Home » Kongkow » kongkow » Ajakan ‘Buang Biji Buah’, Benarkah Efektif?

Ajakan ‘Buang Biji Buah’, Benarkah Efektif?

- Senin, 04 November 2019 | 13:58 WIB
Ajakan ‘Buang Biji Buah’, Benarkah Efektif?

Di sosial media dan grup chatting, banyak beredar ajakan untuk ‘membuang biji buah’ ke lahan kosong. Tujuan utama dari campaign ini adalah melakukan penghijauan secara mudah dan murah. Namun, benarkah ajakan ‘membuang biji buah’ ini efektif untuk menanggulangi berkurangnya pohon setiap harinya?

membuang biji buah

Foto: pixabay

Ajakan tersebut konon merupakan anjuran yang sudah banyak diterapkan di Thailand. Pemerintah negeri Gajah Putih tersebut mengimbau warganya untuk membuang biji buah ke lahan kosong agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi pohon baru. Selain itu, pohon ini akan menghasilkan buah yang nantinya dapat kembali dikonsumsi oleh manusia.

Senada dengan anjuran yang banyak beredar di dunia maya, biji yang hendak dibuang sebaiknya dibungkus dalam koran. Biji ini kemudian dibawa dalam kendaraan, begitu menemukan lahan kosong barulah biji dibuang.

Efektivitas langkah tersebut dikaji oleh Reza Tirtawinata selaku ahli buah tropis. Reza juga merupakan Ketua Tim Staf Ahli di Taman Buah Mekarsari Cileungsi. Menurutnya, ide tersebut merupakan salah satu langkah yang cukup baik. Sayangnya, hal tersebut akan sia-sia belaka.

Biji-bijian dari buah-buahan tropis ini sebaiknya dicuci terlebih dahulu bila akan digunakan sebagai bibit. Membuang biji buah hingga terpapar sinar matahari hanya akan menghilangkan daya tumbuhnya. Biji buah-buahan tropis membutuhkan kadar air yang cukup tinggi untuk dapat membentuk tanaman baru.

Begitu pula dengan biji buah-buahan yang disimpan dalam mobil terlebih dahulu. Biji ini lebih mungkin kehilangan kelembapannya terlebih dahulu. Akibatnya, biji bisa mati sebelum sempat dibuang di lahan kosong. Kemungkinan kendaraan tersebut menemukan lahan kosong juga cukup rendah. Sebab, perjalanan menuju lahan kosong di luar kota biasanya hanya dilakukan di akhir pekan.

Anjuran ini dinilai kurang tepat untuk dilakukan di Indonesia, terutama di wilayah Pulau Jawa. Wilayah perkotaan di daerah ini sedikit memiliki lahan kosong. Jika biji asal disebar di pekarangan, kebun, atau jalan tol hal ini justru akan menimbulkan masalah.

Biji yang tumbuh di sembarang tempat akan membuat berantakan dan tumpang tindih satu sama lain. Belum lagi tanaman buah ini nantinya akan berkembang menjadi pohon berukuran besar. Hal ini jelas akan mengganggu lahan dan jalan.

Seharusnya, bila hendak melakukan reboisasi dan penghijauan dilakukan pada daerah perbukitan gundul atau bantaran sungai. Biji ini juga harus ditanam dengan jarak tertentu. Begitu pula dengan jenis buah yang ditanam harus jelas dan ditentukan.

Cari Artikel Lainnya