Home » Kongkow » Catatan » Nanoteknologi pada Pangan

Nanoteknologi pada Pangan

- Senin, 17 April 2017 | 06:00 WIB
Nanoteknologi pada Pangan

Manusia hidup pada zaman di mana teknologi hampir menjadi tulang punggung dari setiap kegiatan yang dilakukan manusia. Manusia hidup dengan teknologi bahkan dari tahun yang lebih lama. Saat pertama kali manusia menemukan tekonologi, teknologi langsung menjadi bagian dari hidup manusia malah membentuk hidup manusia tersebut.

Seiring berjalannya waktu, semakin berkembang teknologi yang dapat dibuat dan digunakan oleh manusia. Perkembangan ini menyentuh ke hampir setiap hal yang berhubungan dengan manusia baik secara langsung maupun tidak. Sebagai contoh adalah pada pangan, produk ataupun pengolahannya.

Pangan merupakan kebutuhan pokok yang pasti dibutuhkan oleh setiap manusia. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa pangan. Hal ini membuat teknologi dapat berkembang ke arah tersebut. Manusia melakukan pengolahan pada bahan pangan sebagai bentuk dari teknologi dan sekarang teknologi tersebut diolah menjadi teknologi yang lebih baik lagi.

Saat ini teknologi nano merupakan teknologi paling canggih yang dibuat oleh manusia. Teknologi ini dianggap paling canggih karena tingkat mobilitas dan efisiensi yang tinggi dari setiap alat yang tercipta melalui teknologi ini.

Nanoteknologi merupakan teknologi dalam ukuran nano, 10-9. Ukurannya yang kecil merupakan nilai tambah dari teknologi nano ini. Hal ini juga menjadi kerugian dari teknologi karena merupakan barang yang sangat mahal.

Nanoteknologi yang digunakan dalam pangan ada berbagai macam. Beberapa dimanfaatkan untuk pengolahan pangan. Dalam pengolahan pangan nanoteknologi dimanfaatkan untuk mempertahankan kualitas dari pangan tersebut atau sebagai bahan tambahan pangan, seperti penggunaan vitamin dan enzim dalam ukuran nano.

Selain itu, penggunaan nanoteknologi pada pangan tidak terkukung hanya pada penerapan langsung dalam pangan namun juga bisa pada bagian pembungkus dari pangan itu sendiri, seperti pengecilan ukuran molekul dari praktikel plastik pembungkus pangan.

Secara teori, penerapan nanoteknologi berupa pembuatan vitamin dan enzim dalam ukuran nano bisa mengefisienkan kinerja dari vitamin dan enzim dalam tubuh. Molekul yang lebih kecil dapat dengan mudah diserap oleh tubuh sehingga penggunaan bisa lebih efisien. Selain itu, bahan-bahan nanoteknologi dapat diolah dengan lebih baik dalam ukurannya yang lebih kecil.

Penggunaan nanoteknologi dalam bungkus pangan akan menghemat biaya penggunaan bahan baku pembungkus. Penggunaan nanoteknologi ukuran yang lebih kecil membuat penggunaannya lebih baik karena dapat menghambat penetrasi udara dan uap air dari luar pembungkus. Hal ini akan membuat umur simpan dari pangan tersebut lebih lama.

Perkembangan teknologi membuat setiap manusia berusaha untuk menciptakan teknologi di berbagai hal yang berhubungan dengan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun pembatasan terhadap penggunaan teknologi secara lebih jauh harus ada, terlebih pada produk pangan. Selain untuk mencegah kontaminasi berlanjut, juga untuk tetap menjamin kesehatan manusia yang mengonsumsi, karena pada dasarnya setiap hal memiliki sisi baik dan buruknya masing-masing.

Cari Artikel Lainnya