Home » Kongkow » Kuliner » Kerak Telor dan Sejarahnya

Kerak Telor dan Sejarahnya

- Sabtu, 09 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Kerak Telor dan Sejarahnya

Kerak Telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), terbuat dari bahan-bahan seperti beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.

Cara masaknya cukup unik. Ketika kerak telor telah setengah matang maka wajan pemasaknya dibalikkan dan kerak telor dibiarkan langsung terkena panas arang dari anglo. Sehingga menjadi sedikit gosong. Inilah yang dinamakan kerak. Rasanya gurih, ada manis sedikit dan asin menyatu khas di lidah.

Menurut sejarah, kerak telor ini sudah ada dari zaman kolonial Belanda. Dimana semua berawal dari coba-coba pada puluhan tahun silam, ketika Batavia atau Jakarta masih dipenuhi oleh pohon kelapa. Sekawanan Betawi Menteng iseng mencampurkan antara ketan, kelapa parut dan bumbu dapur lainnya.

Iseng-iseng banyak tetangga yang suka. Pada 1970-an mereka pun mulai mencoba peruntungan dengan berjualan resep uniknya tersebut di daerah Monas. Ternyata laku keras bahkan seolah sampai menjadi ciri khas Betawi. Kerak telor sempat menjadi makanan elit khas Betawi yang terkenal kelezatan rasanya.

Makanan ini dihidangkan saat pesta dan hajatan besar para pembesar pada masa itu. Namun semakin bergulirnya waktu, kehadiran kuliner-kuliner barat menggeser pesona kerak telor ini. Untuk menikmati kerak telor, warga Kota Jakarta harus mencarinya di arena Pekan Raya Jakarta pada saat menjelang ulang tahun Kota Jakarta. Karena sangat sulit untuk menemukan penjual kerak telor pada hari biasa.

Cari Artikel Lainnya