Home » Kongkow » Inspiratif » Kita Sudah Ditakdirkan Sebagai Pemenang

Kita Sudah Ditakdirkan Sebagai Pemenang

- Rabu, 19 April 2017 | 09:00 WIB
Kita Sudah Ditakdirkan Sebagai Pemenang

Dalam kehidupan ini sudah terbiasa adanya kompetisi. Dengan kompetisi akan terlahir jiwa-jiwa yang tangguh. Bukan soal menang atau kalah, namun dengan kompetisi akan tertempa orang-orang yang sportif, berjiwa besar dan memiliki keuletan dalam menghadapi ragam ujian hidup.

Bukankah sebelum kita menjadi 'seseorang', kita terlebih dahulu telah ditempa dalam kompetisi? Bagaimana kita dapat mengalahkan pesaing-pesaing sehingga jadilah kita terlahir seperti yang sekarang kita lihat?

Dalam siklus kejadian diri saja sudah diajarkan untuk berkompetisi. Tentunya bukan hal baru bagi kita dalam menghadapi kompetisi keras di kehidupan. Kita telah ditakdirkan sebagai pemenang, dipercaya dalam mengarungi kehidupan ini.

Tapi, parahnya sebagian kita ada yang menghindar dari kompetisi dan menyerah sebelum pertempuran itu dimulai. Berapa banyak dari kita yang gelisah saat menghadapi bidang yang “tidak disukai” di sekolah? Seperti menghadapi mata pelajaran matematika, kimia atau akuntasi dan sebagainya. Di mana alasan klise tersembul dalam pikiran kita tidak menyenangi bidang tersebut.

Kawan percayalah, sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Bukankah seperti itu prinsip yang terkandung dalam kehidupan?

Berani Untuk Mencoba

Mari kita perhatikan kisah berikut. Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104.000 kali selama setahun?"

"Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"

"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?"

"Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?"

"Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu." Tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam. "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"

"Naaaah, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Hal seperti itu biasa terjadi pada setiap diri, di mana seringnya kita menutup potensi diri yang begitu besar dengan berkata tidak bisa ataupun dengan kalimat diperhalus “Tdak menyukai”.

Singkapi setiap yang diperhadapkan kepada kita dengan jiwa yang tangguh layaknya seorang pemenang. Kita adalah pemenang yang sudah ditakdirkan menjadi juara. Dengan memiliki mental juara tak ada kata menyerah sebelum bertempur.

Raih Dengan Segala Daya
Meraih sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada pekerjaan tangan. Bila kita mau meraih dengan seluruh yang kamu miliki, tidak ada hal yang tidak tercapai. Railah dengan kaki. Bila sesuatu saat ini tidak tergapai, bergeraklah, hingga hal itu dalam jangkauan. Bergeraklah menuju tujuan, ketimbang menunggu tujuan bergerak kepada kita.

Raihlah dengan pikiran. Visualisasikan tujuan kamu. Lihatlah dengan jelas dalam pikiran, dan kamu akan mulai bisa menggapai. Gunakan daya pikir kamu untuk mengembangkan rencana realistis dan perencanaan tindakan.

Raihlah dengan imajinasi. Jadilah kreatif dalam menggapai. Selalu ada banyak cara dalam mencapai tiap tujuan. Gunakan imajinasi kamu untuk bekerja dan mengembangkan segala peluang. Bila satu jalur terhalang, bayangkan selusin alternatif dan ikuti yang paling berpeluang.

Raihlah dengan semangat. Rasakan kegembiraan pada setiap saat kehidupan dan kamu akan mengembangkan dalam diri sendiri, kesadaran akan pemenuhan. Sedemikian banyak hal yang bisa kita raih bila kita secara tulus bersyukur atas hal-hal yang telah dimiliki.

Cari Artikel Lainnya