Home » Kongkow » Kantin » Ayo Kembali ke Pasar! Berikut 7 Kelebihan Pasar Tradisional

Ayo Kembali ke Pasar! Berikut 7 Kelebihan Pasar Tradisional

- Sabtu, 24 Februari 2018 | 13:00 WIB
Ayo Kembali ke Pasar! Berikut 7 Kelebihan Pasar Tradisional

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual yang dalam pelaksanaannya masih bersifat tradisional.

Tawar menawar harga sudah biasa terjadi hingga tercapai kesepakatan.

Karena harga bisa disepakati, maka belanja di pasar tradisional dijamin lebih pas di kantong dan tentu tak kalah lengkap bila dibandingkan dengan pusat perbelanjaan modern.

Sayang, kini sebagian orang enggan berbelanja di pasar tradisional karena berbagai alasan.

Dengan menjamurnya minimarket di sekitar pemukiman, kondisi pasar tradisional semakin terpinggirkan.

Padahal, ia memiliki 7 kelebihan yang kini malah terlupakan. Apa sajakah?

1. Barang yang Dijual Lebih Segar

Para pedagang pasar tradisional mendapatkan produknya dari para pengepul atau bandar-bandar kecil di kota sebelah yang mengirimkannya setiap pagi.

Produk datang dan dijual di hari yang sama, dalam kondisi segar, serta tidak disimpan dalam waktu yang lama.

Hal ini berbeda dengan pasar modern yang menjual produk dari distributor besar dan sudah melalui proses penyimpanan.

2. Jam Operasional Lebih Pagi

Karena dagangan telah tiba di pagi buta, justru di sanalah letak keseruannya! Kamu bisa berburu sayuran segar, buah-buahan matang, atau ikan-ikan yang baru ditangkap oleh para nelayan.

Bahkan stok daging merah pun tak perlu diragukan. Shortly, jangan khawatir menyiapkan bahan sarapan keluarga atau bisnis kulinermu yang akan dibuka.

3. Tawar Menawar Harga

Seperti yang disebutkan di paragraf awal, tawar-menawar seolah menjadi tradisi yang melekat di pasar tradisional.

Suara pembeli dan penjual yang bersahut-sahutan mencari kesepakatan harga adalah keseruan yang sulit ditandingi oleh pasar modern.

Menawar harga sangat sah dilakukan namun harus dengan harga yang rasional. Jangan sampai terlalu ‘mencekik’ mereka yang tak mengambil untung terlalu banyak.

4. Akrab dengan Para Pedagang

Karena kedekatan antara pembeli dan pedagang, tak jarang terjadi obrolan-obrolan ringan sambil memilih dagangan. Bahkan kamupun bisa menghafal nama-nama mereka berikut kisah hidupnya.

“Bu, apa kabar suami? Kok tumben hari ini dagang sendiri?”
“Iya, Non. Suami lagi mudik ke kampung. Lha Non kok masih betah sendiri? Kapan suaminya diajak belanja?”

Saking akrabnya, terkadang mereka tak segan memberimu diskon dobel atau bonus sayuran. Wah, cukup menguntungkan, bukan?

5. Berburu Jajanan Pasar

Bagi kamu yang hobi berwisata kuliner, pasar tradisional sangat layak dijadikan pilihan. Di sanalah surga jajanan tradisional yang paling nikmat dan bermacam-macam.

Jika kamu rindu makanan favoritmu saat kanak-kanak, kamu bisa mencarinya di sudut-sudut pasar tradisional dengan rasa yang tidak banyak berubah.

6. Pakai Daster pun Oke!

Tak perlu berbaju modis dan berdandan heboh untuk beraksi di pasar tradisional. Dengan berdaster pun kamu sudah cukup keren untuk ngeksis di setiap lapak pedagang.

Tak lupa sendal jepit bisa kamu kenakan agar leluasa berjalan-jalan. Jika kamu tetap nekat berdandan, biasanya pedagang malah meningkatkan harga dua kali lipat karena menganggapmu orang kaya yang banyak duitnya.

7. Mendukung Usaha Kecil Agar Tetap Eksis

Poin terakhir inilah yang paling penting. Mengapa kita perlu kembali ke pasar tradisional? Jawabannya adalah untuk mendukung usaha kecil agar tetap bertahan di tengah gempuran produk-produk luar.

Cintai produk dalam negeri dengan memberi support pada para pedagang kecil yang berimbas pada kesejahteraan petani, peternak, atau bahkan nelayan yang mengandalkan pasar tradisional sebagai tumpuan kehidupan.

Cari Artikel Lainnya