Home » Kongkow » Materi » Mata Merah (Konjungtivitis) – Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan & Pencegahan

Mata Merah (Konjungtivitis) – Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan & Pencegahan

- Rabu, 14 Agustus 2019 | 15:01 WIB
Mata Merah (Konjungtivitis) – Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan & Pencegahan

mata-merah-doktersehat

Mata merah atau conjuctivitis adalah peradangan atau infeksi pada membran transparan (conjunctiva) yang membatasi kelopak mata dengan bola mata. Peradangan ini menyebabkan pembuluh darah di conjuctiva menjadi lebih mencolok, yang menyebabkan perubahan warna pink atau merah pada bagian putih mata Anda.

Mata merah umumnya disebabkan oleh bakteri atau infeksi virus, reaksi alergi atau pada bayi yang baru lahir – pembukaan saluran air mata yang tidak sempurna. Karena mata pink dapat menular, diagnosis yang cepat dan pengobatan adalah cara terbaik untuk membantu membatasi penyebarannya.

Penyebab Konjungtivitis

Infeksi pada mata dapat disebabkan oleh virus atau bakteri. Virus yang menyebabkan konjungtivitis termasuk adenovirus dan beberapa jenis virus herpes. Berikut ini penjelasan yang menjadi penyebab mata merah antara lain:

1. Mata merah akibat virus dan bakteri

Mata merah akibat virus dan bakteri dapat berefek pada satu atau dua mata. Kondisi ini biasanya menyebabkan mata basah atau gangguan fungsi membran selaput lendir.

Mata merah akibat bakteri sering menghasilkan selaput yang lebih tebal dan mungkin terkait pada infeksi pernapasan atau pembengkakan tenggorokan. Keduanya dapat terkait dengan pilek. Kedua tipe ini sangat menular. Orang dewasa dan anak-anak dapat terkena mata merah tipe ini. Bagaimanapun juga, kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.

2. Mata merah akibat bakteri

Mata merah akibat alergi menyerang kedua mata sebagai respons dari penyebab alergi seperti serbuk sari.

Pada respons terhadap alergen, tubuh memproduksi antibodi yang disebut immunoglobulin(IgE). Antibodi ini memicu sel khusus yang disebut sel tiang di dalam membran selaput lendir dari mata dan jalan napas untuk melepaskan zat yang menyebabkan radang, termasuk di antaranya histamin.

Tubuh Anda melepaskan histamin yang dapat menghasilkan banyak tanda dan gejala alergi, termasuk mata merah. Jika memiliki mata merah akibat alergi, Anda mungkin sering mengalami rasa gatal, keluar air mata dan peradangan pada mata – seperti halnya rasa gatal pada hidung, bersin-bersin dan hisung berair.

Anda juga mungkin akan mengalami bengkak pada membran conjunctiva yang membatasi kelopak mata dan bola mata, hasilnya mungkin terlihat seperti ada bisul pada bagian putih mata Anda.

3. Mata merah akibat iritasi

Iritasi akibat percikan zat kimia atau benda asing pada mata juga terkait dengan mata merah. Terkadang, pembilasan dan pembersihan pada mata untuk membersihkan dari zat kimia atau benda asing menyebabkan mata merah dan iritasi, tanda dan gejala di mana termasuk kesalahan fungsi membran selaput lendir kecuali bila bernanah, biasanya akan hilang dengan sedirinya.

4. Bayi yang baru lahir

Pada bayi yang baru lahir, mata pink bisa disebabkan pembukaan saluran air mata yang tidak sempurna. Mata merah muda pada bayi baru lahir ini dapat disebabkan oleh iritasi, infeksi, atau saluran air mata yang tersumbat. Penyebabnya sulit ditentukan, karena setiap jenis menghasilkan gejala yang sama.

Terkadang bakteri atau virus diturunkan dari ibu selama persalinan, bahkan jika bayi tidak memiliki gejala. Bakteri atau virus mungkin terkait dengan infeksi menular seksual (IMS).

Faktor risiko konjungtivitis

Berikut ini faktor risiko penyakit conjunctivitis:

  • Mata merah karena alergi – terkena alergen
  • Terkena seseorang yang terinfeksi virus atau bakteri penyebab mata merah.

Baik mata merah akibat virus atau bakteri, biasanya terjadi pada anak-anak dan sangat menular. Seseorang dengan mata merah mungkin tertular 7 sampai 14 hari setelah tanda dan gejala awal terlihat. Orang yang memakai lensa, khususnya kacamata, lebih mudah terkena mata merah.

