Home » Kongkow » kongkow » 10 Fakta Unik Seputar Benua Antartika

10 Fakta Unik Seputar Benua Antartika

- Selasa, 25 Juli 2017 | 17:28 WIB
10 Fakta Unik Seputar Benua Antartika

Mungkin, kita sering mendengar dan melihat di berbagai media tentang Kutub Utara. Ya, Kutub Utara lebih ‘populer’ dibandingkan Kutub Selatan karena memang lebih sering dieksplorasi dan diberitakan. Selain itu, kedekatan geografis dengan negara-negara maju membuatnya bukan lagi tempat yang penuh misteri.

Sejatinya, Antartika, yang berada di Kutub Selatan, merupakan laboratorium alami raksasa untuk mempelajari bumi dan atmosfernya, serta perubahan lingkungan hidup secara global, termasuk perubahan yang berhubungan dengan kegiatan manusia.

Antartika merupakan benua paling terpencil di dunia yang kontradiktif. Sangat cantik dan perawan, namun amat tidak bersahabat. Inilah tempat yang paling berbadai dan paling dingin di bumi, sekaligus paling rapuh dan sensitif.

Curah hujannya paling rendah dibandingkan dengan benua manapun, namun esnya memuat 70 persen air tawar di planet ini. Dengan ketebalan rata-rata sekitar 2.200 meter, es tersebut menjadikan Antartika sebagai benua tertinggi di dunia, dengan ketinggian sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut.

Benua ini juga merupakan benua kelima terbesar di dunia. Namun begitu, Antartika tidak memiliki penduduk tetap yang lebih besar dari koloni lamuk, sejenis lalat berukuran satu sentimeter.

Berikut, 10 fakta unik yang mungkin tidak banyak diketahui tentang Antartika.

1. 53 juta tahun yang lalu, Antartika begitu hangat hingga pohon kelapa tumbuh di sepanjang pantainya. Suhu di benua ini pernah di atas 20 derajat Celsius.

2. Antartika adalah benua paling dingin, suhu di musim dingin bisa mencapai – 73 derajat Celsius. Rekor suhu terdinginnya adalah pada 21 Juli 1983 yang dicatat Stasiun Vostok milik Russia di benua tersebut, sekitar – 89,2 derajat C.

3. 70 persen air tawar di planet bumi terdapat di lapisan es yang menutupi Antartika. Di beberapa tempat, ketebalan es di Antartika bisa mencapai 4 km. Jika es di Antartika mencair, permukaan laut dunia akan naik 60-65 meter. Hanya kurang dari 2% saja wilayah Antartika yang tidak tertutup es, termasuk McMurdo Dry Valleys yang disebut sebagai tempat terkering di dunia.

4. Meskipun memiliki suhu ekstrim, tercatat ada 1.150 spesies jamur yang telah diidentifikasi bertahan hidup di Antartika. Jamur dapat beradaptasi dengan sempurna pada suhu rendah yang ekstrim, serta siklus pembekuan dan pencairan terus menerus dan berulang.

5. Antartika memiliki seluruh zona waktu yang ada di bumi. Semua garis bujur yang kita gunakan untuk menentukan zona waktu bertemu di kedua kutub, Utara dan Selatan.

6. Puluhan ribu keluarga tinggal di Lingkaran Arktik, yang juga menjadi rumah bagi ribuan flora dan fauna. Akan tetapi, tidak ada manusia yang menjadi penduduk asli Antartika. Penduduk aslinya hanyalah alga, bakteri, lumut, lumut kerak, dua spesies tanaman bunga, dan segelintir spesies serangga.

7. Penjelajah asal Norwegia, Roald Amundsen adalah manusia pertama yang mencapai Kutub Selatan. Dia meninggalkan penjelajah Inggris Robert Falcon Scott di belakang dan tiba di benua ini pada 14 Desember 1911 dengan menancapkan bendera kebangsaanya di sana.

8. Antartika tidak masuk dalam wilayah negara manapun. Pada 1959 diadakan negosiasi antara dua belas negara untuk menandatangani Perjanjian Antartika yang isinya mendedikasikan benua ini untuk kegiatan penelitian perdamaian. Hingga hari ini, perjanjian tersebut sudah ditandatangani oleh 48 negara.

9. Jika Kutub Utara dikelilingi Benua Amerika, Asia, dan Eropa yang berpenduduk, Antartika dikelilingi samudera raya, dan merupakan daerah paling berbadai di planet bumi. Jika Kutub Utara sebenarnya adalah laut yang beku, Kutub Selatan merupakan daratan yang tertutup es.

10. ”Antartika dijuluki benua yang berdenyut,” kata Encyclopedia Britannica, karena setiap tahunnya terjadi penumpukan dan penyusutan garis pantai terluar yang tertutup es. Pada puncaknya, bongkahan es dapat membentuk lepas pantai sejauh 1.600 kilometer. Perluasan dan penyusutan ini terjadi enam kali lipat pada bongkahan es di Arktik, sehingga Antartika jauh lebih berpengaruh terhadap cuaca global.

Cari Artikel Lainnya