Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Efek Samping Tanam Benang

Efek Samping Tanam Benang

- Sabtu, 11 Desember 2021 | 08:00 WIB
Efek Samping Tanam Benang

Tanam benang adalah prosedur estetika atau kecantikan yang berfungsi untuk meremajakan dan mengencangkan kulit wajah. Sesuai namanya, prosedur ini menggunakan benang khusus yang dimasukkan ke bagian kulit wajah.

Prosedur tanam benang dapat membuat kulit wajah lebih kencang karena merangsang pembentukan kolagen. Hasilnya, kerutan akan memudar dan kulit pun tampak lebih muda.

Bagaimana Prosedur Tanam Benang Dilakukan?

Tanam benang merupakan salah satu prosedur kecantikan yang dapat dilakukan oleh dokter estetika. Sebelum melakukan penanaman benang, dokter akan memberikan obat bius lokal di area wajah terlebih dahulu. Setelah itu, dokter akan memasukkan benang khusus ke bagian bawah kulit dengan bantuan jarum atau kanula.

Setelah benang dimasukkan, jarum atau kanula akan dilepas dan benang akan tertinggal di bawah kulit. Prosedur ini biasanya hanya memakan waktu sekitar 30–45 menit dan Anda bisa langsung meninggalkan rumah sakit atau klinik kecantikan di hari yang sama.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dokter juga dapat memberikan suntikan filler setelah tanam benang selesai. Hasil tanam benang dapat terlihat dalam waktu 1–3 hari. Hasil ini bersifat sementara dan dapat bertahan selama 1–3 tahun, tergantung jenis benang dan jumlah benang yang ditanam.

Selama 2–3 minggu setelah tanam benang, Anda disarankan untuk tidak mengoleskan krim perawatan wajah. Selain itu, Anda juga disarankan tidak tidur menyamping dan olahraga yang berat untuk sementara waktu.

Efek Samping Tanam Benang

Jika dilakukan oleh dokter yang kompeten dalam tindakan ini, tanam benang sebenarnya memiliki efek samping yang minimal. Setelah tanam benang, Anda mungkin akan merasakan nyeri, bengkak, dan memar pada wajah. Namun, efek samping ini akan hilang dalam beberapa hari.

Meski tergolong aman, prosedur tanam benang terkadang juga bisa menimbulkan efek samping berat atau komplikasi berupa:

  • Reaksi alergi terhadap obat bius atau benang yang ditanam ke wajah
  • Terbentuk lekukan atau lipatan di tempat masuknya benang
  • Kulit tampak menonjol atau bengkak karena benang bergeser
  • Nyeri yang parah
  • Perdarahan
  • Infeksi

Infeksi adalah risiko yang paling harus diwaspadai. Infeksi akibat prosedur tanam benang umumnya ditandai dengan keluarnya cairan berwarna hijau, cokelat, merah atau kehitaman dari lokasi tanam benang.

Tanda-tanda infeksi lainnya adalah wajah membengkak selama lebih dari 48 jam, demam, dan sakit kepala yang tidak kunjung reda.

Cari Artikel Lainnya