Home » Kongkow » Religi Islam » Biar Pahala di Idul Adha Makin Berkah, Mari Dirikan Puasa Sunah

Biar Pahala di Idul Adha Makin Berkah, Mari Dirikan Puasa Sunah

- Jumat, 09 September 2016 | 14:33 WIB
Biar Pahala di Idul Adha Makin Berkah, Mari Dirikan Puasa Sunah

Setiap orang muslim yang beriman pasti ingin apa yang dilakukan setiap hari mendatangkan pahala yang berkah. Dan untuk menjemput pahala yang berkah ini, sebenarnya ada banyak amalan atau ibadah yang bisa didirikan. Selain mendirikan ibadah wajib, kita umat muslim juga disarankan untuk mendirikan ibadah-ibadah sunah seperti halnya shalat sunah atau puasa sunah.

Ketika kita mau ikhlas menjalankan ibadah hanya karena Allah semata, kita pun akan mendapat pahala yang berkah lagi berlimpah. Pada dasarnya, untuk menjemput pahala yang berkah lagi berlimpah tidak hanya bisa dilakukan saat bulan Ramadan atau bulan Syawal saja. Bulan Dzulhijjah seperti sekarang ini juga menjadi salah satu bulan penuh berkah dengan pahala berlimpah jika kita mau ikhlas dalam menjalankan segala ibadah.

Buat yang kita belum mendapat panggilan Allah untuk menunaikan kewajiban melaksanakan ibadah haji, kita bisa beribadah lain dengan cara berkurban. Tapi, jika pun kita belum mampu berkurban, kita sebenarnya masih bisa beribadah lain yang lebih ringan dan siapapun pasti bisa melakukannya yakni mendirikan ibadah puasa sunah. Mengenai puasa sunah saat Dzulhijjah, ada puasa sunah yang pahalanya sangat berkah dan berlimpah. Puasa sunah tersebut adalah Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Beberapa keistimewaan di bulan Dzulhijjah, terdapat beberapa ibadah  yaitu Puasa  sunah untuk bulan Dzulhijjah,  dilaksanakan 2 hari  yaitu tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah sebelum tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha). Di antara keutamaannya :
1. Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah terlewati.
2. Sedangkan puasa hari 'Arafah dapat menghapus dosa dua tahun (1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang).

Tanggal 8 Dzulhijah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijah dinamakan puasa Arafah. Puasa  Arafah  tanggal adalah hari di mana  jama'ah haji melakukan wukuf di padang Arafah. Berikutnya Puasa Tarwiyah yaitu puasa yang pelaksanaannya dilakukan sebelum wukuf dilaksankan. Antara puasa arafah dan tarwiyah itu seorang ulama bernama Imam Dailami telah meriwayatkan hadis yang bersumber dari Rasululah SAW., beliau  bersabda, "Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun."Hadis yang diriwayatkan oleh Dailami ini menurut sebagian ahli hadis mengatakan "Dloif" kendati demikian ulama' sepakat bahwa ini adalah merupakan ibadah yang mendatangkan sisi positif, tentu  disebut juga amal yang mengikuti dasar dari hadis Nabi saw. yang lain yaitu  termasuk di dalam puasa 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Berdasarkan hadis shahih dari Siti Hafshah r.a. ia berkata, "ada empat macam yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah Saw.: Puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari (di bulan Dzulhijjah), puasa 3 hari pada setiap bulan dan  salat dua rakaat sebelum salat subuh.”

Dibawah ini Niat kedua Puasa tersebut:

NIAT PUASA TARWIYAH;
 

نويت صوم ترويه سنة لله تعالى


Ejaan: Nawaitu Sauma Tarwiyata Sunnatal Lillahi Ta'ala
artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”

NIAT PUASA ARAFAH;
 

نويت صوم عرفة سنة لله تعالى


Ejaan: Nawaitu Sauma 'Arafata Sunnatal Lillahi Ta'ala
Artinya:“Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala.” 

 

Sumber :
Cari Artikel Lainnya