Home » Kongkow » Seni Budaya & Prakarya » Macam-Macam Tangga Nada Beserta Contoh

Macam-Macam Tangga Nada Beserta Contoh

- Selasa, 26 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Macam-Macam Tangga Nada Beserta Contoh

Tangga nada adalah susunan nada-nada yang bertingkat-tingkat, mulai yang terendah hingga tertinggi atau sebaliknya. Dalam belajar bermain alat musik, membuat lagu, dan bernyanyi tentu perlu memahami tangga nada. Sebuah tangga memiliki fungsi untuk naik atau turun. Begitu juga nada, ada saatnya nada naik atau makin tinggi, ada saatnya juga nada itu turun atau makin rendah.

Dalam mempelajari musik dan tangga nada maka kita pasti akan sering mendengar istilah seperti mayor, minor, kromatis dan banyak lagi yang lainnya karena terdapat beberapa jenis tangga nada yang dipakai dalam menciptakan musik. Bila kita sedang belajar musik dan ingin mengetahui lebih dalam maka sangat penting bagi kita untuk mengenal lebih jauh mengenai jenis tangga nada.

Setiap jenis tangga nada memiliki wujud bunyi khas yang berbeda. Hal ini yang membuat musik didengarkan dengan fungsi khusus, sesuai situasi, kondisi, dan kebutuhan. Apa saja macam-macam tangga nada yang ada dalam musik?

1. Tangga Nada Diatonis

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri dari tujuh buah nada. Tangga nada tersebut menggunakan dua macam jarak nada, yaitu jarak 1 (satu) dan 1/2 (setengah).

Bunyi khas yang dimiliki tangga nada diatonis biasanya diperdengarkan pada musik modern atau model kontemporer. Adapun nada yang disusun dalam tangga nada diatonis adalah do, re, mi, fa, sol, dan la.

Tangga nada diatonis terdiri dua macam, yakni mayor dan minor.

a. Tangga Nada Mayor

Tangga nada diatonis mayor lebih mudah dipelajari. Tidak heran calon musisi kerap memainkannya sebagai bentuk latihan. Entah itu dengan lagu genre pop atau anak-anak.

Susunan jarak nadanya 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2. Tangga nada mayor berkesan bahagia dan bersemangat.

Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor diantaranya adalah:

  1. Lagu Wajib : Bangun Pemudi Pemuda (A. Simanjuntak), Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed), Dari Sabang Sampai Merauke (R Soerardjo), Hari Merdeka (Husein Mutahar), Gebyar Gebyar (Gombloh), Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, dan Mars Pelajar.

  2. Lagu Anak-anak: Naik Delman (Ibu Sud), Balonku (AT Mahmud), Heli (anjing kecil) (Nomo Kuswoyo), Lihat Kebunku (Ibu Sud), Abang Tukang Bakso (Mamo Agil).

  3. Lagu Daerah: Gundul Pacul (Jawa Tengah),Kampung Nan Jauh DI Mato (Sumbar), Ampar-Ampar Pisang (Kalsel), Manuk Dadali (Jabar),Tokecang (Jabar)

b. Tangga Nada Minor

Tangga nada diatonis minor terbagi menjadi tiga macam, yakni minor harmonis, asli, dan melodis.Contoh lagu yang menggunakan diatonis minor adalah Syukur, Ayam den Lapeh, Ibu Kita Kartini, Mengheningkan Cipta, Hymne Guru, dan masih banyak lagi.

Susunan jarak nadanya 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1,1. Tangga nada minor berkesan sedih dan kurang bersemangat.

Contoh lagu dengan tangga nada minor diantara adalah:

  1. Lagu Wajib: Mengheningkan Cipta (Truno Prawit), Tanah Airku (Ibu Soed), Bagimu Negeri (R. Kusbini), Ibu Pertiwi (Ismail Marzuki), Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki), Gugur Bunga

  2. Lagu Anak-anak: Ambilkan Bulan (AT Mahmud), Bintang Kejora (AT Mahmud), Kasih Ibu (SM. Muchtar), Kelinciku (Daljono), Kucingku (Pak Kasur)

  3. Lagu Daerah: Bubuy Bulan (Jabar), Kole-Kole (Maluku), Sing Sing So (Maluku), Sarinande (Maluku), Ole Sioh (Maluku), Bubuy Bulan (Jawa Barat)

2. Tangga Nada Pentatonis

Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang menggunakan lima nada pokok (penta=lima, tone=nada) dengan jarak yang berbeda-beda. Nada-nada dalam tangga nada pentatonis tidak dilihat berdasarkan jarak nada, tetapi berdasarkan urutan dalam tangga nada.

Tangga nada ini biasanya digunakan untuk memainkan lagu-lagu rakyat atau tradisional dengan alat yang tradisional pula.

Alat musik yang biasa dimainkan untuk tangga nada pentatonis adalah gamelan, gambang kromo, calung, tifa, dan masih banyak lagi. Tangga nada pentatonis terbagi atas dua tangga nada, yaitu slendro dan pelog.

Tangga nada pentatonis pelog berkarakter hormat, hikmat, dan syahdu. Sementara slendro lebih ceria, riang gembira, dinamis, dan bersemangat. Keduanya memiliki fungsi dan peranan yang berbeda.

Contoh penggunaan tangga nada Pentatonis

a. Contoh tangga nada Pentatonis pelog dan slendro bisa diamati dari lagu Ngusak Asing, Macepet-Cepetan, dan Gundul-Gundul Pacul.

b. Contoh tangga nada pentatonis Slendro ada pada lagu Janger, Lir Ilir, Cing Cangkeling, dan Te Kate Dinah.

3. Tangga Nada Kromatis

Tangga nada kromatis yaitu tangga nada yang menggunakan 12 macam nada dan semuanya berjarak 1/2. Tangga nada kromatis merupakan kumpulan dari semua nada dalam musik.

Hal itu dikarenakan nada selalu berulang oktafnya, maka tangga nada kromatis sering dipakai untuk ke-12 nada dari oktaf.

Meski ada 12 nada dalam satu oktaf, hanya tujuh oktaf pertama dari abjad yang dipakai untuk nama nada, yaitu A, B, C, D, E, F, G. Adapun lima nada lain dalam nada kromatis diberi nama dengan menempatkan tanda kres (#) atau Mol (b) setelah nada notasi.

Jenis tangga nada ini banyak dipakai untuk jenis lagu rohani, jazz, blues, pop, dan beberapa rock. Contoh lagu dengan tangga nada kromatis ialah Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki) dan Bungong Jeumpa (Aceh)

Sumber :

Video Terkait

Cari Artikel Lainnya