Home » Kongkow » Biologi » Gangguan Sistem Ekskresi pada Manusia

Gangguan Sistem Ekskresi pada Manusia

- Kamis, 09 September 2021 | 11:00 WIB
Gangguan Sistem Ekskresi pada Manusia

Sistem ekskresi adalah sistem pada tubuh makhluk hidup yang berfungsi mirip saluran pembuangan. Ada beberapa organ tubuh yang terlibat dalam sistem ini, misalnya kelenjar keringat (kulit), hati, paru-paru, ginjal, dan seluruh organ pada sistem pencernaan. Gangguan pada organ-organ tersebut akan mengakibatkan munculnya penyakit pada sistem ekskresi. 

Apa saja penyakit pada sistem ekskresi?

Masing-masing organ pada saluran ekskresi memainkan perannya dalam membuang sisa metabolisme keluar dari tubuh, termasuk racun. Hal ini dilakukan agar keseimbangan komposisi cairan di dalam tubuh tetap terjaga. Ketika sistem ekskresi tidak berjalan sebagaimana mestinya, Kalian bisa mengidap penyakit pada sistem eksresi, seperti:

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit pada sistem ekskresi akibat bakteri yang masuk ke saluran uretra, kandung kemih, atau bahkan ginjal. Infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada wanita, meski pria juga bisa mengalaminya, serta bisa diatasi dengan antibiotik.

2. Batu ginjal

Batu ginjal adalah gumpalan keras yang terbuat dari kalsium oksalat dan bisa ditemui di sepanjang saluran kemih.Penderita batu ginjal akan merasakan sakit di area punggung atau pinggang, bahkan melihat bercak darah pada urine.Batu ginjal bisa diatasi dengan minum obat atau terapi invasif minimal, misalnya dengan gelombang kejut. Tujuan perawatan ini biasanya untuk meluruhkan batu ginjal sehingga dapat keluar lewat saluran kemih.

3. Nefritis

Lupus Nefritis adalah peradangan pada ginjal akibat pengaruh penyakit systemic lupus erythematosus (SLE) atau lebih dikenal dengan nama lupus. Lupus adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel ginjal yang sehat, sehingga ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

 

4. Albuminuria

Albuminuria adalah suatu kondisi di mana urine mengandung sejumlah protein dalam jumlah yang terlalu banyak. Bocornya protein ke dalam urine biasanya disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah kecil (glomeruli) pada ginjal, sehingga tidak dapat menyaring darah dengan baik.

5. Diabetes melitus dan Diabetes insipidus

Diabetes melitus yaitu suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Diabetes insipidus merupakan suatu kelainan yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga membuat pengidapnya jadi sering ingin buang air kecil dan memiliki rasa haus yang berlebihan. 

6. Uremia

Uremia adalah kondisi ketika kadar urea dalam tubuh sangat tinggi sehingga menjadi racun bagi tubuh. Uremia merupakan salah satu gejala utama dari gagal ginjal dan juga menjadi tanda tahap akhir penyakit ginjal kronis.

7. Gagal ginjal,

Gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat berfungsi untuk menyaring darah. Gagal ginjal kronis (GGK) terjadi saat fungsi ginjal menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan atau filtrasi ginjal selama 3 bulan atau lebih.

 

8. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

GERD termasuk penyakit pada sistem ekskresi karena terkait dengan masalah lambung. GERD dtandai dengan asam lambung yang kembali naik ke esofagus (kerongkongan) sehingga menyebabkan rasa terbakar di dada.GERD bisa sampai mengakibatkan heartburn, napas bau, erosi gigi, mual, hingga sulit menelan dan bernapas.

9. Wasir

Wasir atau hemoroid adalah semacam daging tumbuh pada anus yang berisi pembuluh darah.Daging ini bisa terasa gatal dan nyeri serta disebabkan oleh berbagai hal, seperti diare, konstipasi kronis, terlalu mengejan saat buang air besar, hingga Anda yang kurang mengonsumsi serat.

10. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

PPOK termasuk sebagai penyakit pada sistem ekskresi karena paru-paru tidak lagi mampu membuang karbondioksida secara normal. Hal ini mengakibatkan Anda seperti kesulitan bernapas.Salah satu bentuk PPOK disebut bronkitis kronis yang ditandai dengan batuk tak kunjung sembuh.

11. Kanker paru-paru

Penyakit ini bisa tumbuh di bagian manapun pada paru-paru sehingga memengaruhi kerja organ pernapasan tersebut, termasuk dalam membuang karbondioksida ke luar tubuh. Penanganan kanker paru-paru akan sangat tergantung tipe, lokasi, dan penyebarannya.

12. Kutu air

Kutu air adalah penyakit yang timbul karena keringat pada kulit tidak bisa dikeluarkan dengan baik. Ketika kult terus-terusan lembap, daerah tersebut menjadi tempat terbaik jamur untuk berkembang biak.Kutu air adalah infeksi jamur pada kulit yang mengakibatkan Anda menderita gatal, kulit bersisik, dan rasa seperti terbakar.

13. Jerawat

Jerawat sebetulnya bukan diakibatkan oleh keringat yang dibuang pada ekskresi, namun keringat yang menumpuk akan mengakibatkan munculnya bakteri yang menyebabkan jerawat. Di sisi lain, terlalu sering mengelap keringat juga bisa membuat kulit iritasi.9.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya