Home » Kongkow » kongkow » Hikmah Puasa dengan Berkebun : Sehat dan Mendidik

Hikmah Puasa dengan Berkebun : Sehat dan Mendidik

- Minggu, 17 Mei 2020 | 17:30 WIB
Hikmah Puasa dengan Berkebun : Sehat dan Mendidik

 

Bagi umat Islam,

 

puasa di Bulan Ramadhan wajib hukumnya. Tidak ada pembenaran puasa Ramadhan menjadi alasan untuk bermalas-malasan dan hanya melakukan aktivitas di luar seperlunya saja.  Justru puasa yang dilakukan menjadi momentum tubuh dan pikiran memperoleh manfaat yang sangat besar dengan tetap melakukan aktivitas seperti biasa walau mungkin dikurangi saja intensitas kegiatannya hingga tidak terlalu melelahkan.

Sebagian orang memang banyak yang memilih untuk rehat sejenak dari aktivitas-aktivitas berat atau menunggu sampai setelah waktu berbuka, seperti olah raga atau berkebun. Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa olah raga dan berkebun  merupakan aktivitas yang sangat baik untuk kesehatan, jadi bisa dibayangkan jika hal ini dilakukan juga selama berpuasa dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang tidak memberatkan tentunya.

Berkebun bisa sekaligus berolah raga, aktivitas menyirami atau memotong tanaman bisa menjadi olahraga ringan yang bisa anda lakukan pada pagi hari ketika badan belum terasa terlalu lemas ini bisa membantu alirah darah mengalir lancar hingga membantu pikiran bebas dari stress. terbukti dalam studi yang dipublikasikan dalam Environmental Health Perspectives, para peneliti menemukan, bahwa orang yang tinggal di lokasi yang dipenuhi tanaman terbukti memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik ketimbang orang yang hidup dengan minim tanaman.

Tim Lang, PhD, seorang profesor kebijakan pangan di City University of London mengatakan bahwa kontak teratur dengan tanaman, hewan, dan lingkungan alam dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraan mental seseorang. “Untuk sejumlah besar orang dalam masyarakat, baik anak-anak dan orang dewasa, yang hidup dengan masalah kesehatan fisik atau mental, berkebun dapat sangat bermanfaat,” Dr Lang menjelaskan.

Banyak dokter di London yang mulai meresepkan “terapi berkebun” untuk mengurangi gejala depresi, seperti kesepian, kecemasan, stres jangka panjang. Hilda Burke, seorang psikoterapis, mengatakan “Apa yang membuat berkebun unik dan membedakannya dari kegiatan lain seperti membuat kue atau merajut adalah bahwa hal itu secara harfiah menghubungkan kita ke bumi.”

Kegiatan berkebun dipercaya efektif menggantikan kegiatan berolah raga selama berpuasa. Anda bisa melakukan kegiatan ini dengan memperhatikan hal-hal ini:

  1. Untuk pemula, jangan dulu berspekulasi membeli lahan khusus untuk berkebun. Mulailah dari hal yang mudah dan sederhana dengan memanfaatkan pekarangan dan bahan/wadah bekas untuk menanam.
  2. Cari bibit bunga atau tumbuhan yang sesuai dengan iklim tempat tinggal Anda. Bunga Matahari, Pepaya, dan Mangga cocok ditanam di dataran rendah. Tapi apabila tempat tinggal Anda di dataran tinggi dan dingin, jenis tanaman paku-pakuan akan sangat cocok. Selain itu banyak juga jenis bunga atau sayuran yang cocok ditanam di daerah ini. Selain jenis bunga-bungaan, yang terpenting pilihlah juga tanaman yang bisa Anda nikmati hasilnya. seperti buah-buahan atau sayur-sayuran.
  3. Pada bulan puasa, jangan menanam jenis tanaman yang besar dan mengharuskan Anda menggali tanah dalam-dalam, atau mengangkat beban yang berat.
  4. Jangan berkebun di siang hari bolong, dijamin tubuh akan lemas, dan tenggorokan kering. Sebaiknya mulailah berkebun pada pagi hari, saat matahari belum muncul, atau menjelang berbuka puasa
  5. Perhatikan jadwal pemupukan serta panen. Agar hasil yang didapat optimal.
  6. Disarankan kegiatan berkebun ini tidak dilakukan sendiri, lakukanlah bersama keluarga, atau teman. Jadikan kegiatan ini ajang mempererat tali silaturahmi.

 

Berkebun juga bisa dipakai untuk menyampaikan “pesan berpuasa” kepada anak-anak dan cucu kita. Hal ini adalah cara yang kreatif dan menarik bagi anak-anak. Pilih jenis tanaman yang lama panenannya sama dengan lama bulan puasa. Semisal sawi, kangkung, bayam, dan tanaman daun lainnya, tanaman tersebut rata-rata umur panennya adalah satu bulan. Sehingga ketika memanen tanaman sama momennya dengan perayaan lebaran.

 

Dari kegiatan berkebun tersebut, anak-anak bisa menghitung hari berpuasa, dari awal tanam sampai panen, juga tentang hakikat puasa yang tidak hanya menahan haus dan lapar. Anak-anak diajarkan tentang disiplin, menyiram tanaman setiap hari, seperti halnya disiplin berbuka dan bangun sahur pada dini hari. Mereka juga diajarkan untuk ikhlas, di ibaratkan sebuah tanaman yang di beri kotoran (pupuk) tetapi malah tumbuh dan berkembang baik, bagaimana dengan manusia? Mereka juga diajarkan untuk bersabar menjaga tanamannya agar bisa dipanen seperti halnya menjaga puasa agar bisa merayakan lebaran. Dan masih banyak lagi nilai-nilai kebaikan yang dapat diambil dari sebuah tanaman.

Jadi banyak hal yang kita dapat dalam berkebun dan menjalankan ibadah puasa selain sehat jasmani dan rohani, kita juga bisa membantu anak cucu kita untuk memahami makna puasa yang lebih menyenangkan. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan tahun ini untuk semua rekan-rekan.

Salam.

Cari Artikel Lainnya