Home » Kongkow » Biologi » Adaptasi Bunga Teratai Dengan Lingkungannya

Adaptasi Bunga Teratai Dengan Lingkungannya

- Senin, 24 Agustus 2020 | 19:00 WIB
Adaptasi Bunga Teratai Dengan Lingkungannya

Pasti sudah banyak yang tahu Bunga Teratai, bukan? Ya. bunga teratai adalah bunga dari tumbuhan teratai (Nymphaea) merupakan tanaman air dari suku Nymphaeaceae.

Adaptasi Bunga Teratai

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo.

Teratai hidup dan tumbuh tumbuh di air. Daun teratai bundar dan lebar. Tangkai daunnya tumbuh menjalar sehingga daun teratai dapat mengapung di air. Akar teratai di bawah air.

Ukuran diameter bunga teratai berkisar antara 5-10 cm. Bunganya tersebut terdapat pada tangkai, yang mana berasal dari perpanjangan dari rimpangnya.

Teratai memiliki batang dengan rongga di dalamnya. Rongga ini berfungsi untuk membawa oksigen ke batang dan akar. Meskipun akar berada di dalam air, akar masih tetap dapat bernapas.

Bagaimana bunga teratai beradaptasi dengan lingkungannya?

Bentuk daun yang bulat, lebar dan tipis. Teratai memiliki bentuk daun yang berbeda dengan tumbuhan lainnya. Daun yang bulat menyebabkan teratai untuk mampu menyerap cahaya sebanyak-banyaknya, memudahkan teratai melakukan penguapan air sebanyak – banyaknya dan fotosintesis. Dan juga teratai memiliki lapisan pembersih pada daunnya.

Batang dan akar yang berongga. Teratai memiliki bunga yang tumbuh di atas air, padahal akar dari bunga teratai berada di dasar air. Teratai beradaptasi dengan menciptakan rongga pada batang berongga untuk menyalurkan oksigen.

Tanaman bunga teratai merupakan jenis tanaman yang unik. Meskipun teratai berada dalam air yang berlumpur yang kotor, justru warna bunganya akan lebih cemerlang.

Artinya, jika warna merah akan lebih merah, jika merah muda, warnanya akan lebih terang, dan jika putih akan lebih putih.

Hal unik lain dari teratai adalah jika pada waktu pagi hari, bunganya akan mulai terlihat di permukaan air lalu bermekaran, dan jika sudah sore, bunganya kembali kuncup lalu setelah itu tenggelam kembali ke dalam air.

Cari Artikel Lainnya