Home » Kongkow » Catatan » Ajarkan Anak Bagaimana Cara Berpikir Bukan Apa Yang Dipikir

Ajarkan Anak Bagaimana Cara Berpikir Bukan Apa Yang Dipikir

- Selasa, 04 April 2017 | 09:33 WIB
Ajarkan Anak Bagaimana Cara Berpikir Bukan Apa Yang Dipikir

Sebagai orang tua pada abad ke 21, mereka sering kali merasa perlu over protective terhadap anaknya. Informasi yang sangat cepat dan sulit untuk disaring mungkin menjadi penyebabnya. Mereka tidak mau anak-anak mereka mendapatkan informasi yang buruk untuk perkembangan Anaknya. Kebanyakan orang tua merasa sulit untuk memantau anak-anak mereka sepanjang waktu. Mereka tidak dapat mengontrol konten-konten seperti film atau buku yang digunakan oleh anak-anak mereka. Pertanyaannya kemudian adalah: Apa yang harus dilakukan orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka tidak mempelajari hal yang negatif dari konten-konten tersebut? Permasalahan selanjutnya adalah konten-konten seperti ini sebenarnya tidak bisa terhindar. Cepat atau lambat setiap orang akan mempelajari hal-hal negatif (seperti konten eksplisit, kejahatan pencurian, rampok, dsb.) tersebut.

Dengan semakin majunya dunia teknologi, sudah sangat wajar  jika seorang anak sudah fasih menggunakan berbagai perangkat elektronik seperti komputer, laptop, iPad, telepon pintar dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit sekolah yang telah menggabungkan teknologi dalam kurikulum mereka. Penggunaan teknologi tersebut dapat membuat dunia pendidikan lebih maju. Namun penggunaan teknologi ini dapat menjadi masalah baru karena banyak konten negatif yang berasal dari barang-barang tersebut. Salah-salah justru anak  akan tumbuh dengan sifat negatif yang dia pelajari dari konten tersebut.

Oleh karena itu, biasanya orangtua akan mencoba untuk membatasi akses dari perangkat elektronik tersebut. Seperti misalnya penggunaan perangkat lunak pada iPad ataupun komputer. Dengan berbagai perangkat lunak tersebut orangtua dapat memantau apa yang dilakukan anaknya dengan perangkat tersebut. Selain itu mereka juga bisa menyaring konten-konten yang dianggap negatif. Tapi hal tersebut tidaklah cukup. "Semakin ditutup-tutupi rasa ingin tahu akan semakin tinggi". Anak-anak jaman sekarang sudah menjadi sangat pintar dalam mengatasi batasan-batasan tersebut.

Orang tua yang bijaksana akan mengerti bahwa mencegah anak dari belajar tentang suatu hal yang dianggap negatif adalah hal yang mustahil. Oleh karena itu cara yang paling baik adalah dengan membiarkan anak-anak mereka mengetahui konten-konten negatif tersebut, tetapi tetap harus dibimbing. Ajarkan pada mereka bahwa melakukan hal seperti yang ada pada konten negatif tersebut adalah hal yang salah. Jelaskan juga pada mereka konsekuensi yang akan mereka terima jika melakukan hal tersebut. Selain itu beri peraturan dengan jelas dan apa sanksi yang mereka terima jika mereka melanggar.

Diskusi terbuka dengan anak Anda perlu dilakukan untuk hal ini. Sebagai orangtua seharusnya mengajarkan bagaimana cara berpikir untuk mereka bukan apa yang harus dipikirkan. Selalu dorong mereka untuk bercerita tentang keseharian mereka. Dengan sikap terbuka seperti itu Anda akan memiliki banyak kesempatan untuk membimbing mereka dari konten-konten negatif.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya