Home » Kongkow » Materi » Pembuatan Koloid

Pembuatan Koloid

- Senin, 20 November 2017 | 16:52 WIB
Pembuatan Koloid

Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuwan Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi beberapa larutan melalui membran kertas perkamen. Graham menemukan bahwa larutan natrium klorida mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi tersebut disebut koloid.

Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi). Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat dilihat pada Tabel berikut.

Pembeda Larutan Sejati Sistem Koloid Suspensi Kasar Jumlah fase 1 2 3 Distribusi partikel Homogen Heterogen Heterogen Ukuran partikel < 10–7 cm 10–7 – 10–5 cm > 10–5 cm Penyaringan TidakdapatDisarin g Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaring ultra Dapat disaring Kestabilan Stabil, tidakMemisah Stabil, tidak memisah Tidak stabil, Memisah Contoh - Larutan gula - Larutan gula - Tepung dalam air - Susu Campuran pasir dalam air Tabel Perbedaan larutan sejati, sistem koloid dan suspensi kasar.

Sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Pembuatan koloid dilakukan dengan beberapa proses;

BACA JUGA : Rangkuman Terlengkap Materi Pengertian, Sifat dan Pembuatan Koloid

PEMBUATAN KOLOID Larutan Koloid Suspensi Kondensasi Dispersi

1.Kondensasi Cara kondensasi dapat dilakukan dengan cara kimia atau dapat dilakukan dengan cara penurunan kelarutan. Atau partikel- partikel diubah menjadi partikel besar yang berukuran koloid. Untuk menurunkan kelautan zat tersebut kita ganti pelantnya. Dalam proses kondensasi, molekul molekul dari larutan direaksikan menghasilkan suatu senyawa yang sukar larut dalam air dan membentuk partikel koloid. Partikel molekuler (kondensasi) —> Partikel koloid

Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dilakukan melalui : Kondensasi : Reaksi redoks Reaksi hidrolisis Reaksi substitusi Reaksi penggaraman

a. Reaksi Redoks reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Pada reaksi berikut terjadi perubahan bilangan oksidasi: • Pembuatan sol belerang sol belerang ini dapat dibuat dengan mengalirkan gas H2S kedalam lantan SO2 2H2S + SO2 3S + 2H2O • Pembuatan sol emas 2AuCl3 + 3HCOH + 3H2O 2Au + 6HCl + 3HCOOH AuCl3 + 3FeSO4 Au + Fe2(SO4)2 + FeCl3

b. Reaksi Hidrolisis • Dengan penambahan larutan FeCl3 ke dalam air yang sedang mendidih membentuk sol Fe(OH)3, maka reaksi elektrolisa dapat terbentuk sebagai berikut FeCl3 + 3H2S Fe(OH)3 + 3HCl • Sol senyawa hidrolisis yang sukar larut seperti Fe(OH)3. Al(OH)3 dapat dibuat dari reaksi hidrolisis dengan air. 1. Pembuatan sol Fe(OH)3 Dalam air yang mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terjadi FeCl2 +H20 Fe(OH)3 + 3HCl 2. Pembuatan sol Al(OH)3 Jika air dimasukan larutan Al(SO4)3, atau AlCl3 (tawas) akan terjadi : AlCl3 + 3H2O Al(OH)3 + 3HCl

c. Reaksi penggaraman Pada pereaksi yang encer dapat membentuk partikel koloid dari beberapa sol garam yang sukar larut, seperti BaSO4, PbI2, AgCl, PbSO4, AgBr Contoh AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3 d. Reaksi substitusi Dalam larutan asam arsent encer melalui reaksi subtitusi, dialirkan gas H2S membentuk sol As2S3 sebagai berikut. 2H3AsO3 + 3H2S As2S3 + 6H20

Pembuatan koloid dengan cara kondensasi Pembuatan koloid sol dengan metode kondensasi melibatkan penggabungan partikel-partikel larutan (atom, ion atau molekul) menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Hal ini dilakukan dengan reaksi kimia (dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks). Contoh pembuatan koloid dengan cara dispersi dengan bahan sehari hari adalah pembuatan larutan kanji. Kanji atau pati yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan koloid.

Pati adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Larutan kanji dibuat dengan menampahkan air pada pati. Larutan kanji ini memiliki fase terdispersi padat dan medium pendispersi zat cair. Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya.

2. Dispersi jalan Cara Dispersi adalah suatu cara pembuatan larutan koloid dengan mengubah partikel-partikcl kasar menjadi partikel koloid. Partikel kasar –> Partikel Koloid Cara dispersi ini dapat dilakukan dengan cara kimia atau cara mekanik

a. Dengan cara Mekanik Materi yang besar dihaluskan dengan cara menggunakan penggilingan koloid. karbon kasar dijadikan halus lalu didispersikan ke dalam air. Contoh: – Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), – kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.

Mekanik Dengan jalan menggerus partikel kasar sampai terbentuk partikel berukuran koloid, lalu didispersikan kedalam medium pendispersinya. Contohnya : Penggilingan dari padi menjadi beras putih

INDUSTRI-INDUSTRI YANG MENGGUNAKAN CARA MEKANIK

1.Industri makanan  untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dan sebagainya. krim - jus buah - es krimmesin pembuat es krim Industri kimia rumah tangga  untuk membuat pasta gigi, semir sepatu, deterjen, dan sebagainya

2. Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna. Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan kertas.

b. Dengan cara Peptisasi Dengan penambahan elektrolit (zat kimia) maka endapan yang terjadi dapat diubah menjadi partikel koloid.

Endapan Al(OH)3, terjadi apabila reaksi pembentukan Al(OH)3 dalam jumlah yang banyak. Endapan tersebut dapat berubah menjadi koloid apabila ditambah AlCl3 Jika Gas H2S dialirkan keendapan cas atau endapan NiS akan terbentuk Sol S yang terdispersi. Maka endapan ini membentuk sol sulfida bukan dan larutan. Contoh: - Agar-agar dipeptisasi oleh air - Nitroselulosa oleh aseton - Karet olehbensin - Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S – Endapan Al(OH)3 oleh AlCl3.

Peptisasi Dengan jalan menambahkan zat pemecah/peneptisasi kedalam suatu endapan, sehingga endapan itu pecah menjadi partikel- partikel koloid. Contohnya : Agar-agar dipeptisasi oleh air

c. Cara Busur Bredig Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam.

Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara kondensasi.

3. Dialisis Dialisis adalah pemisahan campuran melalui proses difusi menggunakan selaput semipermeabel.

Prinsip dialisis digunakan pada pembuatan senyawa koloid Fe(OH)3 atau As2S3 untuk membersihkan ion-ion yang menempel pada permukaan senyawa koloid. Proses dialisis akan cepat dengan mengalirkan air kedalam kantong semipermeabel. Ion mengalir keluar bersama air dan partikel tetap didlam kantong selaput semipermeabel.

 

Sumber :
Cari Artikel Lainnya