Home » Kongkow » Kesehatan » 10 Fakta HIV-AIDS yang Perlu Anda Ketahui #HIVPrevention

10 Fakta HIV-AIDS yang Perlu Anda Ketahui #HIVPrevention

- Rabu, 01 Desember 2021 | 12:00 WIB
10 Fakta HIV-AIDS yang Perlu Anda Ketahui #HIVPrevention

Di Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember, simak 10 fakta penting tentang HIV dan AIDS berikut ini.

1. Dalam laporan WHO "Prevent HIV: test and treat all – WHO action for country impact" disebutkan ada lebih dari 18 juta orang yang hidup dengan HIV memiliki akses kepada pengobatan HIV.

Namun, masih lebih banyak lagi yang tidak terdiagnosis sehingga kehilangan kesempatan mendapatkan pengobatan.

Tahun ini, kampanye World AIDS Day berfokus mendorong setiap negara untuk mengampanyekan masyarakat melakukan tes HIV.

2. Ada 36,7 juta orang yang hidup dengan HIV di dunia hingga akhir 2015 lalu. Pada tahun 2015, ada 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh kasus terkait HIV secara global.

3. Di dunia, wilayah paling banyak terinfeksi HIV adalah Sub-Sahara Afrika, yaitu 25,6 juta jiwa. Angka ini merupakan 2/3 dari total angka infeksi HIV global.

Baca juga: Mitos Yang Menyesatkan Tentang HIV/AIDS

4. Terapi antiretroviral pada ODHA telah mengurangi jumlah kematian yang disebabkan oleh HIV sekitar 1,1 juta pada 2015.

Berarti jumlah kematian berkurang 45% sejak tahun 2005. Hingga pertengahan 2016, sudah ada 18,2 juta orang dengan HIV di seluruh dunia yang mendapatkan terapi antiretroviral.

5. Infeksi HIV kerap terdiagnosis lewat Rapid Diagnostic Test yang mendeteksi ada atau tidaknya antibodi HIV. Hasil tes ini bisa diperoleh dalam satu hari sehingga memudahkan pasien mendapatkan pengobatan dini.

6. Hingga saat ini, belum ada pengobatan untuk infeksi HIV. Meski demikian, obat-obatan antiretroviral dapat mengendalikan virus HIV dan mencegah penularan, sehingga ODHA dan mereka yang berisiko terkena HIV bisa tetap menikmati hidup yang sehat dan produktif.

7. Di Indonesia, lebih dari satu juta orang telah melakukan tes HIV pada tahun 2014-2015, dibandingkan 200 ribu orang pada tahun 2012. Program harm reduction menjadi salah satu yang pertama diterapkan di kawasan ASEAN.

Prevalensi HIV di antara kelompok pengguna jarum suntik (Penasun) terus menurun dari 42% (tahun 2011) menjadi 29% (tahun 2015).

Baca juga: Apa Gejala HIV dan AIDS?

Upaya penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia  berfokus pada upaya pemberdayaan para wanita pekerja seks (WPS) untuk menolak seks tidak aman tanpa kondom, serta mengalihkan pengguna Narkoba dari hukuman pidana kepada pengobatan (rehabilitasi).

8. Data kumulatif HIV-AIDS Kementerian Kesehatan RI hingga 2015: Menurut kelompok mata pencaharian, Ibu Rumah Tangga menempati urutan terbesar orang dengan HIV-AIDS (ODHA).

Ibu Rumah Tangga rentan tertular HIV karena suaminya memiliki perilaku berisiko tinggi terkena HIV, misalnya suaminya merupakan pengguna jarum suntik dan pembeli seks.

Sekitar 4,9 juta ibu rumah tangga di Indonesia menikah dengan pria berisiko tinggi dan sebanyak 6,7 juta pria di Indonesia merupakan pembeli seks. Tes HIV untuk ibu hamil dibutuhkan untuk mencegah penularan dari ibu ke anak.

9. Tiap 25 menit ada 1 orang terinfeksi HIV di Indonesia. 1 dari 5 orang yang terinfeksi berusia di bawah 25 tahun. Jumlah kumulatif kasus HIV-AIDS tertinggi di Indonesia menurut golongan umur ada pada rentang usia 20-29 tahun, diikuti rentang usia 30-39 tahun.

10. Tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat), Jakarta dan Bali menduduki tempat teratas  untuk tingkat kasus HIV baru per 100.000 orang.

Cari Artikel Lainnya