Home » Kongkow » Catatan » Jenis Kain Kaos yang Biasa Digunakan dalam Konveksi

Jenis Kain Kaos yang Biasa Digunakan dalam Konveksi

- Sabtu, 17 Desember 2016 | 14:00 WIB
Jenis Kain Kaos yang Biasa Digunakan dalam Konveksi

Ada berbagai macam kain yang bisa kita gunakan sebagai bahan pembuatan kaos, dimana tiap kain memiliki kharakteristiknya sendiri.

Berikut ada beberapa jenis kain yang biasa digunakan dalam dunia konveksi.

1. KATUN (combed 20s, 24s, 30s)

Bahan katun combed dibuat dari 100% serat kapas murni. Bahan combed memiliki karakteristik yang halus, nyaman, dingin dan menyerap keringat ketika dikenakan.

Tentunya hal ini membuat katun combed sangat cocok digunakan pada negara dengan iklim tropis seperti Indonesia.

Kain combed memiliki serat benang yang halus sehingga ketika dijadikan pakaian akan tampak lebih rata dan rapih.

Di pasaran sendiri tersedia beberapa jenis kain combed yang dibedakan berdasarkan jenis benang yang digunakan dan setting gramasinya (gr/m2).

Dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 varian combed, diantaranya adalah combed 20s, 24s dan 30s.

Hal yang membedakan dari ketiganya adalah tingkat ketebalannya, kain 20s merupakan yang paling tebal sementara 30s paling tipis.

Jenis bahan kain kaos yang menjadi favorit para pelaku usaha distro adalah cotton combed 20s, karena selain harga yang murah, kain ini juga sangat nyaman ketika digunakan.

 

2. CARDET (20s, 30s)

Cardet merupakan kain yang memiliki serat benang kurang halus jika dibandingkan dengan combed.

Karena itu pakaian yang dihasilkan dari cotton cardet menjadi kurang rata dan halus. Bisa dibilang, kain cardet adalah KW 1 dari combed.

Namun karena harganya yang relatif murah, kain cardet tetaplah digunakan untuk menyasar pasar menengah ke bawah, seperti sereagam buruh, kaos oblong olahraga dan kaos pabrik.

 

3. POLYESTER dan PE

POLYESTER merupakan jenis bahan kain kaos serat sintesis yang terbuat dari bahan ester (hasil sampingan dari minyak bumi yang digunakan sebagai pembuat bahan serat fiberpoly).

Dibandingkan dengan 2 bahan katun yang sudah dibahas sebelumnya, bahan polyster sangatlah panas ketika dikenakan.

 

4. TC (TETERON COTTON)

Seiring dengan semakin majunya teknologi dibidang industri terutama pada bidang pengolahan kain, munculah sebuah kain yang merupakan hasil percampuran antara cotton dengan polyster.

Bahan kain ini disebut TC atau Teteron Cotton. Teteron Cotton merupakan hasil gabungan antara 35% cotton combed dan 65% polyester.

TC ini mirip seperti PE, terasa panas ketika dikenakan dan memiliki kemampuan menyerap keringat yang buruk.

Kelebihan dari bahan TC ini adalah tidak mudah melar dan tahan kusut walaupun sudah lama digunakan.

 

5. VISCOSE

Viscose atau lebih dikenal dengan nama rayon merupakan bahan serat sintesa celuosa organic (buatan manusia) yang umum digunakan sebagai bahan kain.

Teksturnya mirip seperti kapas dan biasanya dipakai untuk menambah kecerahan terhadap warna dan kenyamanan pada serat sintesis.

Serat Viscose juga memiliki tingkat kelembapan yang lebih tinggi dan kecermelangan warna lebih baik dibandingkan kapas.

Selain itu, serat viscose juga lebih lembut dari kapas. Karenanya, kain yang terkesan mewah ini memiliki harga lebih mahal dan jarang tersedia di pasaran.

 

6. CVC ( COTTON VISCOSE)

CVC atau Cotton Viscose merupakan campura dari 45% viscose dan 55% cotton combed.

Bahan ini memiliki kelebihan dibanding bahan lainnya karena tingkat penyusutan polanya (shrinkage) lebih kecil dibanding cotton.

Bahan ini juga mampu menyerap keringat sehingga nyaman untuk digunakan.

 

7. HYGET

Hyget merupakan bahan yang dibuat dari plastik dan ketebalannya sangat tipis.

Karena itu kain Hyget memiliki harga yang cukup murah. Karakteristik yang demikian membuat kain hyget tidak layak untuk dijadikan kaos.

Bahan ini biasanya digunakan untuk mencetak kaos dalam jumlah sangat besar dengan dana yang kecil. Seperti pembuatan kaos partai untuk kepentingan kampanye politik.

Cari Artikel Lainnya