Home » Kongkow » Materi » 12 Contoh Tenaga Endogen dan Eksogen

12 Contoh Tenaga Endogen dan Eksogen

- Sabtu, 04 September 2021 | 11:00 WIB
12 Contoh Tenaga Endogen dan Eksogen

Berdasarkan para ahli, adanya keragaman bentuk dari permukaan bumi dapat disebabkan karena dua kekuatan. Diantaranya yaitu tenaga endogen dengan tenaga eksogen.

Nah, berbicara mengenai tenaga endogen dan eksogen dalam pembentukan muka bumi, sebenarnya banyak hal yang bisa dibahas. Namun, pada kesempatan kali ini hanya akan membahas mengenai beberapa contoh tenaga endogen dan eksogen.

Seperti yang dijelaskan diatas, tenaga endogen dan eksogen adalah dua jenis tenaga yang mengakibatkan pembentukan bumi.

Tenaga endogen ialah tenaga pengubah permukaan bumi yang asalnya dari dalam bumi. Sementara itu, untuk tenaga eksogen ialah tenaga pengubah permukaan bumi yang asalnya dari luar bumi.

Lalu apa saja contoh tenaga endogen dan eksogen? Daripada penasaran, langsung saja yuk silahkan anda simak sedikit informasi mengenai tenaga endogen dan eksogen lengkap contohnya dibawah ini.

1. Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia adalah pelapukan yang terjadi karena zat yang mempunyai unsur kimia, dan jenis pelapukan ini menyebabkan terjadinya perubahan susunan kimia pada batuan beku.

Pelapukan ini biasanya terjadi dengan sangat cepat di daerah yang memiliki suhu ekstream atau juga bisa terjadi karena reaksi unsur kimia tertentu dengan batuan. Contohnya saja batuan gamping yang melapuk karena terkena air hujan secara terus menerus.

2. Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika merupakan hancurnya suatu batuan yang disebabkan oleh aktivitas fisika. Namun, pelapukan ini tidak menyebabkan komposisi dan sifat dasar pada batuan menjadi berubah. Pelapukan fisika ini bisa terjadi karena perbedaan suhu dan celah batuan.

Perbedaan temperatur udara pada siang dan malam hari yang ekstream akan mempengaruhi kecepatan pelapukan. Yang mana bila siang hari batuan akan memuai, sedangkan pada malam hari ketika temperatur turun akan menyebabkan batuan menyusut.

Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya retakan dan membuat batuan hancur. Selain itu, pelapukan fisika yang dipengaruhi oleh faktor udara ini biasanya disebut dengan granular disintegration.

3. Pelapukan Biologi

Pelapukan biologi merupakan penghancuran batuan yang disebabkan oleh kegiatan suatu organisme. Dalam pelapukan ini terjadi proses penghancuran batuan yang disebabkan oleh berkembangnya suatu makhluk hidup pada batuan tersebut.

Contoh pada pelapukan biologi yaitu retaknya bangunan ataupun batuan yang disebabkan oleh akar tanaman yang berusaha masuk ke dalam bangungan atau batuan tersebut, dan juga retaknya batuan yang disebabkan oleh lumut yang menempel pada batuan tersebut.

4. Ablasi

Ablasi atau erosi sungai adalah peristiwa erosi yang disebabkan oleh aliran air yang menyebabkan batuan menjadi terkikis akibat jalur yang dilewatinya. Biasanya ablasi ini terjadi disekitaran aliran sungai. Pada umumnya ablasi yang terjadi pada sungai terbagi atas 2 macam, yaitu erosi sungai dasar dan erosi sungai tepi.

Erosi dasar sungai adalah erosi yang terjadi di dasar sungai yang mengakibatkan dasar suatu sungai menjadi semakin dalam, sedangkan erosi tepi sungai adalah erosi yang terjadi pada tepian sungai yang mengakibatkan sisi bagian kanan dan bagian kiri dari sungai menjadi melebar.

5. Deflasi

Deflasi adalah pengikisan di bagian permukaan bumi yang disebabkan oleh angin yang bertiup. Contoh saja angin laut yang berhembus dari laut ke daratan yang dapat mengikis batuan dan pasir yang ada disekitar pantai, dan pengikisan yang dialami oleh batu jamur di daerah gurun pasir.

6. Korosi

Korosi merupakan proses erosi yang disebabkan oleh angin yang bertiup dengan membawa butiran pasir atau memindahkan butiran pasir. Jadi korosi ini adalah pengikisan yang terjadi karena pasir yang dibawa oleh angin.

Pada peristiwa korosi ini, angin yang berhembus akan membawa butir-butir pasir kemudian akan mengenai batuan yang dilewatinya. Sehingga batuan yang dilewati tersebut dengan perlahan akan mengalami peristiwa pelapukan.

7. Abrasi

Abrasi merupakan pengikisan pada bagian tepi pantai yang disebabkan oleh pergerakan gelombang yang berasal dari air laut. Hasil dari peristiwa ini dapat ditemukan di sekitaran pantai. Contoh saja hasil abrasi pantai adalah terbentuknya gua-gua kecil disekitaran pantai, dan juga terdapat karang di pantai yang berlubang-lubang akibat dari pasang surut gelombang air laut.

8. Eksarasi

Eksarasi merupakan peristiwa erosi yang terjadi akibat es yang mengalami pencairan atau yang sering disebut sebagai gletser. Peristiwa ini biasanya dapat ditemukan di daerah gunung yang bersalju dan di kutub.

Peristiwa ini terjadi karena adanya es atau salju yang mencair dan bergerak vertikal ke bawah melalui lembah pegunungan sehingga lembah yang dilewati tersebut mengalami pengikisan.

9. Sedimentasi Akuatis

Sedimentasi akuatis merupakan proses sedimentasi suatu material yang terbawa oleh aliran air dari tempat terlalui aliran tersebut. Adapun hasil dari sedimentasi ini yaitu delta dan bantaran sungai.

Delta adalah daratan di dekat pantai yang terbentuk akibat pengendapan lumpur, pasir, tanah dan batuan yang terbawa oleh air sungai yang mengalir. Sedangkan bantaran sungai yaitu daratan menyerupai delta yang terbentuk di tepian sungai.

10. Sedimentasi Aeolis

Sedimentasi aeolis merupakan proses sedimentasi suatu material yang terbawa oleh angin yang berhembus di tempat tertentu yang dilewati oleh hembusan angin tadi. Adapun hasil dari sedimentasi ini yaitu gumuk pasir di padang pasir. Dan juga sedimentasi ini terkadang terjadi badai di gurun pasir, sehingga banyak gumuk pasir yang terbentuk akibat peristiwa ini.

11. Sedimentasi Marine

Sedimentasi marine merupakan proses sedimentasi material padat yang terbawa karena adanya air laut yang menggelombang. Adapun hasil dari sedimentasi marine diantaranya yaitu kumpulan karang yang berada di pantai, bar yaitu pasir yang mengendap dengan panjang tertentu di sekitar pantai, tombolo yaitu suatu kumpulan endapan pasir yang berada di dekat pantai dan berdekatan dengan daratan serta karang yang bentuknya terputus-putus (berlubang-lubang).

12. Mass Wasting

Mass wasting merupakan terangkutnya massa batuan yang dibawa ke bawah menuruni tebing yang terjadi akibat gaya gravitasi. Tingkat kemiringan mass wasting didasarkan pada gaya gravitasi yang bergerak pada lereng yang telah melebihi batasnya dalam melawan beban. Biasanya mass wasting ini terjadi di daerah jalanan yang berdekatan dengan tebing curam yang sangat tinggi.

Demikian penjelasan diatas mengenai contoh tenaga endogen dan eksogen dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat!

Cari Artikel Lainnya