Home » Kongkow » Travel » Cappadocia Turki, Menikmati Mistis Kota Batu Kuno dengan Balon Udara

Cappadocia Turki, Menikmati Mistis Kota Batu Kuno dengan Balon Udara

- Senin, 27 Desember 2021 | 08:48 WIB
Cappadocia Turki, Menikmati Mistis Kota Batu Kuno dengan Balon Udara

Cappadocia adalah daerah bersejarah di Anatolia Tengah, terutama di Provinsi Nevşehir di negara Turki modern.

Jadi ingat dengan kisah Flinstone, ketika berada cappadocia di turki ini seolah-olah kita sedang hidup dan tinggal pada jaman Fred Flinstones si manusia gua. Semuanya serba dari batu yang berwarna abu-abu kecokelatan. Selain wisata darat, di turki kalian juga bisa menikmati keindahan kota batu kuno di turki ini dengan balon wisata.

Wisata Cappadocia di Turki ini tergolong unik. Jika kalian berkunjung ke sana, kalian akan melihat bangunan yang mayoritas terbuat dari batu yang dipahat dari zaman dulu. Bangunan ini berupa struktur kota bawah tanah (underground city), yang memiliki bangunan sampai dengan tingkat 11 ke bawah. 

Kota bawah tanah di Cappadocia ini mampu menjadi tempat tinggal bagi ribuan keluarga dengan jumlah anggota keluarga sampai dengan 50.000 orang.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Mempesona di Cappadocia Turki

Sejarah Cappadocia Turki

Sobat Tour ke Turki Kota ini dulunya ditemukan dan dibentuk oleh bangsa Het dari kerajaaan Hittites lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Kerajaan Hittites merupakan salah satu imperium termaju di dunia kuno yang berkuasa dari 1700 SM sampai 1190 SM. Cappadocia dalam bahasa lokalnya disebut juga Kapadokya (Land of Beautiful Horses) atau yang berarti negeri dengan kuda-kuda yang indah. 

Suasana Cappadocia Turki

Wilayah Cappadocia terletak di lembah, ngarai, dan formasi bebatuan unik yang terbentuk akibat hujan dan angin yang mengikis permukaannya selama ribuan tahun silam. Penduduk di masa itu memahat batu-batu dan menggali tanah untuk dijadikan tempat tinggal yang menghasilkan penampakan seperti dunia lain.

Batuan ini terjadi akibat Erupsi gunung-gunung merapi ini terjadi selama 2 milyar tahun yang lalu. Dan karena kondisi alam, dan proses erosi alami oleh tenaga angin dan air berlangsung secara terus-menerus di perbukitan Kapadokya.

Gejala alam ini menghaluskan permukaan atap-atap rumah maka menghasilkan bentuk aneh yang disebut dengan ‘fairy chimney’ atau cerobong peri dalam ragam rupa seperti jamur, rucing, topi dan kerucut.

Cari Artikel Lainnya