Home » Kongkow » Materi » Bentuk dan Struktur Jamur

Bentuk dan Struktur Jamur

- Jumat, 27 September 2019 | 14:03 WIB
Bentuk dan Struktur Jamur

Bentuk dan Struktur Jamur

Jamur pada umumnya mempunyai ukuran lebih besar dari bakteri. Sel jamur mempunyai diameter antara 1-30mm. Berdasarkan bentuk sel dan struktur yang menyusun "tubuh"nya. Jamur dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut :

  1. Khamir (Yeast atau Gist); Khamir ini merupakan jamur yang mempunyai sel tunggal (uniseluler). Contoh dari jamur tipe ini adalah Saccharomyces cerevisiae, yaitu jamur yang berperan dalam pembuatan minuman beralkohol.
  2. Kapang (Mold); Kapang merupakan jamur yang mempunyai sel berbentuk filamen. Filamen yang merupakan sel vegetatif tersebut dinamakan hifa. Hifa dari koloni kapang akan tumbuh bercabang-cabang dan membentuk jalinan massa yang sering disebut miselium. Contoh dari jamur tipe ini adalah Rhizopus oryzae, yaitu jamur yang berperan dalam fermentasi tempe.
  3. Cendawan (Mushroom); Cendawan merupakan jamur yang mempunyai filamen dan tubuh buah yang besar dan dapat terlihat mata walaupun dengan mata telanjang tanpa menggunakan bantuan alat. Contoh dari jamur tipe ini adalah Volvariella volvaceae atau yang sering disebut dengan jamur merang.
Bentuk dan Struktur Jamur
Bentuk dan Struktur Jamur
1) Khamir, 2) Kapang, dan 3) Cendawan

Namun pada beberapa jamur, selnya dapat memperlihatkan dua bentuk yang berbeda (dimorfisme), yaitu bentuk sel tunggal (khamir) dan bentuk filamen (kapang). Perubahan bentuk sel tersebut disebabkan oleh pengaruh komposisi medium, temperatur, atau konsentrasi karbondioksida. Sebagai contoh, Hitoplasma duboisii yang habitat alamiahnya berbentuk filamen, namun spora kapang dapat masuk ke saluran pernapasan dan berkecambah di paru-paru atau bronkhiolus kemudian membentuk sel khamir.

Hifa pada Jamur

Berdasarkan fungsinya, hifa pada jamur dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :

  1. Hifa vegetatif atau yang sering disebut hifa substrat, yaitu hifa yang tumbuh di permukaan substrat. Hifa ini menghasilkan enzim ekstraseluler dan berfungsi pada penyerapan nutrien.
  2. Hifa generatif atau yang sering disebut hifa udara (aerial hifa), dikarenakan tumbuh tegaknya ke atas. Pada umumnya, pada ujung hifa akan terbentuk struktur yang mempunyai fungsi sebagai alat generatif yaitu spora atau konidia.

Hifa kapang dapat tersusun atas beberapa kompartemen sel yang dipisahkan melalui septa. Kebanyakan hifa memiliki lubang kecil (pore) yang memungkinkan terjadinya aliran plasma dan organel dengan kompartemen sel tetangganya. Hifa pada beberapa kapang lain tidak memiliki septa sehingga intinya dapat berkumpul menjadi lebih dari satu. Hifa dengan banyak inti tersebut dinamakan senositik.

Perbedaan Sel Jamur dengan Sel Bakteri

Struktur anatomi sel jamur yang bersifat eukariot memiliki beberapa perbedaan dengan sel bakteri yang bersifat prokairot. Perbedaan itu antara lain terdapat pada bagian-bagian berikut ini :

  1. Komposisi dinding sel. Sebagian besar jamur komposisi utamanya ialah senyawa kitin, sedangkan pada sel khamir yang menyerupai sel bakteri, umumnya mengandung senyawa glukan, manan dan protein. Kitin hanya ditemukan di sekitar daerah pertunasan sel anakan. Glukan dan protein menjalin ikatan yang kuat dan kaku serta diduga berperan dalam memberikan bentuk sel khamir.
  2. Komposisi membran sel. Secara umum, membran sel pada jamur dan bakteri memiliki kesamaan struktur, yaitu tersusun dari dua lapis fosfolipid. Namun, pada jamur terdapat senyawa ergosterol yang tidak dimiliki oleh bakteri.
  3. Inti sel. Pada jamur, inti sel telah memiliki membran inti dan di dalam inti, ADN bersasosiasi dengan protein histon, serta terorganisasi dalam kromosom yang berbentuk linear.
  4. Mitokondria. Organel ini berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan energi ATP. Mitokondria mengandung ADN tunggal berbentuk sirkuler serta ribosom mitokondria. Dengan demikian, mitokondria dapat menghasilkan proteinnya sendiri serta mampu bereplikasi sehingga terlepas dari kendali inti sel.
  5. Retikulum endoplasma. Struktur ini merupakan sistem membran internal yang akan menambah luas daerah permukaan sel. Hal ini memungkinkan nutrien mencapai seluruh bagian sel dengan cepat dan sekaligus menyediakan jalan bagi produk-produk ampas (waste) hasil metabolisme untuk segera dikeluarkan dari sel. Pada retikulum banyak ditemukan ribosom yang merupakan tempat sintesis protein.
  6. Badan golgi atau kompleksgolgi. Suatu organel yang tersusun atas struktur mirip kanting-kanting pipih. Badan golgi akan memodifikasi protein dan ribosom dan mengemasnya dalam struktur vesikel. Salah satunya vesikel sekretori yang antara lain berfungsi untuk mensekresikan enzim ekstraseluler.
Cari Artikel Lainnya