Home » Kongkow » Kesehatan » Mengurangi Resiko Sindrom Metabolik

Mengurangi Resiko Sindrom Metabolik

- Kamis, 22 September 2016 | 10:18 WIB
Mengurangi Resiko Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik adalah istilah kedokteran untuk menggambarkan kombinasi dari sejumlah kondisi, yaitu hipertensi, kadar gula darah yang tinggi, kadar kolesterol yang buruk, dan obesitas, yang dialami secara bersamaan. Karena itu, Anda tidak dianggap mengalami sindrom ini jika hanya mengidap salah satu kondisi tersebut.

Kondisi-kondisi tersebut merupakan faktor risiko bagi seseorang untuk mengalami penyakit yang serius. Contohnya,serangan jantung dan stroke.

Gejala-gejala Sindrom Metabolik

Meski sebagian besar sindrom metabolik tidak menunjukkan gejala yang spesifik, ada beberapa indikasi yang patut diwaspadai. Di antaranya adalah:

  • Lingkar pinggang yang melebihi batas normal, yaitu di atas 80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk pria.
  • Tekanan darah yang senantiasa berkisar di 140/90 mmHg atau lebih.
  • Kadar kolesterol baik (HDL) yang rendah (kurang dari 40 mg/dL untuk pria dan 50 mg/dL untuk wanita).
  • Kadar trigliserida yang tinggi dalam darah, yaitu 150 mg/dL atau lebih.
  • Kadar gula darah puasa yang tinggi, yaitu 100 mg/dL ke atas.

Jika memiliki indikasi-indikasi tersebut, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Langkah ini dilakukan agar kondisi Anda dapat dipantau dan ditangani.

Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Metabolik

Penyebab utama sindrom metabolik adalah berat badan berlebihan dan pola hidup yang kurang aktif. Kondisi ini juga berhubungan dengan kecenderungan munculnya resistensi insulin pada beberapa orang.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalami sindrom metabolik. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:

  • Usia. Risiko kondisi ini akan meningkat seiring bertambahnya usia. Diperkirakan sekitar empat dari 10 penderita sindrom metabolik berusia di atas 60 tahun.
  • Komplikasi diabetes. Jika pernah mengalami diabetes kehamilan atau memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2 , risiko Anda untuk terkena sindrom metabolik juga akan meningkat.
  • Penyakit lain, contohnya sindrom ovarium polikistik.

Diagnosis, Penanganan dan Pencegahan Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik sangat jarang menyebabkan gejala yang mengganggu. Satu-satunya indikasi fisik yang dapat terlihat adalah ukuran lingkar pinggang yang melebihi batas normal. Karena itu, cara utama dalam mendiagnosis adalah melalui pemeriksaan tekanan darah, berat badan serta tes darah untuk mendeteksi kadar gula darah sekaligus kolesterol Anda.

Terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menangani, sekaligus mencegah sindrom metabolik. Di antaranya adalah:

  • Rutin berolahraga.
  • Menurunkan berat badan.
  • Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.

Jika kondisi Anda belum mengalami perubahan meski Anda sudah memperbaiki pola hidup dengan langkah-langkah tersebut, dokter umumnya akan memberikan obat-obatan yang dapat membantu Anda mengendalikan kadar gula darah, kolesterol, serta tekanan darah Anda.

 

 

Sumber :
Cari Artikel Lainnya