Home » Kongkow » Materi » Kelainan Tulang Belakang, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Kelainan Tulang Belakang, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

- Jumat, 13 Agustus 2021 | 09:00 WIB

Tulang belakang adalah salah satu organ penting di tubuh kita. Organ ini memiliki banyak sekali fungsi untuk menunjang aktivitas kita sehari-hari. Dengan adanya jenis tulang ini, bagian atas tubuh, seperti dada dan kepala dapat bekerja dengan optimal. Selain itu, tulang belakang yang normal juga penting untuk menyeimbangkan titik tumpu berat badan bagian atas.

Kelainan Tulang Belakang

Meski memiliki fungsi yang sangat penting, tulang belakang juga dapat mengalami beberapa jenis kelainan. Berikut ini jenis-jenis kelainan tulang belakang tersebut lengkap dengan penyebab, diagnosa, dan cara pengobatannya. Silakan disimak!

Ada 3 jenis kelainan tulang belakang, yaitu skoliosis, kifosis, serta lordosis.

1. Kelainan Skoliosis

Kelainan Tulang Belakang - skoliosisSkoliosis adalah kondisi kelengkungan abnormal ke arah samping pada tulang belakang. Kelengkungan ini umumnya terjadi pada sekitar segmen leher (servikal), dada (torakal), dan pinggang (lumbal). Dari seluruh dunia, anak-anak usia 10-14 tahun, sekitar 4% di antaranya akan mengalami masalah kelainan tulang belakang ini, dengan risiko lebih besar terjadi pada anak perempuan. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab skloliosis. Di antaranya karena bawaan (kongenital) serta karena masalah neuromuskuler (kelumpuhan otot) yang ditimbulkan akibat inveksi penyakit polio, cerebral palsy, osteoporosis juvenil, dan distrofi otot. Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang sangat mudah diidentifikasi. Penderita umumnya akan memiliki gejala-gejala yang tampak, seperti :

Melengkungnya tulang belakang ke arah samping secara abnormal. Bahu dan pinggul tingginya tidak sama antara yang kiri dan kanan
Sering mengalami nyeri punggung terutama setelah berdiri atau duduk terlalu lama. Adanya gangguan pernafasan (pada kondisi skoliosis parah dengan derajat kelengkungan >60 derajat) Skioliosis adalah kelainan tulang belakang yang masih dapat disembuhkan. Akan tetapi, pengobatan biasanya akan tergantung dari penyebab, lokasi, serta berapa derajat kelengkungan tulang belakang yang diderita.  Pengobatan skioliosis yang paling sering dilakukan adalah dengan terapi penggunaan alat penyangga (brace) untuk menurukan progresivitas kelengkungan, terapi elektrospinal, serta melalui pembedahan dan pemasangan logam pembantu.

2. Kelainan Kifosis

Kelainan Tulang Belakang - kifosis

Kifosis adalah masalah kelainan tulang belakang yang timbul karena adanya gangguan perkembangan, trauma, dan penyakit degeneratif.  Kifosis kadang kali juga disebut penyakit Scheuermann. Gejala yang ditunjukan penderita penyakit ini adalah nyeri punggung menetap, sering kelelahan, kekakuan tulang belakang sehingga akan terasa sakit bila ditekan, serta tulang punggung terlihat melengkung pada bagian atasnya. Untuk diagnosa lengkap, dokter umumnya akan menyarankan penderita untuk melakukan rontgen.

Pada kondisi serangan yang ringan, terapi pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan ketegangan punggung melalui diet, serta dengan menghindari aktivitas-aktivitas berat. Adapun pada kondisi yang lebih buruk, penderita kifosis biasanya akan disarankan menggunakan alat penyangga tulang belakang (brace) serta tidur pada alas yang keras.

3. Kelainan Lordosis

Kelainan Tulang Belakang - lordosisLordosis adalah jenis kelainan tulang belakang yang dapat diidentifikasi dengan adanya bengkokan pada tulang punggung bagian bawah jika dilihat dari belakang. Kelainan tulang belakang ini tidak menunjukan gejala yang sama pada setiap penderitanya. Akan tetapi, penonjolan bokong, gangguan perkembangan paha, distrofi muskuler, dan gangguan neuromuskuler sering kali menjadi tanda yang paling mudah diketahui.

Beberapa penderita yang mengalami lordosis umumnya juga menunjukan gejala yang hampir sama dengan gejala deformitas tulang belakang lainnya. Oleh karena itu, untuk membedakan apakah suatu gejala yang muncul benar-benar merupakan gejala lordosis, beberapa pemeriksaan seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI), pemeriksaan sinar X, atau pemeriksaan Computed Tomography Scan (CT  Scan) mutlak dilakukan.

Jika lordosis disebabkan karena kelainan sikap tubuh, terapi sikap duduk, tidur, dan sikap aktivitas lainnya adalah metode pengobatan yang bisa menjadi pilihan. Akan tetapi jika lordosis disebabkan karena adanya gangguan paha, maka pengobatan neurotherapy adalah satu-satunya jalan yang dapat ditempuh.

Nah, demikianlah beberapa kelainan tulang belakang yang secara tidak sadar mungkin sedang Anda alami sekarang ini. Semoga dapat menjadi informasi yang bermanfaat.

Cari Artikel Lainnya