Home » Kongkow » Catatan » Pandai Berbasa-basi, Kunci Sukses Wawancara Kerja

Pandai Berbasa-basi, Kunci Sukses Wawancara Kerja

- Kamis, 01 Desember 2016 | 17:18 WIB
 Pandai Berbasa-basi, Kunci Sukses Wawancara Kerja

Berbasa-basi demi menjalin keakraban ternyata bisa menjadi penentu dalam wawancara kerja. Penelitian terbaru dari Georgia Institute of Technology in Atlanta mengkonfirmasi pentingnya kesan pertama pada pewawancara.
 
Kesimpulan itu didapat setelah para pewawancara diminta menilai kompetensi pencari kerja setelah beberapa menit berbasa-basi, dilanjutkan dengan 12 pertanyaan spesifik terkait pekerjaan. Mereka melakukan 163 simulasi wawancara.

Riset menunjukkan, kandidat yang sukses menjalin hubungan dengan pewawancara sejak awal menerima nilai lebih tinggi dibandingkan mereka yang gagal membangun keakraban sejak awal. Meskipun keduanya memberikan jawaban bagus saat ditanyai seputar pekerjaan.

"Kemampuan menjalin keakraban sepertinya punya pengaruh unik yang menentukan apakah dia akan mendapatkan pekerjaan atau tidak," kata pemimpin riset Dr Brian W. Swider.  

Kemampuan menciptakan koneksi dengan orang asing adalah kebutuhan yang sebenarnya dan penting dalam berbagai profesi, mulai dari bartender hingga polisi. Lagipula, banyak hal yang bisa dipelajari dari orang-orang ini jika kita ingin sukses dalam wawancara kerja.
 

Analis marketing Christina Oswald percaya kemampuan sosial yang ia dapatkan saat menjadi bartender di universitas membantunya dalam wawancara kerja. Pertama, dia memastikan pewawancaranya memang bisa diajak berbasa-basi sebelum akhirnya berbincang seru tentang pengalaman yang sama, misalnya pergi-pulang kerja.

Mencari latar belakang yang sama adalah taktik yang juga dipakai oleh polisi dan penyidik. Ketika ilmuwan Universitas Columbia, Aldo Vicico, kesulitan menggali informasi dari pemimpin gerilya di penjara Kolombia, yang ia lakukan hanyalah mencari kesamaan minat, yaitu makanan Italia, sebelum akhirnya pria itu mau membuka diri.

Beberapa menit di antara jabat tangan pertama dan duduk untuk memulai wawancara adalah waktu tersulit sekaligus terpenting untuk memberi kesan yang baik. Namun, Clayton Fletcher, “chief comedy officer” dari firma komunikasi strategis Peppercomm, di New York, percaya itu adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kepribadianmu.

Membuat lelucon bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk menjalin hubungan dengan pewawancara, seperti yang baru-baru ini disadari CEO Fletcher dan Peppercomm Steve Godi ketika bertemu dengan klien yang prospektif.  Cara lain mengakrabkan diri dengan seseorang adalah mencari tahu tentang mereka sebelumnya. Jika menemukan kesamaan minat, pewawancara bisa jadi bersikap lebih menyenangkan, mengingat, dan pada akhirnya mempekerjakan Anda.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya