Home » Kongkow » Fisika » Hukum Fluida Statis dan Rumusnya

Hukum Fluida Statis dan Rumusnya

- Kamis, 10 Maret 2022 | 11:00 WIB
Hukum Fluida Statis dan Rumusnya

Fluida Statis adalah Fluida yang berada dalam keadaan tidak mengalir (diam) atau bisa dikatakan mengalir namun kecepatan alirannya sangat kecil. Sedangkan fluida itu sendiri adalah Suatu zat seperti Zat cair, air dan gas yang dapat mengalir.

Baca Juga: Apa yang dimaksud dengan fluida dinamis?

Contoh Fluida statis :

  • dongkrak hidrolik.

  • pompa hidrolik ban sepeda.

  • mesin hidrolik pengangkat mobil.

  • mesin pengempes hidrolik.

  • rem piringan hidrolik.

Nah mau tahu hukum - hukum apa saja yang berkaitan dengan fluida statis? simak materinya berikut ini.

Fluida statis merupakan suatu fluida yang berada dalam keadaan diam. Hukum - hukum yang berhubungan dengan fluida statis adalah sebagai berikut:

1. Hukum Utama Hidrostatik

“Tekanan hidrostatik di sembarang titik di suatu bidang datar di dalam fluida sejenis dalam keadaan seimbang adalah sama”

Hukum ini menyatakan setiap titik yang terletak pada ketinggian atau kedalaman yang sama mempunyai tekanan hidrostatik yang sama. Tekanan hidrostatik bergantung kepada kedalaman, percepatan gravitasi, dan massa jenis zat. 

Rumus Tekanan Hidrostatik

Keterangan:

P = Tekanan Hidrostatik (N/m2)

Rho = Massa jenis fluida (kg/m3)

g = Percepatan Gravitasi (m/s2)

h = Kedalaman dari permukaan zat cair (m)

2. Hukum Pascal

“Tekanan yang diberikan kepada suatu zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar oleh zat cair tersebut ke segala arah.”

Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan suatu fluida (gas atau zat cair) dalam ruangan tertutup akan diteruskan kesegala arah sama rata. 

Rumus Hukum Pascal:

Keterangan:

F1, F2 = Gaya pada penampang 1 dan 2 (N)

A1, A2 = Luas penampang 1 dan 2 (m2)

Contoh dari Hukum Pascal adalah pada rem hidrolik, pompa hidrolik, dongkrak hidrolik, dan kursi pasien dokter gigi.

3. Hukum Archimedes

Bunyi dari hukum Archimedes adalah "Suatu benda yang sebagian atau seluruhnya dicelupkan kedalam zat cair akan mendapat gaya keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut".

Rumus Hukum Archimedes:

Keterangan:

Fa = Gaya angkat (N)

Rho = Massa jenis fluida (kg/m3)

V = Volume benda yang tercelup kedalam fluida (m3)

Suatu benda Tenggelam jika Rho benda > Rho zat cair, benda dikatakan melayang jika Rho benda = Rho zat cair, Benda dikatakan terapung apabila Rho benda < Rho Zat cair. Hukum Archimedes diterapkan pada Hidrometer, Kapal Laut, Kapal selam, dan balon udara.

4. Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan merupakan gaya tarik yang dimiliki oleh permukaan suatu zat cair. Gaya tarik ini dinamakan dengan gaya terik antara molekul yang sejenis (Kohesi). Contoh dari tegangan permukaan adalah jarum yang dapat mengapung pada permukaannya. 

Rumus Tegangan Permukaan adalah:

Keterangan:

F = Gaya tegang permukaan (N)

l = Panjang permukaan (m)

5. Gejala Kapilaritas

Gejala kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler. Gejala Kapilaritas ini dipengaruhi oleh gaya kohesi, adhesi, dan tegangan permukaan. Gejala kapilaritas terjadi pada peristiwa berikut:

a. minyak tanah naik melalui sumbu kompor.

b. pengisapan air oleh tanaman.

c. air merembes didinding rumah.

Rumus Gejala kapilaritas adalah:

Keterangan:

h = kenaikan zat cair (m)

r = jari - jari tabung (m)

6. Viskositas

Viskositas merupakan gesekan dalam fluida. atau lebih mudahnya adalah kekentalan suatu fluida. Rumus dari Viskositas adalah:

Keterangan:

A = luas Keping (m2)

F = Gaya untuk menggerakan suatu lapisan fluida (N)

Credits: Greatedu.co.id

Cari Artikel Lainnya