Home » Kongkow » kongkow » Hindari Virus Corona, Pasar Tomohon di Sulawesi Utara Berhenti Jual Daging Kelelawar dan Ular

Hindari Virus Corona, Pasar Tomohon di Sulawesi Utara Berhenti Jual Daging Kelelawar dan Ular

- Jumat, 14 Februari 2020 | 08:49 WIB
Hindari Virus Corona, Pasar Tomohon di Sulawesi Utara Berhenti Jual Daging Kelelawar dan Ular

Sampai saat ini, virus corona telah menyebar ke berbagai negara. Sudah ada puluhan ribu orang yang tertular. Bahkan korban yang tewas mencapai lebih dari seribu orang! Nggak heran kalau banyak yang takut tertular virus mematikan ini. Untuk menghindarinya, orang-orang pun memakai masker saat bepergian. Mereka juga menghindari makan kuliner dengan menu hewan ekstrem. Pasalnya, para peneliti menduga kalau virus corona berasal dari pasar hewan liar. Warga China memang terkenal suka mengonsumsi kuliner ekstrem, mulai dari daging kelelawar sampai tikus. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Ternyata ada juga daerah yang menjual berbagai daging hewan liar yakni pasar Tomohon di Sulawesi Utara.

Tradisi menjual daging kelelawar sudah berlangsung lama di Tomohon, Sulawesi Utara. Walau ada virus corona, mereka nggak takut tertular karena yakin sudah memasaknya dengan benar

Pasar Beriman di Tomohon disebut sebagai pasar terseram di dunia. Pasalnya, tempat ini menjual berbagai jenis daging ekstrem, termasuk ular dan kelelawar. Serem banget ya. Sebagian orang mengonsumsinya untuk mengatasi gangguan kesehatan. Berapa sih harganya? Ternyata satu ekor kelelawar dijual seharga 25-50 ribu rupiah tergantung ukuran.

Kegiatan jual beli daging ekstrem tetap dilakukan walaupun virus corona merebak. Dilansir dari Tempo, seorang pedagang kelelawar berkata kalau pembeli nggak perlu takut tertular, sebab masakannya sudah diolah dengan benar. Daging kelelawar direbus dua hingga tiga kali dulu sebelum dibumbui. Selain itu, para pembeli juga punya alasan masing-masing saat ditanya kenapa masih mengonsumsi daging ekstrem.

“Saya tidak khawatir, karena (kelelawar) yang kami konsumsi kan bukan dari sana (Wuhan), untuk saya enggak berpengaruh. Saya tahu apa yang saya makan,” kata seorang pembeli bernama Syane.

Walau demikian, pemerintah meminta pedagang di Pasar Beriman Tomohon untuk berhenti menjual daging kelelawar dan ular. Langkah itu dilakukan untuk menghindari virus corona

Pihak pemerintah Tomohon mengunjungi Pasar Beriman. Mereka memberi himbauan agar pedagang berhenti menjual daging kelelawar dan ular. Sebab, mereka khawatir kegiatan jual-beli itu bisa menyebarkan virus corona ke warga sekitar. Penghentian hanya perlu dilakukan sementara sampai ada pengumuman resmi tentang penyebab virus corona. Hal ini juga untuk kewaspadaan jangan sampai virus corona ikut menyebar di Indonesia.

Pemerintah juga mengimbau warga untuk berhenti menjual daging-daging ekstrem lainnya. Selain untuk menghindari penyakit, juga untuk mengurangi penyiksaan hewan

Sebetulnya pemerintah paham kalau warga sekitar mempunyai tradisi dan kebutuhan untuk mengonsumsi daging ekstrem. Namun untuk menghindari penyakit yang disebabkan virus corona, mereka meminta warga untuk berhenti menjual daging-daging ekstrem lainnya seperti tikus, anjing, dan kucing. Sebab daging tikus dianggap kurang higienis sehingga bisa menularkan penyakit. Sedangkan untuk daging anjing dan kucing, penjualannya sudah sering diprotes oleh institusi pencinta hewan. Sebab mereka menganggapnya sebagai bentuk penyiksaan hewan yang harus dihentikan.

Semoga aktivitas di Tomohon nggak jadi penyebab menyebarnya virus corona di Indonesia. Yuk kita berhati-hati agar sehat selalu dan nggak tertular virus mematikan itu. Belum ada penyakit dari hewan liar yang diketahui bukan berarti memang tidak ada sama sekali lho. Untuk sekarang sebaiknya memang waspada.

Cari Artikel Lainnya