapat diketahui berdasarkan besar energy ionisasinya dan afinitas elektronya. Unsur yang memiliki energi ionisasinya rendah mudah melepaskan elektron untuk stabil. Unsur yang memiliki afinitas elektron tinggimudah menangkap elektron untuk stabil.

a. Dengan cara melepas elektron

Cara ini biasa dilakukan unsur – unsur logam yang mempunyai elektron valensi kurang dari 4. Unsur yang melepaskan elektronnya akan membentuk ion positif (+).

Contoh :

  • 11Na : 2 8    1

Dapat dilihat jumlah elektron valensi adalah 1, maka unsur Na akan berusaha mencapai kestabilan dengan melepaskan 1 elektron membentuk ion Na+.

ikatan kimia

Reaksi                             : Na → Na+ + e

Konfigurasi elektronnya : ( 2 8 1 ) (2 8)

  • 13Al : 2 8  3

Dapat dilihat jumlah elektron valensi adalah 3, maka unsur Al akan berusaha mencapai kestabilan dengan melepaskan 3 elektron membentuk ion Al3+.

Reaksi                             : Al  → Al3+ + 3e

Konfigurasi elektronnya : (2  8  3)   (2  8)

b. Dengan cara menerima (menangkap ) elektron

Cara ini biasa dilakukan oleh unsur – unsur non logam yang mempunyai elektron valensi lebih dari 4. Unsur yang menerima elektron membentuk ion negatif (-).

Contoh :

  • 8O : 2 6

Jumlah elektron valensi adalah 6, maka untuk mencapai kestabilan seperti unsur gas mulia, unsur O harus menerima (menangkap) 2 elektron membentuk ion O2-.

Reaksi                                : O     +    2e  →   O2-.

Konfigurasi elektronnya: ( 2  6)               ( 2  8)

  • 35Br : 2   8   18  7

Jumlah elektron valensi adalah 7, maka untuk mencapai kestabilan seperti unsur gas mulia, unsur Br harus menerima (menangkap) 1 elektron membentuk ion Br

Reaksi                                : Br           +    e       →  Br

Konfigurasi elektronnya: (2 8 18 7)           ( 2 8 18 8)

Kemampuan suatu atom untuk membentuk ikatan dengan atom lain terutama ditentukan oleh konfigurasi electron terluarnya. Electron-elektron pada kulit atom terluar disebut electron valensi. Jika kita membandingkan konfigurasi electron atom unsur-unsur dengan konfigurasi electron atom gas mulia, ternyata bahwa unsur-unsur lain yang bukan gas mulia memiliki kecenderungan untuk memiliki susunan electron stabil seperti susunan gas mulia.

Gas mulia memiliki susunan electron dengan struktur electron pada kulit terluar sebanyak delapan (susunan octet), kecuali helium karena hanya memiliki satu lintasan, yaitu lintasan K. unsur-unsur dengan nomor atom kecil, misalnya: 1H, 3Li, 4Be, dan 5B cenderung untuk memiliki susunan electron sperti helium. Atom unsur yang lain memiliki kecenderungan untuk memenuhi susunan octet (delapan electron valensi).

Untuk memenuhi aturan octet atau duplet, atom-atom dapat menerima atau melepas electron atau menggunakan electron bersama. Peristiwa ini akan menyebabkan terbentuknya ikatan kimia.

  1. Atom-atom yang menerima atau melepas electron akan membentuk ikatan ion.
  2. Atom-atom yang menggunakan electron bersama akan membentuk ikatan kovalen.
  3. Didalam ikatan kovalen, electron-elektron yang digunakan bersama dapat berasal dari satu atom saja. Ikatan kovalen demikian disebut ikatan kovalen koordinasi.

Atom-atom suatu unsur logam juga menggunakan electron bersama membentuk ikatan logam.

 

Cari Artikel Lainnya