Home » Kongkow » Tutorial » Berkebun Sayur Organik di Rumah dengan Botol Plastik Bekas

Berkebun Sayur Organik di Rumah dengan Botol Plastik Bekas

- Selasa, 16 Februari 2021 | 12:00 WIB
Berkebun Sayur Organik di Rumah dengan Botol Plastik Bekas

Berkebun sayur organik di pekarangan rumah dengan menggunakan botol plastik bekas bukan merupakan hal baru. Namun, hingga saat ini masih sedikit yang mengaplikasikan metode bertanam tersebut. Padahal, berkebun sayur organik dengan botol bekas bisa menjadi salah satu solusi mengatasi dampak sampah plastik yang sulit terurai. Selain itu, modal yang dikeluarkan pun menjadi lebih sedikit.

botol plastik bekas

foto: Pertanianku

Botol bekas berguna sebagai wadah tanah untuk menggantikan pot. Metode yang digunakan adalah hidroponik dengan memanfaatkan prinsip kapilaritas air. Air tersebut diberikan nutrisi pupuk agar akar tanaman bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh.

Berikut ini uraian lebih lengkap mengenai bahan-bahan serta cara membuat instalasi hidroponik dari botol plastik bekas untuk bertanam sayur organik.

Bahan-bahan:

  • Botol air mineral 1,5 liter
  • Kain flanel/sumbu kompor
  • Media tanam seperti kerikil, cocopeat, atau arang sekam
  • Benih tanaman seperti sawi, kangkung, bayam, dan caisim

Cara membuat:

  1. Potong botol mineral menjadi dua bagian.
  2. Bagian atas botol yang berbentuk seperti corong berguna untuk menanam, sedangkan bagian bawahnya digunakan sebagai penampung air yang sudah diberikan nutrisi.
  3. Buat lubang pada bagian penutup sebagai jalan masuk kain flanel.
  4. Masukkan kain flanel atau sumbu kompor ke bagian lubang yang sudah dibuat, pastikan kain flanel tersebut dapat mengenai air di wadah bawah dan sampai ke media tanam di wadah atas.
  5. Masukkan media tanam.
  6. Tanam benih atau bibit yang sudah berumur 15 hari.
  7. Tuangkan air yang sudah dicampur dengan nutrisi ke bagian bawah botol.
  8. Masukkan botol bagian atas dan tumpuk.
  9. Biarkan air membasahi kain flanel agar air nutrisi bisa naik ke media tanam.
  10. Lakukan pengadukan air nutrisi setiap hari atau dua hari sekali untuk menambah kandungan oksigen.
  11. Air nutrisi bisa berupa 20 kg kompos, 20 kg kotoran sapi, dan 20 kg kotoran ayam yang sudah difermentasikan dengan larutan effective microorganism, dan 3 kg tepung ikan. Campuran tersebut dimasukkan ke karung plastik, lalu rendam ke dalam tangki berisi 800 liter air.

Video Terkait

Cari Artikel Lainnya