Gejala Konjungtivitis

Gejala yang biasa terjadi pada penyakit conjunctivitis adalah:

  • Kemerahan pada satu atau kedua mata
  • Rasa gatal pada satu atau kedua mata
  • Perasaan seperti ada pasir pada satu atau kedua mata
  • Keluar air mata

Mata merah membuat Anda merasa seperti ada sesuatu di mata yang tidak dapat dihilangkan. Ketika Anda bangun di pagi hari, kelopak mata akan melekat dan sulit untuk dibuka.

Jenis konjungtivitis

Terdapat tiga jenis penyakit mata conjunctivitis, tergantung pada penyebabnya, meliputi:

1. Konjungtivitis alergi

Mata merah karena alergi terjadi ketika alergen bersentuhan dengan mata, seperti debu, tungau, serbuk sari, atau bulu binatang. Alergen membuat sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi dengan berlebihan, menyebabkan iritasi dan peradangan.

2. Konjungtivitis kimia atau iritan

Sakit mata conjunctivitis bisa meradang bila sesuatu benda kecil mengiritasi. Iritasi itu bisa berupa bulu mata yang salah arah ke mata, atau terkena klorin saat berenang di kolam renang.

3. Konjungtivitis infektif

Bakteri atau virus dapat menyebabkan infeksi, membuat mata merah atau merah muda dan mengeluarkan air mata. Akibatnya, muncul lapisan lengket di bulu mata dan lendir di mata seperti belek.

Pengobatan Konjungtivitis

Ada saat-saat ketika penting untuk mencari perawatan mata merah secara medis untuk penyakit mata conjunctivitis. Namun, ini tidak selalu perlu. Untuk membantu meredakan beberapa peradangan dan kekeringan yang disebabkan oleh konjungtivitis, Anda dapat menggunakan kompres dingin dan air mata buatan, yang dapat Anda beli di apotek tanpa resep dokter.

Anda juga harus berhenti memakai lensa kontak sampai dokter mata Anda mengatakan tidak apa-apa untuk mulai memakainya lagi. Jika Anda tidak perlu ke dokter, jangan memakai kontak Anda sampai Anda tidak lagi memiliki gejala mata merah muda.

Kapan harus mendapatkan perawatan medis mata merah?

Anda harus mendapatkan perawatan mata merah dengan mengunjungi rumah sakit jika menderita konjungtivitis bersama salah satu dari yang berikut:

  1. Sakit mata conjunctivitis
  2. Mata sangat merah
  3. Sensitivitas terhadap cahaya atau penglihatan kabur yang tidak membaik saat dikeluarkan dari mata
  4. Sistem kekebalan yang melemah, misalnya dari infeksi HIV, perawatan kanker, atau kondisi atau perawatan medis lainnya
  5. Gejala yang memburuk atau tidak membaik, termasuk mata merah muda yang diduga disebabkan oleh bakteri yang tidak membaik setelah 24 jam penggunaan antibiotik.

Bayi yang baru lahir dengan gejala konjungtivitis harus segera mendapatkan penanganan dokter.

Pencegahan Konjungtivitis

Biasakan hidup bersih adalah cara terbaik untuk mengontrol penyebab penyakit conjunctivitis. Bila infeksi terdiagnosis, ikuti langkah berikut ini:

  • Jangan sentuh mata dengan tangan
  • Cuci tangan dengan benar dan rutin
  • Ganti handuk dan cuci baju setiap hari, dan jangan bergantian memakainya
  • Sering mengganti sarung bantal
  • Sementaara jangan menggunakan kosmetik mata, khususnya maskara
  • Jangan menggunakan kosmetik mata atau peralatan perawatan mata orang lain
  • Ikuti petunjuk dokter mata Anda untuk perawatan lensa kontak yang tepat

Jika anak Anda terinfeksi mata merah, hindari kontak secara berdekatan dengan anak lainnya. Biasanya sekolah akan memulangkan anak yang terinfeksi atau mata pink.

Cara mencegah mata merah pada bayi baru lahir

Mata bayi yang baru lahir rentan terhadap bakteri normal yang ada pada area kewanitaan sang ibu. Bakteri tersebut tidak menimbulkan gejala apapun pada sang ibu.

Pada kasus yang langka, bakteri tersebut dapat menyebabkan mata merah yang serius pada janin yang disebut ophthalmia neonatorum, yang membutuhkan perawatan tanpa henti. Itulah mengapa ketika baru lahir, semua mata bayi akan dilindungi dengan memberikan antibiotik pencegah, seperti erythromycin ointment.

Cari Artikel Lainnya