Home » Kongkow » Materi » LARUTAN PENYANGGA DALAM DARAH

LARUTAN PENYANGGA DALAM DARAH

- Rabu, 22 Maret 2017 | 14:02 WIB
 LARUTAN PENYANGGA DALAM DARAH

Darah mempunyai pH yang relatif tetap di sekitar 7,4. Hal ini dimungkinkan karena adanya larutan penyangga dalam darah, yaitu H2CO3/ HCO3, sehingga meskipun setiap saat darah kemasukan berbagai zat yang bersifat asam maupun basa, tetapi pengaruhnya terhadap perubahan pH dapat dinetralisir. Jika darah kemasukan zat yang bersifat asam, maka ion H+ dari asam tersebut akan bereaksi dengan ion HCO3:

H+(aq) + HCO3(aq) \rightleftharpoons H2CO3(aq)

Sebaliknya, jika darah kemasukan zat yang bersifat basa, maka ion OH akan bereaksi dengan H2CO3:

OH(aq) + H2CO3(aq) \rightleftharpoons HCO3(aq) + H2O(l)

Perbandingan konsentrasi H2CO3 : HCO3 dalam darah sekitar 20 : 1. Hal ini terjadi karena adanya kesetimbangan antara gas CO2 yang terlarut dalam darah dengan H2CO3, serta kesetimbangan kelarutan gas CO2 dari paru – paru dengan CO2 yang terlarut.

CO2(g) + H2O(l) \rightleftharpoons H2CO3(aq)

Maka apabila di dalam darah banyak terlarut H2CO3, darah akan segera melepaskan gas CO2 ke dalam paru – paru.

Jika metabolisme tubuh meningkat (misalnya akibat olahraga atau ketakutan). Maka pada proses metabolisme tersebut banyak dihasilkan zat – zat yang bersifat asam masuk ke dalam aliran darah yang akan bereaksi dengan HCO3 dalam darah yang menghasilkan H2CO3 dalam darah. Tingginya kadar H2CO3 akan mengakibatkan turunnya nilai pH. Untuk menjaga agar penurunhan pH tidak terlalu besar, maka H2CO3 akan segera terurai menjadi gas CO2 dan H2O. Akibat yang terjadi adalah pernafasan berlangsung lebih cepat agar darah dapat membuang CO2 ke dalam paru – paru dengan cepat. Hal yang sebaliknya akan terjadi jika pada kondisi tertentu darah banyak mengandung basa (ion OH). Adanya basa akan diikat oleh H2CO3 yang selanjutnya akan berubah menjadi ion HCO3. Dengan demikian, diperlukan gas CO2 dari paru – paru yang harus dimasukan ke dalam darah untuk menggantikan H2CO3 tersebut. Hal ini mengakibatkan pernafasan juga berlangsung lebih cepat.

Darah mempunyai kisaran pH 7,0 – 7,8. Di luar nilai tersebut akan berakibat fatal terhadap tubuh. Penyakit di mana pH darah terlalu rendah disebut dengan asidosis, sedangkan bila pH darah terlalu tinggi disebut dengan alkalosis.

Mekanisme di larutan penyangga dalam darah dapat digambarkan sebagai berikut:

larutan penyangga karbonat dalam tubuh

Demikian tulisan mengenai larutan penyangga dalam darah, semoga bermanfaat.

Cari Artikel Lainnya