Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Mengenal Fungsi Black Box, Perangkat Penting Pesawat yang Selalu Dicari Saat Kecelakaan

Mengenal Fungsi Black Box, Perangkat Penting Pesawat yang Selalu Dicari Saat Kecelakaan

- Senin, 09 Mei 2022 | 15:00 WIB
Mengenal Fungsi Black Box, Perangkat Penting Pesawat yang Selalu Dicari Saat Kecelakaan

Black box alias kotak hitam selalu menjadi salah satu fokus tim pencari saat terjadi kecelakaan pesawat. Meski namanya kotak hitam, tapi sebenarnya alat ini tidak sepenuhnya berbentuk kotak maupun berwarna hitam. Lalu, mengapa perangkat ini menjadi begitu penting dan mesti ada di tiap pesawat?

Black box pesawat merupakan istilah populer dalam industri penerbangan yang merujuk pada kompenen perekam data elektronik. Merujuk Flightradar24, 14 Agustus 2020, black box pesawat biasanya menggunakan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau FDR (Flight Data Recorder) atau kombinasi keduanya. Tiap kotak hitam memiliki fungsi yang sama yakni merekam catatan penting sebuah penerbangan.

Dilansir dari The New York Times, Jumat (2/11/2018), Federal Aviation Administration (FAA) menyatakan black box bisa berbentuk silinder, kubah, atau bola.  Agar mudah ditemukan, maka warna oranye lah yang dipilih karena dapat terlihat dengan terang.

FDR berfungsi merekam data-data pesawat ketika terbang, seperti kecepatan, ketinggian, sudut kemiringan, tekanan udara, hingga cuaca. Namun, secara keseluruhan, parameter yang direkam bisa mencapai lebih dari 80 jenis.

FDR biasanya memiliki panjang 50 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 6 cm.

Sementara itu, CVR berperan merekam percakapan di kokpit selama dua jam terakhir. Ukuran panjangnya 32 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 16 cm.

Ada empat saluran percakapan yang direkam CVR. 

- Pertama, percakapan pilot dengan menara pengawas atau Air Traffic Control (ATC). 

- Kedua, percakapan antara pilot  dengan kopilot. 

- Ketiga, percakapan pilot dengan awak kabin. 

- Keempat, percakapan di kabin pesawat.

Baik FDR maupun CVR memiliki posisi yang sangat penting karena keduanya memberikan data pembanding antara perilaku pesawat dengan percakapan di berbagai saluran yang ada bagi penyelidikan atau pemeriksaan yang dilakukan.

Untuk melindungi data-data penting di dalamnya, kotak hitam dibuat dengan material sangat kuat agar tidak rusak ketika terjadi benturan ataupun ledakan. Tidak main-main, perangkat tersebut dibuat tahan benturan hingga 3.400 G serta tahan api dengan suhu 800-1.000 derajat Celcius selama 30 menit.

Black box juga mampu bertahan di kedalaman 4.000-5.000 meter di bawah permukaan air.

Agar mudah ditemukan, perangkat ini dilengkapi ping locater atau suar pencari lokasi bawah air (ULB) yang mampu mengirimkan sinyal ketika kontak dengan air, dan dapat dipancarkan selama 30 hari setelah kecelakaan. Akan tetapi, masalahnya adalah radius sinyal tak terlalu luas, sehingga beberapa kali proses pencarian memakan waktu yang lama.

Mengingat fungsinya yang sangat penting, black box umumnya disimpan di ekor pesawat karena dinilai menjadi bagian yang tidak terpapar dampak terlalu besar jika pesawat mengalami kecelakaan. Komponen black box perlu disertifikasi agar tidak bisa dihancurkan, setidaknya sampai beberapa ambang batas yang sangat tinggi.

Setelah kotak hitam atau black box pesawat ditemukan, melansir How Stuff Work, penyelidik akan membawa perekam ke laboratorium untuk mengunduh data dari perekam dan mencoba untuk merekonstruksi ulang peristiwa. Sistem pembacaan Proses ini membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya