Home » Kongkow » Tutorial » Ini 5 strategi punya rumah untuk pegawai bergaji Rp 3 juta

Ini 5 strategi punya rumah untuk pegawai bergaji Rp 3 juta

- Rabu, 23 November 2016 | 19:00 WIB
Ini 5 strategi punya rumah untuk pegawai bergaji Rp 3 juta

Memiliki rumah sendiri menjadi impian banyak orang, terutama mereka yang sudah menikah. Namun harga yang mahal sering jadi kendala sehingga membuat pesimis.

Kondisi makin pelik karena harga properti naik tak terkendali, kebutuhan hidup semakin banyak sementara gaji hanya sebesar UMR (Upah Minimum Regional) atau sekitar Rp 3,1 juta. Akhirnya mengontrak dan tinggal di rumah mertua pun jadi pilihan.

Tapi mau sampai kapan? Semakin lama ditunda, harga rumah akan semakin mahal. Untuk memiliki rumah impian, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan uang muka. Ini 5 strategi dari Perencana Keuangan Independen, Farah Dini Novita untuk para pekerja bergaji UMR seperi dilansir cekaja.com:

1. Bisa menabung

Bagi karyawan yang penghasilannya hanya berasal dari gaji, maka saat menerima gaji harus langsung disisihkan untuk tabungan DP rumah. "Dari gaji yang diterima, hitung berapa untuk kebutuhan pokok, makan, listrik, dan kebutuhan lainnya, sehingga kita tahu berapa yang bisa kita sisihkan untuk menabung DP. Jadi kalau ada yang tanya berapa persen yang harus ditabung setiap bulan, jangan pakai persentase. Kalau pake persentase bakal salah," ujar Farah.

Farah mencontohkan, jika gaji Rp 3,1 juta dan patuh pada aturan menabung 10 persen, berarti hanya Rp 310.000 yang disisihkan setiap bulan. Jika UMR dinaikkan menjadi Rp 3,3 juta, tabungan hanya bertambah Rp 20.000 menjadi Rp 330.000 dan sisanya menjadi barang konsumtif.

Padahal, kenaikan gaji Rp 200.000 bisa digunakan untuk menambah tabungan. Semakin tinggi kenaikan gaji, asalkan hidup tetap sederhana, semakin banyak yang bisa disisihkan sehingga DP cepat terkumpul.

2. Target punya rumah

"Misalnya target punya rumah adalah tiga tahun atau enam tahun lagi. Kita tentukan kalau tiga tahun produk investasi yang cocok apa, kalau lima tahun apa. Jadi tergantung target, kemudian tentukan produk investasi," ujar Farah.

Menurutnya, produk investasi yang tepat untuk jangka menengah tiga tahun adalah obligasi. Tapi jika tidak mampu berinvestasi, tidak usah dipaksakan. Yang penting adalah mulai mengumpulkan uang. Kalau mampunya menabung Rp 500.000 sebulan tidak masalah. Karena dari yang jumlahnya sedikit itu lama-lama akan terkumpul.

3. Tentukan harga rumah

Dengan menentukan target harga rumah, kamu bisa menghitung secara kasar berapa jumlah DP dan cicilan yang harus dibayarkan nanti. "Lakukan survei. Kita mampunya beli rumah yang harganya berapa dan di mana. Jangan memaksa beli rumah yang harganya sekian dan lokasinya di sini. Karena ini kebutuhan primer dan mengharuskan untuk punya rumah, maka sesuaikan dengan kemampuan yang ada saat ini," jelasnya.

Tapi bagaimana jika harga rumah incaran yang tadinya Rp 300 juta menjadi naik tiga tahu ke depan? Kenaikan harga rumah pasti terjadi, tapi Farah menyarankan agar tidak usah panik. Karena nanti pasti ada pengembang yang punya program rumah dengan harga lebih murah dan siapa tahu lokasinya lebih baik.

"Banyak orang tergiur oleh iklan Senin harga naik, padahal pasar properti tidak selalu bagus. Sekarang ini pun sedang lesu," tegas Farah.

4. Tak perlu takut

Semakin besar DP yang dibayar, semakin kecil juga cicilan. Tapi tentunya tidak semua orang bisa mengumpulkan DP 30 persen dalam waktu singkat. "Banyak orang keburu takut sehingga akhirnya tidak mengumpulkan tabungan," kata Farah. Padahal seperti yang sudah disinggung sebelumnya, menabung bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Pisahkan tabungan dengan rekening harian supaya tidak terpakai.

5. Investasi

"Setelah uangnya agak banyak, masukan ke dalam instrument investasi. Kalau ada tawaran obligasi dari pemerintah, langsung ambil. Reksadana juga boleh. Diversifikasi aja. Karena reksadana juga pasti berisiko. Namun sebelum berinvestasi, harus dipahami dulu terhadap produk investasi dan segala risikonya," pungkas Farah.

Cari Artikel Lainnya