Home » Kongkow » Biologi » Kelangsungan Hidup Hewan dan Tumbuhan

Kelangsungan Hidup Hewan dan Tumbuhan

- Kamis, 30 September 2021 | 08:32 WIB
Kelangsungan Hidup Hewan dan Tumbuhan

Di alam bebas banyak kita jumpai kejadian atau peristiwa yang terjadi pada mahkluk hidup baik dengan sesama makhluk ataupun dengan lingkungan. Pada ekosistem alami, kita mengenal peristiwa rantai makanan.

Kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi terhadap lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Setiap makhluk hidup dibekali dengan kemampuan untuk mempertahankan diri dari predator atau pemangsa maupun dari perubahan lingkungan. Jika makhluk hidup tidak dapat mempertahan kan diri maka proses reproduksi tidak dapat berlangsung dan makhluk hidup dapat punah.

1. Seleksi Alam

Seleksi alam adalah proses pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus bertahan hidup. Makhluk hidup yang karakternya atau sifatnya dapat membuatnya bertahan hidup menghadapi lingkungan baru ataupun perubahan lingkungan serta dapat bereproduksi, tidak akan mengalami kepunahan. Makhluk hidup demikian dapat dikatakan lolos seleksi alam.

Baca Juga:

Reproduksi Pada Hewan

Reproduksi Pada Tumbuhan

Selama kehidupan di bumi ini terus berlangsung, peristiwa alam juga akan terus berlangsung menyertai aktivitas kehidupan makhluk hidup. Peristiwa alam tersebut dapat berlangsung setiap saat dan setiap waktu tanpa adanya kesiapan dari makhluk hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut erat hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan bencana alam lain.

2. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Proses adaptasi dilakukan baik oleh hewan maupun tumbuhan. Pada hewan, ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan diantaranya dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Sedangkan pada tumbuhan cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan yaitu perlindungan dan penyokong, substansi tambahan pada dinding sel, dan adaptasi pada reproduksi.

a. Adaptasi Hewan

Hewan perlu beradaptasi agar dapat mempertahankan hidupnya. Adaptasi yang dilakukan oleh hewan dapat berupa adaptasi untuk memperoleh energi, adaptasi fisik, dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi untuk Memperoleh Energi

Semua makhluk hidup memerlukan makan, termasuk juga hewan. Melalui proses adaptasi, hewan memiliki kemampuan yang berbeda dalam memperoleh makanan, memakan dan mencerna makanan. Berdasarkan jenis makanannya, hewan dibagi menjadi hewan herbivora, karnivora dan omnivora.

  • Herbivora adalah hewan pemakan tanaman. Contoh hewan Herbivora adalah rusa, kambing, sapi.

  • Karnivoraadalah hewan yang memakan hewan lain. Misalnya harimau, singa dan serigala.

  • Omnivora adalah hewan yang memakan hewan lain dan juga tumbuhan. Beberapa karnivora merupakan pemakan sisa makanan hewan lain. Misalnya beruang dan rakun. 

  • Detritivor adalah organisme pemakan detritus (zat yang telah hancur dan busuk). Contoh detrivitor misalnya beberapa kumbang dan lipan.

2. Adaptasi Fisik

Adaptasi fisik adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar. Beberapa spesies hewan yang merupakan mangsa dari predator memiliki bentuk fisik yang memungkinkan mereka menghindar dari predator. Adaptasi terjadi pada hewan tertentu sehingga memiliki struktur tubuh yang seolah-olah “menyatu” dengan lingkungan.

Beberapa contoh adaptasi fisik hewan antara lain sebagai berikut.

  • Mimikri adalah salah satu kemampuan hewan dari hasil adaptasi, dimana suatu hewan memiliki kemiripan dengan hewan lain secara tingkah laku maupun penampilan. Contohnya belalang yang menyerupai bunga anggrek untuk menghindar dari predator.

  • Kamuflase adalah suatu cara yang memungkinkan binatang yang biasanya mudah terlihat menjadi tersamar atau sulit dibedakan dari lingkungan sekitarnya. Selain digunakan untuk menghindari predator, kamuflase juga digunakan untuk memudahkan hewan mencari mangsa atau makanan. Contohnya bunglon mampu merubah warna tubuhnya sesuai dengan tempat sekitarnya,  macan memiliki lurik yang membuatnya tersembunyi pada rumput yang tinggi. 

  • Kura-kura, penyu dan beberapa hewan yang tinggal di air memiliki struktur pelindung yang berfungsi melindungi hewan tersebut dari predator. 

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laku memungkinkan hewan untuk menangkap mangsa ataupun untuk menghindari predator. Beberapa contoh adaptasi tingkah laku hewan antara lain sebagai berikut.

  • Ketika cumi dan gurita merasa terancam, hewan tersebut dapat menyemburkan tinta sehingga dapat melepaskan diri dari predator.

  • Autotomi yang dilakukan cicak yaitu dengan cara memutuskan ekornya untuk menghindari diri dari predator.

  • Beberapa kumbang mengeluarkan cairan berbau tidak enak. 

b. Adaptasi pada Tumbuhan

Tumbuhan juga melakukan adaptasi berupa perlindungan dan penyokong, substansi tambahan pada dinding sel, dan adaptasi pada reproduksi.

1. Perlindungan dan Penyokong. Batang, daun maupun bunga memiliki lapisan sel epidermis yang diselubungi oleh kutikula sebagai pelindung. Kutikula memperlambat kehilangan air pada tumbuhan. Penyokong merupakan bentuk adaptasi yang dilakukan tumbuhan agar dapat tumbuh dengan kuat di daratan.

Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa yang dapat memberikan bentuk dan kekuatan pada tanaman. Pada permukaan daun beberapa tumbuhan memiliki stomata yang umumnya membuka pada siang hari dan menutup pada malam hari. Stomata membuka di siang hari ketika tumbuhan membutuhkan zat yang diperlukan untuk fotosintesis. Stomata juga dapat menutup ketika tumbuhan kehilangan banyak air. Adaptasi ini juga dapat mempertahankan keberadaan air pada sel daun tumbuhan.

2. Beberapa sel tumbuhan menghasilkan substansia lain selain selulosa untuk membuat dinding sel lebih kuat. Misalnya daun pada tanaman pinus yang tahan terhadap es yang membeku di atasnya.

3. Adaptasi pada reproduksi juga dapat membantu tumbuhan bertahan hidup di daratan, misalnya saja tumbuhan memiliki spora yang tahan terhadap kekeringan. Beberapa biji memiliki struktur yang membantu biji tersebut untuk tersebar dan jatuh pada tempat yang sesuai untuk tumbuh. Contohnya biji dandelion memiliki “sayap” yang membantunya untuk dapat terbang jika tertiup angin.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya