Home » Kongkow » Biologi » Contoh Patogen atau Parasit Yang Dapat Menyebabkan Penyakit

Contoh Patogen atau Parasit Yang Dapat Menyebabkan Penyakit

- Selasa, 23 Februari 2021 | 11:00 WIB
Contoh Patogen atau Parasit Yang Dapat Menyebabkan Penyakit

Patogen adalah Parasite yang mampu menimbulkan penyakit pada inangnya. Umumnya, hanya organisme yang sangat patogen yang dapat menyebabkan penyakit, sementara sisanya jarang menimbulkan penyakit.

Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiselular. Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular dari semua kerajaan biologi.

Seiring berjalannya waktu, parasit dan patogen mengembangkan dirinya serta mencari cara untuk terus berkembang biak. Salah satunya adalah dengan mengontrol otak milik tuan rumah dimana mereka tinggal, yaitu manusia.

Berikut ini adalah contoh patogen atau parasit yang dapat menyebabkan penyakit.

1. Trypanosoma Brucei

Trypanosoma brucei adalah spesies protozoa. Ini adalah parasit darah yang menginfeksi hewan dan kadang-kadang juga manusia. Siklus hidupnya agak panjang, dimulai dari lalat tsetse, yang menggigit manusia. Kemudian masuk ke sistem limfatik manusia, dan dari sana, ia berpindah ke aliran darah.

Trypanosoma brucei menyebabkan penyakit yang bernama Sleeping Sickness. Gejala awal infeksi mirip seperti banyak penyakit lain, dengan munculnya nyeri sendi, nyeri otot, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Hal yang menakutkan ada di tahap kedua di mana parasit ini mampu menyebabkan perubahan perilaku dan rasa lemas yang ekstrem ketika ia mulai menyerang tulang belakang serta otak

2. Toxoplasma gondii

Toxoplasma gondii, parasit yang menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai toksoplasmosis, menular lewat manusia dan kucing. Toksoplasmosis bisa menyebabkan gejala yang serius pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang tua, pasien HIV, dan mereka yang menderita penyakit lainnya; yang menyebabkan sistem imunnya menjadi lemah. Meskipun parasit ini dipercaya hanya bisa bereproduksi ketika berada di dalam kucing, parasit ini mampu masuk ke manusia melalui kotoran kucing, serta ketika ia menginfeksi hewan lain yang kita konsumsi.

Penelitian menunjukkan bahwa parasit ini juga mempengaruhi perilaku manusia. Studi menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi parasit ini cenderung berperilaku lebih berani dan mau melakukan hal-hal yang berisiko tinggi. Keadaan parasit ini dalam otak manusia seperti menghilangkan sikap skeptis yang dimiliki seseorang.

3. Streptoccocus

Kondisi ini dikenal sebagai PANDAS, singkatan pediatric autoimmune neuropsychiatric disorder associated with streptococcal infection atau gangguan neuropsikiatrik autoimun pediatrik yang terkait dengan infeksi streptokokus. Gejalanya muncul dalam bentuk rasa cemas yang cukup parah dan gangguan suasana hati yang tidak teratur pada anak-anak. Bentuk lainnya bisa berupa ketakutan pada serangga hingga OCD (Obsessive-Compulsive Disorder).

Sementara OCD dan gangguan lainnya cenderung berkembang perlahan sejak anak terinfeksi, PANDAS muncul pada malam hari dan menyerang tanpa adanya peringatan sama sekali. Hal ini yang membuat dokter dan ilmuwan percaya bahwa perubahan perilaku pada anak itu berhubungan dengan bakteri streptoccocus yang menginfeksi.

4. Rabies

Kalau berbicara tentang parasit ataupun patogen yang mampu mengontrol otak manusia, Rabies tidak boleh ketinggalan. Rabies adalah virus yang menyerang otak dan tulang belakang, sehingga menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada organisme inangnya sebelum membunuhnya.

Manusia yang terinfeksi akan mengalami beberapa perubahan perilaku menarik yang akan membantu virus berkembang biak. Salah satu yang paling ekstrem adalah virus rabies menyebabkan hydrophobia, ketakutan terhadap air yang amat sangat.

5. Naegleria fowleri

Naegleria fowleri adalah makhluk kecil yang menakutkan, amuba yang langsung menuju otak setelah menginfeksi inangnya. Ia juga dikenal sebagai amuba pemakan otak. Ia hidup di air dan dapat melakukan perjalanan melalui hidung dan masuk ke otak, di mana ia akan melakukan kerusakan dan pada akhirnya membunuh seseorang.

Gejalanya muncul mulai sejak antara satu sampai sembilan hari setelah terpapar pada amuba ini. Biasanya dimulai dengan sakit kepala, mual, muntah dan flu. Perlahan-perlahan akan semakin parah dan kemudian dapat berkembang menjadi kurangnya perhatian pada orang dan lingkungan, vertigo, halusinasi dan akhirnya kematian.

6. Chlorovirus ATCV-1

Virus kecil jahat ini telah lama diketahui mempengaruhi pola perilaku tikus, menyebabkan beberapa kekurangan kognitif yang cukup parah pada mereka, dan juga diketahui menginfeksi manusia. Ada proses panjang di mana virus ini membuat perubahan kimia yang mempengaruhi perilaku organisme inangnya, tetapi singkatnya, itu membuat orang bodoh.

Ya, ini adalah virus yang membuat bodoh. Chlorovirus ATCV-1 secara signifikan merusak kemampuan kognitif manusia yang terinfeksi. Jika itu tidak cukup menakutkan, virus ini bisa hidup di dalam tubuh manusia selama bertahun-tahun.

7. Influenza

Menurut penelitian, flu membuat orang ingin menjadi lebih sosial. Ini dianggap masuk akal secara logika, karena manusia yang berinteraksi secara sosial akan membuat sang virus lebih mudah untuk menginfeksi orang lain. Bukan berarti mereka berpikiran sedemikian kompleks liciknya, tapi mereka membutuhkan wadah infeksi baru.

Nahh otakers, itulah jenis-jenis parasit atau patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Tetap jaga kesehatan kalian dirumah ya.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya