Home » Kongkow » Catatan » Hardiknas, Indonesia Maju Jika Pendidikan sesuai Kebutuhan

Hardiknas, Indonesia Maju Jika Pendidikan sesuai Kebutuhan

- Selasa, 02 Mei 2017 | 09:17 WIB
Hardiknas, Indonesia Maju Jika Pendidikan sesuai Kebutuhan

Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2017, ada catatan penting untuk pendidikan kita. Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju jika sumber daya manusianya memiliki kualitas pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Karena itu, pendidikan harus relevan dengan kebutuhan.

Demikian yang disampaikan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek Dikti), Intan Ahmad. “Agar Indonesia bisa lebih maju, perhatian pada pendidikan harus kita lakukan, secara khusus peningkatan relevansi pendidikan. Jadi bagaimana pendidikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan,” ujarnya.

Menurut Intan, pendidikan vokasi memegang peranan penting untuk mencetak SDM yang memiliki keahlian dan keterampilan. Dari lebih dari 4.400 perguruan tinggi di Indonesia, terdapat lebih dari 70 juta mahasiswa. Dan hanya 240 ribu mahasiswa yang berasal dari pendidikan vokasi. Ke depan, pemerintah harus memberikan perhatian khusus kepada pendidikan vokasi.

Bonus demografi yang dimiliki Indonesia, menurut Intan menjadi faktor utama yang akan mengantarkan Indobesia menuju kemajuan. “Berdasarkan penelitian, perekonomian Indonesia akan menempati pisisi tujuh besar dunia pada 2030. Itu karena pada 2020 hingga 2030 Indonesia memiliki 70 % warga negara usia produktif,” urainya.

Intan menambahkan, seorang mahasiswa sejak awal harus memiliki semangat untuk membangun bangsa. Mereka harus berusaha mengasah kompetensi dan keahlian masing-masing. Lulusan Indonesia nantinya tidak hanya bersaing dengan sesama lulusan perguruan tinggi Indonesia, tetapi juga dengan lulusan perguruan tinggi negara lain. Di dalam persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tenaga kerja dari negara manapun bebas masuk ke Indonesia. Ini menurut Intan akan menjadi tantangan berat bagi generasi muda Indonesia.

Cari Artikel Lainnya