Home » Kongkow » Travel » Museum Al Quran Raksasa di Palembang, Wisata Religi yang Cocok Dikunjungi di Bulan Ramadan

Museum Al Quran Raksasa di Palembang, Wisata Religi yang Cocok Dikunjungi di Bulan Ramadan

- Selasa, 28 Mei 2019 | 21:48 WIB
Museum Al Quran Raksasa di Palembang, Wisata Religi yang Cocok Dikunjungi di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan sudah mau usai. Di sisa hari Ramadan ini sebaiknya digunakan untuk fokus beribadah. Namun kamu bisa juga lho wisata religi di penghujung Ramadan hingga lebaran nanti. Kira-kira tujuan wisata religinya ke mana ya, disarankan kamu kunjungi kota Palembang. Bagi yang mudik ke kota pempek, ada baiknya kamu juga berkunjung ke Museum Al Quranraksasa. Di museum tersebut, kamu bisa melihat ayat-ayat Quran terukir di kayu-kayu dengan ukuran yang sangat besar. Masyaallah.

Berada tak jauh dari tepi sungai Musi, museum Al Quran ini terbilang unik karena memajang Al Quran raksasa yang ukurannya begitu besar

Terletak di daerah bernama Gandus, Palembang, Bayt Al Quran al Akbar ini adalah museum Al Quran terbesar. Museum Rekor Indonesia (MURI), telah menobatkan Al Quran raksasa ini menjadi yang terbesar dan terberat di dunia. Di dalamnya terdapat lembaran Al Quran yang diukir di papan kayu. Ukurannya pun sangat besar. Al Quran ini secara keseluruhan berjumlah 30 Juz yang terdiri dari 5 lantai. Tingginya mencapai 15 meter dengan lebar 8 meter. Pantas saja disebut Al Quran terbesar di dunia.

Destinasi wisata religi ini cocok banget didatangi umat Muslim saat bulan Ramadan. Liburan namun tetap ada unsur ibadah juga di sana

Di museum ini, aturan paling mendasar harus menggunakan pakaian yang sopan mengingat ada ayat-ayat suci Al Quran di sana. Di tengah ada panggung untuk berfoto dengan latar belakang Al Quran raksasa. Lalu di tepinya ada tangga agar pengunjung bisa naik ke lantai selanjutnya. Nah di lantai kedua, pengunjung bisa menyaksikan sekaligus menyentuh ukiran ayat Al Quran di lembaran kayu trembesu. Ayat Al Quran terukir dengan warna kuning emas dengan latar belakang gelap. Lembaran-lembaran kayu ini pun bisa diputar agar bisa dibaca semua. Saat ingin melanjutkan ke lantai selanjutnya, ternyata aksesnya ditutup. Sayang sekali ya.

Kekurangan museum ini adalah kurang tertata rapi dan tidak adanya guide untuk membantu wisatawan. Mungkin ke depan bisa dibenahi

Buat kamu yang pengen main ke tempat ini, saran sih naik kendaraan pribadi dari pusat kota Palembang. Atau naik ojek online juga bisa sih. Jaraknya cukup jauh, sekitar 13 km dari jembatan Ampera. Kendaraan umum agak susah sih mengingat lokasinya yang cukup di pinggiran.

Secara umum, museum ini cocok banget dikunjungi di bulan ramadan atau libur lebaran. Ibu-ibu pengajian, anak sekolah, hingga santri-santri bisa mengagendakan wisata religi. Hanya saja, museum ini kurang tertata rapi dan cenderung masih digarap dengan seadanya. Mungkin terlihat berantakan karena masih renovasi. Namun museum ini sangat berpotensi untuk mendatangkan turis mancanegara dari Malaysia, Brunei hingga Timur Tengah. Asal ditata ulang sedemikian rupa dan dikemas jadi museum yang nyaman untuk wisatawan. Tiket masuknya sendiri tergolong murah cuma 10 ribu rupiah saja.

Nah buat kamu yang mudik ke Palembang, yuk kunjungi museum Al Quran terbesar di dunia ini!

Cari Artikel Lainnya