Home » Kongkow » Inspiratif » Lukisan realis dari kaki Sabar Subadri

Lukisan realis dari kaki Sabar Subadri

- Rabu, 28 Desember 2016 | 17:00 WIB
Lukisan realis dari kaki Sabar Subadri

Sabar Subadri serius menatap kanvas. Dia tengah menyiapkan sebuah lukisan gaya realis. Garis-garis tegas terus dia goreskan sampai penuh kanvas putih di hadapannya.

Namun Sabar Subadri tidak melukis dengan tangan selayaknya pelukis lain. Dengan kakinya, dia lincah menggoreskan kuas ke kanvas hingga membentuk lukisan realis.

Pelukis yang tak memiliki tangan ini, tergabung dalam Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) yang memiliki anggota di 44 negara. Kini karyanya sudah tersebar di Jepang, Spanyol, Korea Selatan, Inggris, Prancis, Taiwan, dan Singapura.

Pelukis ini juga menginisiasi terbentuknya Sporart, yang merupakan kumpulan perupa muda di Salatiga. Mulai 26 Desember 2016 sejak 8 Januari 2017, sebanyak 13 pelukis memamerkan 27 lukisan bertema Pesona Desa.

Pameran digelar di Saung Kelir (Galeri Sabar Subadri) Jalan Merak, Salatiga. Sabar mengatakan Pesona Desa mengajak warga yang berlibur untuk sejenak melepaskan kepenatan kota.

“Liburan natal ini banyak dimanfaatkan untuk mudik ke Salatiga, kami berharap agar kesejukan kota kecil ini menular ke kota,” jelasnya, Selasa (27/12).

Menurutnya, desa selalu menyimpan kebaikan karena tidak ada egoisme, alam yang sejuk, dan keramahan antar manusia. Menurutnya, pelukis Salatiga memiliki banyak potensi.

Namun terhalang minimnya ruang pamer dan ketiadaan kolektor yang mau ‘melihat’ karya perupa Salatiga. Dia berharap dengan rutin menggelar pameran, ada kolektor yang mau membeli karya perupa Salatiga.

“Saya berharap ada yang mengapresiasi karya perupa-perupa muda ini agar mereka tidak berhenti melukis,” harap Sabar.

Soal karya, Sabar berkisah lukisan Kedatangan bercerita tentang alur kehidupan manusia. “Sebenarnya ini lukisan berseri, tapi belum selesai karena belum mood lagi untuk meneruskan,” jelasnya.

Kedatangan melukiskan pohon beringin besar yang menjadi wadah banyak perjalanan dari kehidupan hingga kematian.

Selain Sabar, pelukis yang turut serta dalam pameran Pesona Desa adalah Yosep Lindang, Uwar Esje, Sogik Prima, Hendra Prasetyo, Muh Hidayat, Bernadus Dwi Sunu. Selanjutnya Vian Panjiasta, Agus Widodo, Bram Kusuma, Dewi Setyaningsih, Sholeh Nugroho, dan Dodo.

Cari Artikel Lainnya