Home » Kongkow » Fisika » Cara Menghitung Daya dari Usaha dan Waktu

Cara Menghitung Daya dari Usaha dan Waktu

- Sabtu, 12 Maret 2022 | 10:00 WIB
Cara Menghitung Daya dari Usaha dan Waktu

Dalam fisika, daya adalah kecepatan melakukan kerja. Daya sama dengan jumlah energi yang dihabiskan per satuan waktu. Dalam sistem SI, satuan daya adalah joule per detik (J/s), atau watt untuk menghormati James Watt, penemu mesin uap abad ke-18. Daya adalah besaran skalar.

Integral daya terhadap waktu mendefinisikan kerja yang dilakukan. Karena integral tergantung lintasan dari gaya dan torsi, maka perhitungan kerja tergantung lintasan.

Daya dapat diwakili oleh persamaan :

P = W / t

Daya = Usaha / Waktu

Dalam persamaan ini, usaha diukur dalam joule (J) dan waktu diukur dalam detik (s), sehingga daya dinyatakan dalam joule per detik (J / s). Ini adalah satuan SI untuk daya, juga dikenal sebagai watt (W). Satu watt sama dengan 1 joule usaha per detik. Sahabat BT mungkin sudah akrab dengan istilah watt. Bohlam dan peralatan rumah tangga seperti kulkas, rice cooker, dll  diberi label dengan watt untuk menandai seberapa besar konsumsi listrik alat-alat tersebut.

Contoh, jika sahabat BT memiliki dua bohlam dari jenis yang sama, jika satu bohlam tertera daya 10 watt dan yang lainnya adalah 25 watt, manakah yang menghasilkan cahaya yang paling terang? maka jawabnya adalah bohlam 25 watt jelas lebih kuat, sehingga menghasilkan cahaya lebih terang

Cara Menghitung Daya dari Usaha dan Waktu

Daya dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas jika jumlah usaha dan waktu telah diketahui. 

Sebagai contoh, asumsikan bahwa microwave sahabat BT melakukan usaha 10.000 joule dalam 50 detik. Maka daya microwave sahabat BT adalah sbb:

Daya = Usaha / Waktu = 10000 J/50 s = 200 J / s, atau 200 Watt

 

Contoh lain, jika rice cooker sahabat BT melakukan usaha 5.000 joule dalam 5 detik. Berapa dayanya ?

Daya = 4000 J/10 s = 100 J / s, atau 400 Watt

Dalam ilmu fisika, daya (P) membutuhkan perubahan pada benda (W) dan waktu (s) yang spesifik ketika perubahan muncul. Hal ini berbeda dengan konsep kerja, yang hanya mengukur perubahan kondisi benda. Misal, kerja yang dilakukan seseorang adalah sama ketika mengangkat beban ke atas tidak peduli dia lari atau sedang berjalan, namun dibutuhkan daya lebih besar untuk berlari karena kerja dilakukan pada waktu yang lebih singkat.

Misalkan daya keluaran motor listrik adalah hasil perkalian antara torsi yang dihasilkan motor dengan kecepatan sudut dari tangkai keluarannya. Daya pada kendaraan bergerak adalah hasil kali gaya traksi roda dengan kecepatan kendaraan. Kecepatan di mana bohlam lampu mengubah energi listrik menjadi cahaya dan panas diukur dalam watt—semakin tinggi nilainya, maka dibutuhkan energi listrik per satuan waktu yang makin banyak.

Cari Artikel Lainnya