Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Mengapa pada saat udara dingin kita sering sekali buang air kecil ?

Mengapa pada saat udara dingin kita sering sekali buang air kecil ?

- Sabtu, 14 Agustus 2021 | 12:00 WIB
Mengapa pada saat udara dingin kita sering sekali buang air kecil ?

Fenomena beser atau sering buang air kecil ketika suhu udara sangat rendah juga disebut sebagai cold diuresis. Hal ini bisa terjadi pada siapa pun, terlepas dari usia, jenis kelamin, tipe tubuh, dan pola makan Anda. Berikut adalah penjelasan mengapa udara dingin bikin sering buang air kecil.

Tekanan darah tinggi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tekanan darah akan meningkat saat Anda kedinginan. Karena tekanan darah meningkat, tubuh pun mengirimkan sinyal bagi ginjal untuk membuang kelebihan cairan dalam tubuh. Akibatnya, volume air seni akan meningkat dan ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan air seni dari tubuh.

Kadar air tidak seimbang

Ketika suhu tubuh Anda menurun, fungsi protein tertentu dalam tubuh yang dikenal sebagai aquaporin akan terganggu. Aquaporin bertanggung jawab sebagai saluran keluar dan masuknya air ke dalam sel tubuh. Saat kedinginan, aquaporin menahan masuknya air ke dalam sel. Hal ini dibaca oleh tubuh sebagai pertanda bahwa ada terlalu banyak air pada aliran darah. Karena kadar air pada sel tubuh dan aliran darah tidak seimbang, ginjal jadi lebih sering membuang kelebihan cairan lewat air seni.

Tidak berkeringat

Penyebab lain mengapa udara dingin bikin sering buang air kecil adalah berhentinya pada sistem perspirasi tubuh. Perspirasi adalah proses menguap atau keluarnya air dari kelenjar keringat. Ketika kedinginan, tubuh tak akan berkeringat seperti saat Anda kepanasan. Akibatnya, tak ada cara lain bagi air untuk dibuang dari tubuh selain melalui urin.  

Yang bisa dilakukan untuk menjaga suhu tubuh

Agar Anda tak perlu bolak-balik ke kamar mandi saat kedinginan, ada beberapa trik yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah menggerakkan otot-otot tubuh seperti lengan atau kaki. Gerakan yang Anda buat akan menghasilkan panas lebih besar daripada saat Anda gemetar atau menggigil. Dengan suhu yang lebih hangat, tubuh pun diharapkan bisa berfungsi seperti biasanya lagi.

Cara lainnya adalah mengonsumsi makanan pedas yang berkalori tinggi. Selain makanan dan minuman yang panas, mengonsumsi makanan pedas dengan kandungan kalori yang tinggi akan membantu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Anda bisa menambahkan saus sambal atau cabe pada makanan Anda yang terdiri dari makanan yang berlemak.

Secara normal, cairan yang masuk ke dalam tubuh—baik lewat makanan atau minuman—akan diserap oleh saluran cerna dan masuk ke dalam pembuluh darah. Cairan tersebut kemudian beredar ke seluruh tubuh, mengikuti aliran darah dan dipompa oleh jantung.

Pengeluaran cairan tubuh ini dapat melalui berbagai cara, yaitu:

1. Pengeluaran Melalui Ginjal

Darah yang mengalir dalam tubuh sebagian akan beredar ke ginjal. Di dalam ginjal, sel darah, protein, dan elektrolit kemudian disaring. Air beserta sisa metabolisme dan racun dikeluarkan sebagai urine.

2. Pengeluaran Lewat Kulit

Darah yang beredar ke seluruh tubuh juga akan masuk ke dalam pembuluh darah kecil (kapiler) yang ada di bawah kulit. Cairan kemudian dapat menguap langung ke udara tanpa terlihat atau keluar dalam bentuk keringat.

3. Pengeluaran Melalui Paru-Paru

Cairan yang beredar dalam darah juga dapat keluar melalui paru-paru saat Anda mengeluarkan napas.

Sederhananya, saat Anda mengembuskan napas di depan kaca atau cermin dan melihat adanya embun di permukaan, itulah bukti air yang keluar lewat saluran napas.

4. Pengeluaran Lewat Saluran Cerna

Sebagian air di dalam tubuh secara normal juga dikeluarkan melalui tinja. Itulah sebabkan salah satu efek dari kekurangan cairan atau dehidrasi adalah sulit buang air besar akibat feses keras alias sembelit.

Dalam keadaan tidak normal, air dapat keluar banyak dari saluran cerna baik melalui diare ataupun muntah.

Cari Artikel Lainnya