Home » Kongkow » Kantin » Mengungkap Sejarah dan Beragam Jenis Sate

Mengungkap Sejarah dan Beragam Jenis Sate

- Senin, 13 Maret 2017 | 17:30 WIB
 Mengungkap Sejarah dan Beragam Jenis Sate

Sate, satai, atau satay merupakan menu makanan yang sangat akrab di lidah kita. Sate adalah olahan daging, baik daging ayam, kambing, domba, sapi, maupun ikan atau yang lainnya, yang dipotong kecil dan dironce dalam sebilah lidi atau bambu, kemudian dibakar di atas bara arang.

Sederhana memasaknya, yang membedakan tentu bumbunya, bergantung resep dan variasinya, antara lain bumbu kacang, bumbu kecap (kecap manis, cabai rawit iris, bawang merah mentah, serta irisan tomat), bumbu Padang (kuah dengan aroma rempah yang khas).

Diduga, sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa pada sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19, bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab. Sate Madura dan sate Padang bisa mewakili beragamnya sate di khazanah boga Nusantara.

Untuk sate, biasanya menu lengkapnya adalah sate, saus bumbu manis kacang tanah atau bumbu pedas (menurut selera), serta irisan tomat dan mentimun. Lalu, sate dimakan dengan nasi hangat—di beberapa daerah disajikan dengan lontong atau ketupat—plus, sebagai penyegar, acar yang terdiri atas mentimun, wortel, irisan bawang merah, dan cabai rawit.

Meskipun sate diyakini berasal dari Indonesia, ia juga kondang di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Rusia, ada shashlik. Bangsa Prancis mengenal brochette. Lalu di Italia ada spiedino.

Pinchitos adalah sate ala Spanyol, dan espetada adalah versi bangsa Portugis. Negara Amerika Latin juga punya istilah khusus untuk sate. Brasil menyebutnya espetinho, sementara Meksiko menamainya banderilla.

Sate juga merambah hingga ke Afrika, misalnya suya di Nigeria dan sosatie di Afrika Selatan. Di Asia, sate sudah merajalela. Dari Vietnam, Korea, sampai Jepang. Yakitori, begitu sebutan sate di Jepang. Dan penduduk di Asia Tenggara umumnya mengenalnya dengan istilah sate.

Sate dengan berbagai versi dan resep bahkan berkembang bukan hanya berbahan daging ayam atau kambing, tapi ada pula yang berbahan sosis, tahu, telur, dan sebagainya. Begitu nikmatnya sate, tak iye?

Cari Artikel Lainnya